![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/60/Adenomyosis.jpg/640px-Adenomyosis.jpg&w=640&q=50)
Adenomiois
rahim menebal dan membesar / From Wikipedia, the free encyclopedia
Adenomiosis (bahasa Inggris: Adenomyosis) merupakan salah satu kondisi medis yang ditandai dengan pertumbuhan sel didalam rahim (endometrium) yang berlebihan. Biasanya, pertumbuhan sel tersebut terjadi di area dinding uterim (miometrium).[2] Area ini kemudian mengalami pembengkakan serta penebalan dinding rahim. Jaringan endometrium yang terjangkit oleh penyakit ini biasanya tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya pada setiap siklus menstruasi (dapat menebal, luruh dan berdarah) pada setiap siklus menstruasi.
Adenomyosis | |
---|---|
![]() | |
Uterus para pengidap Adenomyosis ketika proses laparoskopi yang mengalami pelunakan dan pembengkakan serta titik kebiruan muncul dikarenakan endometriosis subserous. | |
Informasi umum | |
Spesialisasi | Ginekologi |
Prevalensi | 20 hingga 35%.[1] |
Kondisi ini biasanya ditemukan di wanita pada usia antara 35 hingga 50 tahun dan pada beberapa kasus pada wanita berusia lebih muda.[3] Wanita yang terjangkit dengan adenomiosis seringkali mengalami mens yang cukup menyakitkan (dikenal sebagai dismenorea), haid yang keluar secara berlebihan (dikenal sebagai menoragia), atau bahkan bisa keduanya. Gejala lain yang timbul dari penyakit ini juga dapat berupa rasa sakit saat hubungan seksual, nyeri pelvis hebat, dan iritasi saluran urin.
Pada penderita Adenomiois, cekungan endometrium menembus lapisan serat hiperplastik miometrial. Tidak seperti lapisan yang sehat pada umumnya, lapisan cekungan tidak mengalami siklus menstruasi.[4][5] Penyakit Adenomiosis dapat berpengaruh pada kinerja rahim secara keseluruhan yang berakibat pada adenomioma, yakni pertambahan masa rahim serta pembekakan dinding rahim.[6]
Adenomiosis bisa juga ditemukan bersamaan dengan endometriosis, yakni sebuah penyakit yang menyebabkan penderita mengalami pembengkakan jaringan mirip endometrial di luar dinding rahim. Pada endometriosis, jaringan yang diserang kurang lebih serupa—tapi tidak benar-benar sama—dengan struktur jaringan yang ada di endometrium. Seringkali dalam beberapa kasus, kedua penyakit ditemukan dalam rentang waktu kemunculan yang berbeda.[7][4] Sebelum dianggap menjadi penyakit tersendiri, adenomiosis dikenal dengan nama endometriosis interna (bahasa Indonesia: endometriosis [pada] bagian dalam [rahim]. Selain itu, terdapat istilah lain yang kurang sering dipakai, yakni adenomyometritis. Nama ini merupakan yang lebih spesifik untuk kondisi medis ini dengan menyebutkan rahim sebagai area yang dijangkiti oleh kondisi medis tersebut.[8][9]