Pierre Bourdieu
sosiolog, antropolog, dan filsuf Prancis / From Wikipedia, the free encyclopedia
Pierre Felix Bourdieu (pengucapan bahasa Prancis: [buʁdjø]) lahir pada 1 Agustus 1930 di Denguin (Pyrénées-Atlantiques),[2][3] dan meninggal karena kanker paru-paru pada 23 Januari 2002 di Paris.[4][5] Dia merupakan salah satu filsuf, sosiolog, dan antropolog penting di paruh abad ke-20; yang berpengaruh besar dalam ilmu sosial seperti kajian filsafat, sosiologi, antropologi, sejarah, ilmu politik, ekonomi politik, teori pendidikan, feminisme, teori sastra, kritik seni, dan teori komunikasi.[5] Bourdieu menamatkan SMA-nya di Lycée Louis Le Grand,[2][6] kemudian melanjutkan kuliah dengan mengambil jurusan filsafat di Ecole Normale Supérieure, yaitu universitas prestisus bagi calon intelektual di Prancis.[2] Setelah menamatkan kuliahnya, dia mulai berkarier dengan menjadi pengajar di Lycée de Moulins,[4][6] kemudian menjadi asisten Raymond Aron, sambil mengajar secara paralel di Universitas Lille dan Universitas Paris,[4] dan menyunting serial "Le Sens Commun".[4] Bourdieu mulai tertarik dengan sosiologi setelah melakukan studi etnografi pada petani di Kabylia, ketika dia melaksanakan tugas militer di Aljazair.[7][8]
Pierre Bourdieu | |
---|---|
Lahir | 1 Agustus 1930 Denguin, Prancis |
Meninggal | 23 Januari 2002(2002-01-23) (umur 71) Paris, Prancis |
Kebangsaan | Prancis |
Almamater | École Normale Supérieure, Universitas Paris[lower-alpha 1]
|
Era | Filsafat abad ke-20 |
Kawasan | Western Philosophy |
Aliran |
|
Minat utama |
|
Gagasan penting | Modal budaya · "Ranah" · Habitus · Doxa · Ilusi sosial · Refleksivitas · Modal sosial · Modal simbolik · Kekerasan simbolik · Teori praktik |
Dipengaruhi
| |
Memengaruhi | |
Bourdieu adalah filsuf yang terkenal dengan komitmennya sebagai 'intelektual publik' hingga akhir hayatnya. Gagasan utamanya terdiri dari "habitus", "modal", "ranah" atau "arena", dan "kekerasan simbolik." Konsep "habitus" Bourdieu dikenal karena kebaruannya yang dapat mengatasi dualisme antara individu dan masyarakat; struktur dan agen;[9] serta objektivisme dan subjektivisme yang disebut juga sebagai strukturalisme genetik atau konstruktivisme strukturalis.[10] Konsep "habitus" Bourdieu dapat digunakan pula sebagai analisis mekanisme dominasi. Dalam pandangannya dominasi tidak lagi diamati hanya dari akibat-akibat luar, melainkan juga dari akibat-akibat yang dibatinkan.[9] Pemikiran Bourdieu juga membangun suatu pandangan sosiologi pada berbagai bidang seperti ekonomi, budaya, politik, dan seni dengan memperhatikan dimensi simbolik yang tidak dibahas dalam tradisi sosiologi klasik Karl Marx; serta mengembangkan pendekatan sosiologi Weber dalam menjelaskan teori mekanisme-mekanisme dominasi.[11] Namun, pemikiran Bourdieu tidak terlepas dari berbagai kritik misalnya penggunaan gaya bahasa yang sulit dimengerti;[12] serta penggunaan analogi pada konsep "habitus" dan "ranah" yang dianggap terlalu menitikberatkan pada determinisme sehingga mereduksi realitas dan mengabaikan dimensi-dimensi lain dalam kehidupan.[13]