![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/6e/Five_Pointed_Star_Lined.svg/langid-640px-Five_Pointed_Star_Lined.svg.png&w=640&q=50)
Agama Serer
From Wikipedia, the free encyclopedia
Agama Serer atau a ƭat Roog ("jalan ilahi") adalah kepercayaan tradisional yang dianut oleh suku Serer di Senegal, Afrika Barat. Suku Serer percaya akan pencipta yang disebut Roog (atau Rog). Dalam bahasa-bahasa Cangin, Roog disebut Koox (variasi: Kooh[1]), Kopé Tiatie Cac, atau Kokh Kox.[2] Kepercayaan tradisional Serer juga mencakup berbagai puisi dan nyanyian tradisional, pemujaan dan pemberian persembahan kepada para dewa dan roh (pangool), astronomi, ritus inisiasi, kedokteran, kosmologi dan sejarah suku Serer. Namun, mereka percaya bahwa Roog ada di mana-mana dan juga tidak ada di mana-mana pada saat yang sama. Maka dari itu tidak ada bangunan yang menjadi rumah Roog. Suku Serer berdoa kepada Roog melalui perantara, tetapi tidak memberikan kurban secara langsung kepada Roog.[3][4][5]
![Thumb image](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/6e/Five_Pointed_Star_Lined.svg/200px-Five_Pointed_Star_Lined.svg.png)
Saat ini agama Serer merupakan agama minoritas di antara orang-orang Serer. Sebagian besar di antara mereka (sekitar 85%) sudah masuk Islam[6] atau Katolik. Agama dan etnis Serer sendiri pernah ditindas semenjak abad ke-11, ketika King War Jabi merebut tahta Tekrur pada tahun 1030, dan kemudian pada tahun 1035 memberlakukan hukum syariah dan memaksa bawahannya untuk masuk Islam.[7] Dengan bantuan dari anaknya (Leb) dan juga dari Murabithun dan suku-suku Afrika lain yang sudah masuk Islam, mereka melancarkan jihad melawan suku Serer di Tekrur yang menolak meninggalkan agama Serer dan masuk Islam.[8][9][10][11] Penindasan berlanjut hingga abad ke-19 dan memicu Pertempuran Fandane-Thiouthioune. Pada abad ke-20 dan ke-21, penindasan agama Serer sudah berkurang, tetapi agama ini tetap dipandang sebelah mata.[12][13]