Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
ATP World Tour Finals 2011 (atau Barclays ATP World Tour Finals 2011 karena alasan sponsor) adalah turnamen tenis profesional yang dimainkan di permukaan keras dalam ruangan. Turnamen ini memasuki edisi ke-42 untuk kategori tunggal dan edisi ke-36 untuk kategori ganda dan merupakan turnamen akhir tahun dari penyelenggaraan ATP World Tour musim 2011. Turnamen ini diselenggarakan di O2 arena, yang terletak di London, Inggris pada tanggal 20 hingga 27 November 2011, dengan unggulan keempat Roger Federer dan Daniel Nestor beserta Nenad Zimonjić merupakan juara bertahan turnamen ini. Federer berhasil mempertahankan juaranya, tetapi Nestor dan Zimonjić memilih untuk tidak berpartisipasi bersama setelah final tahun lalu. Nestor berpasangan dengan Max Mirnyi yang kemudian menjadi juara turnamen ini, sedangkan Zimonjić berpasangan dengan Michaël Llodra.[2][3][4][5]
Artikel ini tampaknya ditinggalkan setengah jadi oleh pembuatnya. Silakan Anda bantu untuk menyelesaikan atau merapikan artikel ini. Anda juga dapat menghubungi pembuatnya untuk menanyakan apakah ada yang dapat Anda bantu. Jika Anda merasa artikel ini sudah baik, silakan menghapus pesan {{tolong diselesaikan}} ini. |
ATP World Tour Finals 2011 | |
---|---|
Tanggal | 20 November – 27 November[1] |
Edisi | ke-42 (tunggal) / ke-36 (ganda) |
Lokasi | London |
Tempat | O2 arena |
Juara | |
Tunggal | |
Roger Federer | |
Ganda | |
Daniel Nestor / Max Mirnyi |
ATP World Tour Finals 2011 diselenggarakan pada tanggal 20 hingga 27 November 2011 di O2 arena yang terletak di London, Inggris.[6] Turnamen ini memasuki edisi ke-42 (untuk tunggal) dan edisi ke-36 (untuk ganda). Turnamen ini diselenggarakan oleh Association of Tennis Professionals (ATP) dan merupakan turnamen akhir tahun 2011. Turnamen ini dimainkan di permukaan keras dalam ruangan. Delapan peserta terbaik yang melaju ke turnamen ini akan dibagi menjadi dua grup yang masing-masing berisi empat peserta. Dalam babak penyisihan, peserta bermain dengan sistem grup (artinya, peserta harus berhadapan satu sama lain di grup mereka). Dua peserta terbaik akan melaju ke babak semifinal, di mana dua pemenang setiap pertandingan semifinal akan melaju ke babak final. Kedua pertandingan tersebut menggunakan sistem gugur. Kategori ganda juga menggunakan sistem yang sama.[7][1]
Prestasi | Tunggal | Ganda1 | Poin |
---|---|---|---|
Juara (tak terkalahkan) | $1,630,000 | $287,500 | 1,500 |
Juara | $770,000 | $125,000 | 500 |
Menang semifinal | $380,000 | $30,000 | 400 |
Menang satu pertandingan di penyisihan grup | $120,000 | $22,500 | 200 |
Biaya partisipasi | $120,0002 | $65,0003 | – |
Alternatif | $70,000 | $25,000 | – |
Delapan pemain (atau pasangan) terbaik dengan poin terbanyak, merupakan peserta dengan poin terbanyak yang didapat pada pergelaran Grand Slam, ATP World Tour, dan Piala Davis pada babak kualifikasi untuk ATP World Tour Finals 2011. Poin yang dihitung termasuk poin yang mereka dapatkan pada tahun 2011, termasuk poin yang didapatkan pada Final Piala Davis 2010 dan turnamen-turnamen ATP Challenger Tour 2010 yang diselenggarakan setelah ATP World Tour Finals 2010.
Untuk dapat mengikuti turnamen ini, pemain yang pada akhir tahun menempati 30 besar harus bermain di semua turnamen Grand Slam (yang berjumlah empat) dan ATP World Tour Masters 1000 (yang berjumlah delapan). Sebagai tambahan, empat prestasi terbaik mereka di ATP World Tour 500 pada tahun 2011 dan prestasi terbaik mereka di ATP World Tour 250, juga tahun 2011, juga termasuk poin yang mempengaruhi peringkat mereka. Semua peserta, pada batas waktu pendaftaran, yang tidak bermain, akan mendapatkan 0 poin saat turnamen tersebut berlangsung. Monte Carlo Masters 1000 menjadi opsional sejak tahun 2009, tetapi jika pemain memilih untuk berpartisipasi di turnamen tersebut, maka hasil mereka akan terhitung sebagai poin dan hasil tersebut tidak termasuk hasil terbaik keempat mereka di ATP World Tour 500 (sisa hasil mereka yang berjumlah tiga masih tetap ada).[8] Jika pemain tidak cukup untuk bermain pada turnamen ATP 500 dan tidak mempunyai hasil terbaik di ATP 250 ataupun Challenger, maka Piala Davis terhitung sebagai 500 poin (jika hasil pemain lebih baik). Jika pemain tidak cukup bermain di ATP 250 ataupun Challenger, maka Kejuaraan Beregu Dunia terhitung sebagai 250 poin (jika hasil pemain lebih baik). Jika pemain tidak mengikuti beberapa turnamen karena alasan tertentu (misalnya cedera), maka poin ATP 250 ataupun Challenger yang tidak dapat mereka ikuti terhitung sebagai 18 turnamen yang memenuhi syarat. Pada kategori beregu, semua poin tidak termasuk Challenger.
Pemain yang tidak mengikuti kompetisi selama sebulan atau lebih, karena betul-betul cedera, tidak mendapatkan penalti. ATP World Tour Finals 2011 terhitung sebagai turnamen tambahan ke-19 di peringkat kedelapan peserta yang mengikuti kompetisi, sedangkan Piala Davis terhitung sebagai poin untuk tahun depan.[9]
# | Peserta | Poin | Jml. Tur. | Tanggal lolos |
---|---|---|---|---|
1 | Novak Djokovic (SRB) | 13,475[10] | 17 | 15 Mei |
2 | Rafael Nadal (ESP) | 9,375[11] | 18 | 8 Juni |
3 | Andy Murray (GBR) | 7,380[12] | 17 | 2 September |
4 | Roger Federer (SUI) | 6,670[13] | 17 | 3 September |
5 | David Ferrer (ESP) | 4,480[14] | 21 | 13 Oktober |
6 | Jo-Wilfried Tsonga (FRA) | 3,535[15] | 23 | November 10 |
7 | Tomáš Berdych (CZE) | 3,300[15] | 22 | 10 November |
8 | Mardy Fish (USA) | 2,965[15] | 22 | 10 November |
9 | Janko Tipsarević (SRB) | 2,395 | 10 November |
Novak Djokovic memulai musim dengan memenangkan Australia Terbuka yang merupakan gelar keduanya di ajang Grand Slam, mengalahkan juara kedua tahun 2010, Andy Murray, dengan skor 6–4, 6–2, 6–3 di babak final.[16] Pada bulan Februari, ia berhasil mempertahankan gelar juaranya di Dubai dengan mengalahkan Roger Federer 6–3, 6–3.[17] Pemain asal Serbia itu menutup bulan Februari dengan "American Double", yaitu dengan memenangkan turnamen di Indian Wells dan Miami, dan ia meraihnya untuk pertama kalinya sejak Roger Federer meraih gelar yang sama pada tahun 2006.[18] Djokovic mengalahkan Rafael Nadal di kedua turnamen masing-masing dengan skor 4–6, 6–3, 6–2 dan 4–6, 6–3, 7–6. Ini adalah untuk pertama kalinya sejak tahun 1995 dengan babak final Indian Wells dan Miami menghadirkan pemain yang sama dan berperingkat dua teratas.[18] Musim tak terkalahkannya kembali berlanjut di permukaan tanah liat. Ia berhasil mempertahankan juaranya di Serbia Terbuka, mengalahkan Feliciano López dengan skor 7–6, 6–2.[19] Gelar juara ketujuhnya diraih pada turnamen Madrid Masters, dengan mendobrak dominasi tanah liat Nadal dua set langsung.[20] Pada Roma Masters, ia mengulang prestasinya dengan kembali mengalahkan Nadal, kali ini dengan skor 6–4, 6–4. Turnamen tersebut merupakan final Masters mereka keempat kali berturut-turut tahun ini.[21] Rekor tak terkalahkannya selama 43 kali berturut-turut harus berakhir, seiring dengan takluknya ia di tangan Roger Federer pada babak semifinal Prancis Terbuka–yang ia kalahkan tiga kali pada tahun 2011 dan pemain yang terakhir mengalahkannya pada ATP World Tour Finals 2010–dengan skor 6–7, 3–6, 6–3, 6–7, di babak semifinal.[22] Kemudian, Djokovic memenangkan gelar pertamanya di lapangan rumput, lagi-lagi ia mengalahkan Rafael Nadal di Kejuaraan Wimbledon dengan skor 6–4, 6–1, 1–6, 6–3, dan kemenangannya mengantarkannya menjadi juara sebuah Grand Slam selain Australia Terbuka.[23] Setelah kemenangan itu, Djokovic menjadi pemain ke-25 yang menjadi peringkat satu dunia setelah melaju ke babak final Wimbledon.[24] Pada seri AS Terbuka 2011, Djokovic menjadi juara kedua setelah memenangkan Rogers Cup 2011, mengalahkan petenis Amerika Serikat Mardy Fish 6–2, 3–6, 6–4, dan menjadi juara kedua setelah ia memutuskan mundur saat skor masih 4–6, 0–3 untuk Andy Murray pada turnamen Western & Southern Open.[25][26] Kemudian, ia memenangkan Grand Slam ketiganya di AS Terbuka, mengalahkan Roger Federer di babak semifinal dan di babak final, Djokovic kembali mengalahkan Nadal dengan skor 6–2, 6–4, 6–7, 6–1.[27][28] Djokovic juga mencatatkan rekor sebagai pemain dengan hadiah uang terbanyak dalam satu musim (dengan jumlah $11.2 juta).[29][1]
Pada 8 Juni, setelah melaju ke putaran ketiga Kejuaraan AEGON, Rafael Nadal adalah pemain kedua yang lolos.[11]
Rafael Nadal memulai musim 2011 dengan mengikuti turnamen Qatar Open, dikalahkan dua set langsung oleh Nikolay Davydenko di babak semifinal.[30] Ia mengikuti Australia Terbuka 2011 dan dikalahkan kompatrotnya David Ferrer di babak perempatfinal, sehingga tidak memiliki kesempatan untuk meraih career Grand Slamnya yang disebut "Rafa Slam".[31] Pada turnamen yang diselenggarakan di Indian Wells dan Miami, ia takluk di tangan Novak Djokovic dua kali berturut-turut di babak final, semuanya berjalan ketat tiga set.[32][33] Kembali ke Eropa untuk memulai musim tanah liat, Nadal mengikuti Monte-Carlo Rolex Masters dan mengalahkan David Ferrer dengan skor 6–4, 7–5, dan Nadal meraih gelar juara di Monte-Carlo untuk ketujuh kali berturut-turut.[34] Nadal kembali melanjutkan musim tak terkalahkannya di permukaan tanah liat dengan memenangkan Torneo Godó dengan memenangkan pertandingan ke-500nya, saat mengalahkan Ivan Dodig di babak semifinal.[35] Di turnamen tersebut, Nadal keluar sebagai juara dan meraih gelar juara keenamnya dengan kembali mengalahkan David Ferrer untuk minggu kedua berturut-turut.[36] Rekor tak terkalahkannya di tanah liat berhenti saat Novak Djokovic mengalahkannya di Madrid Masters,[20] dan di Roma Masters.[21] Di Prancis Terbuka, Nadal dipaksa bermain lima set oleh John Isner dan memenangkan pertandingan tersebut 6–4, 6–7, 6–7, 6–2, 6–4.[37] Nadal melaju ke final, di mana ia mengalahkan Roger Federer di babak final. Ini merupakan gelar keenamnya di ajang Prancis Terbuka, bersama dengan Björn Borg sebagai peraih gelar terbanyak Prancis Terbuka dalam era terbuka.[38] Pada Kejuaraan Wimbledon, Nadal kalah untuk pertama kalinya saat berhadapan dengan Djokovic di babak final, dengan skor 4–6, 1–6, 6–1, 6–3.[23] Di seri AS Terbuka, Nadal kalah di pertandingan penyisihan putaran pertama sejak Roma 2008, dikalahkan Ivan Dodig dengan skor 6–1, 6–7, 6–7.[39] Di AS Terbuka, Nadal kembali takluk di tangan Djokovic di putaran final untuk keenam kalinya tahun ini.[27][1]
Pada 2 September, setelah mengalahkan Robin Haase di putaran kedua AS Terbuka dengan skor 6–7, 2–6, 6–2, 6–0, 6–4, Andy Murray merupakan pemain ketiga yang melaju ke putaran Final.[12]
Andy Murray memulai musim dengan melaju ke putaran final Grand Slam Australia Terbuka, di mana ia dikalahkan Novak Djokovic dengan skor 4–6, 2–6, 3–6.[16] Murray kembali kalah di tiga pertandingan selanjutnya, tetapi kembali ke performa terbaiknya di musim tanah liat, di mana ia melaju ke babak semifinal Monte-Carlo Rolex Masters dan Internazionali BNL d'Italia. Ia memenangkan gelar juara pertamanya di Kejuaraan AEGON, mengalahkan Jo-Wilfried Tsonga dengan skor 3–6, 7–6, 6–4.[40] Kemudian, ia memenangkan gelar keduanya tahun ini di Cincinnati, di mana ia adalah pemain kedua yang berhasil mengalahkan Novak Djokovic, kali ini dengan skor 6–4, 3–0 berhenti, setelah tereliminasi di putaran pertama Piala Rogers.[26][41] Di turnamen-turnamen Asia, Murray menyapu bersih gelar di tiga turnamen (dan jumlah turnamen di Asia adalah 3 turnamen). Pertama, ia memenangkan PTT Thailand Open dengan mengalahkan Donald Young dengan skor 6–2, 6–0 dalam 48 menit.[42] Kedua, ia merupakan pemain pertama yang memenangkan kategori tunggal dan ganda sekaligus di Rakuten Japan Open Tennis Championships, setelah mengalahkan Rafael Nadal di kategori tunggal dengan skor 3–6, 6–2, 6–0; dan bersama saudaranya Jamie Murray, ia menjadi juara di kategori ganda.[43] Pada akhirnya, ia berhasil menyapu bersih semua gelar juara di Asia setelah di Shanghai, Cina, ia mengalahkan David Ferrer dengan skor 7–5, 6–4.[44] Di turnamen Grand Slam yang lain, Murray melaju ke babak semifinal Prancis Terbuka untuk pertama kalinya, Kejuaraan Wimbledon, dan AS Terbuka, menjadi satu-satunya pemain selain Novak Djokovic yang melaju ke babak semifinal di seluruh turnamen Grand Slam dalam setahun.[1]
Pada tanggal 3 September, setelah mengalahkan Marin Čilić di putaran ketiga AS Terbuka dengan skor 6–3, 4–6, 6–4, 6–2, Roger Federer, untuk kesepuluh kalinya, melaju ke putaran Final.[13]
Roger Federer memulai musim ini dengan dengan memenangi Qatar Open, mengalahkan Nikolay Davydenko dengan skor 6–3, 6–3 tanpa kehilangan satu set pun. Ini juga merupakan tahun kesebelasnya berturut-turut dalam memenangkan gelar tunggal.[45] Kemudian, Federer melaju ke babak semifinal Australia Terbuka, tetapi dikalahkan oleh Novak Djokovic dengan skor 6–7, 5–7, 4–6.[46] Final keduanya diraih di Dubai, dan ia kembali dikalahkan Djokovic, tetapi kali ini dengan skor 3–6, 3–6.[17] Kemudian, ia melaju ke babak semifinal Indian Wells, Miami, dan Madrid. Pada Prancis Terbuka, Federer mengakhiri rekor 43 pertandingan tidak terkalahkan yang dicetak oleh Djokovic, tepatnya di babak semifinal dengan skor 7–6, 6–3, 3–6, 7–6.[22] Tetapi, ia menjadi juara kedua setelah dikalahkan Rafael Nadal di babak final dengan skor 5–7, 6–7, 7–5, 1–6.[38] Pada Kejuaraan Wimbledon,
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.