Desa Wisata Sawarna
pantai di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
pantai di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Desa Wisata Sawarna adalah sebuah Desa wisata di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Desa Sawarna berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, di sisi selatan sehingga Desa Sawarna merupakan kawasan pesisir pantai. Pantai berpasir putih yang silih berganti dengan jajaran karang-karang terjal membuat pesisir Desa Sawarna sarat akan keindahan. Terbentang dari Pantai Pulo Manuk di sisi barat hingga ke Pantai Karang Taraje di sisi timur, sajian bentang alamnya menawarkan aneka pemandangan yang mengagumkan. Berhadapan langsung dengan Samudra Hindia, ombak di Sawarna banyak mengundang para peselancar untuk berselancar di pucuk-pucuk ombak yang bergulung saling berkejaran menuju pantai.[1][2][3][4]
Desa Wisata Sawarna | |
Informasi | |
---|---|
Lokasi | Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten |
Negara | Indonesia |
Koordinat | 6.96°S 106.29°E |
Pemilik | |
Jenis objek wisata | Wisata Alam Agrowisata Wisata Pantai |
Luas | 2.500 Ha |
Situs web | https://www.mediacirebon.co |
Fasilitas | Pantai Ciantir Pantai Tanjung Layar Pantai Legon Pari Pantai Karang Taraje Pantai Goa Langir Goa Lalay Sawarna Pantai Pulo Manuk Homestay & Gues House |
Di desa Sawarna terdapat sebuah makam dengan tinggi satu meter dan berbentuk persegi yang diselimuti lumut, bahkan tulisan di nisannya pun hampir tak bersisa, di sanalah Jean Louis van Gogh, sepupu dari Vincent Van Gogh bersemayam (Makamnya baru ditemukan sekitar tahun 2000-an). Sekitar tahun 1907 Jean Louis membuka sebuah perkebunan kelapa seluas 54 hektare, tepatnya terletak di pinggir Pantai Ciantir dan Tanjung Layar dengan banyak mempekerjakan pribumi yang berasal dari luar Banten, tapi masih di Pulau Jawa, karena kondisi desa yang masih hutan belantara. Seiring perkembangan zaman dan pertumbuhan penduduk, terbentuklah komunitas penduduk yang diberi nama Sawarna. Namun karena perbedaan logat, dialek dan bahasa sehari-hari mengakibatkan ada yang mengartikan bahwa Sawarna berasal dari Bahasa Sunda yakni "Sorana" yang bermakna suaranya.[5]
Namun terdapat versi lain dari asal usul nama Sawarna, bahwa Sawarna berasal dari nama Swarna (Hidup tahun 1900-an), ia merupakan tetua dan orang pertama yang menjadi kepala di desa Sawarna. Secara harfiah Swarna berarti Sawarna (berasal dari Bahasa Sunda) yang berarti satu warna, alasan desa berpantai indah itu dinamakan Sawarna untuk menandakan bahwa penduduk di lokasi itu adalah satu warna yakni masyarakat Sunda Banten.[6]
Seiring dengan bertambahnya penduduk, Jean Louis van Gogh selain berusaha memajukan usahanya, juga memiliki cita-cita agar tempat usahanya kelak dikenal oleh generasi selanjutnya menjadi tempat yang termasyur hingga ke mancanegara. Tak ada yang tahu apakah ada kaitannya cita-cita luhur saudagar asal Belanda tersebut dengan kondisi desa pada generasi mendatang, tapi masyarakat sekitar meyakini bahwa desa Sawarna akan menjadi desa yang terkenal dan diminati para pelancong karena keindahan alamnya. Dan pada kenyataannya, sekarang Desa Sawarna telah menjadi desa yang memiliki suara yang bergaung di seluruh negeri. Bahkan sejak ramai dikunjungi para peselancar dari berbagai negara, pamor Sawarna semakin mendunia.
Kini desa Sawarna bermetamorfosis dari sekadar perkebunan kelapa menjadi desa wisata. Dengan mudah ditemukan banyaknya "homestay" atau rumah penduduk yang disewakan pada pendatang yang berwisata. Perkampungan warga tersebut terletak antara perkebunan kelapa dan persawahan. Kondisi tersebut membuat wisatawan mau berlama-lama di desa wisata tersebut. Penduduk Sawarna merupakan penduduk multietnis, seperti Suku Banten, Sunda, bahkan Jawa. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar pekerja perkebunan kelapa di di desa Sawarna dulunya didatangkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur yang beretnis Jawa. Sebagian besar penduduk mempunyai profesi sebagai petani, perajin, buruh tani, buruh, dan pedagang. Akan tetapi sejak Sawarna mulai dikenal wisatawan, banyak penduduk yang juga mempunyai profesi sampingan sebagai pemandu wisata.
Desa Sawarna juga menorehkan sejarah kelam, karena ratusan ribu nyawa romusha sia-sia akibat pembuatan jalur Jalur Kereta Api Saketi-Bayah, yang sekarang tak lagi difungsikan.[7]
Rute Menuju Sawarna:[8][9][10]
Perjalanan dari Jakarta menuju Desa Sawarna dapat ditempuh melalui 2 (dua) jalur, jalur barat (234 km) dan timur (183 km).
1. Jalur Barat
2. Jalur Timur
Desa Sawarna berjarak sekitar 230 km dari kota Jakarta. Perjalanan menuju desa ini dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi pribadi maupun transportasi umum. Untuk menuju Desa Sawarna, wisatawan dapat menghabiskan waktu sekitar 6-7 jam perjalanan dengan menggunakan transportasi pribadi dan 9-10 jam apabila menggunakan transportasi umum. Wisatawan dapat menggunakan KRL dari Jakarta menuju Stasiun Bogor dengan watku tempu kurang lebih 2 jam. Stasiun Bogor menuju Terminal Baranangsiang dapat menggunakan angkutan umum. Terminal Baranangsiang menuju Pelabuhan Ratu dapat menggunakan Bis MGI dengan lama perjalanan 5 jam. Pelabuhan Ratu menuju Desa Sawarna dapat ditempuh dalam waktu 2 jam dengan menggunakan Mobil PS.[11]
Aktivitas selancar dapat dilakukan di Pantai Ciantir yang juga dikenal akan pasir putih dan pantai berbatu berkarangnya. Pantai Ciantir terletak 600m dari pos masuk di Dusun Cikaung. Lokasi dapat ditempuh dalam waktu 7 menit naik motor dan 20 menit berjalan kaki.[12][13]
Aktivitas renang dapat dilakukkan di Pantai Pasir Putih yang terletak 500 m dari pos masuk dan dapat ditempuh dalam waktu 6 menit naik motor dan 15 menit jalan kaki. Pantai Legon Pari juga menjadi tempat yang menyenangkan untuk berenang. Lokasi Pantai Legon Pari ditempuh dari jalur di samping SD Sawarna dengan jarak 2 km dari pos masuk yang dapat ditempuh dalam waku 15 menit naik motor dan 45 menit jalan kaki.
Aktivitas lainnya adalah melihat Matahari terbenam dari Pantai Tanjung Layar yang terletak 1 km dari pintu masuk di Dusun Cikaung, dan dapat ditempuh dalam waktu 10 menit naik motor dan 20 menit jalan kaki. Lokasi menarik lainnya untuk melihat matahari terbenam adalah Pantai Pasir Putih dan Pantai Ciantir yang juga terletak di Dusun Cikaung. Sedangkan untuk melihat Matahari terbit dapat dilakukan di Pantai Legon Pari, Pantai Karang Taraje, dan Pantai Karang Bereum di Dusun Leles.
Aktivitas trekking dan wisata gua dapat dilakukan di Gua Lalay yang jaraknya 2 km dari pos masuk atraksi wisata di Dusun Cipanas. Perjalanan dapat ditempuh dalam waktu 10 menit naik motor dan 40 menit jalan kaki. Biaya tiket masuk adalah Rp. 5.000 dan sudah disediakan perlengkapan untuk penjelajahan seperti helm dan senter.[14]
Aktivitas wisata desa juga dapat dilakukan, dimana para wisatawan dapat melihat kehidupan keseharian dari penduduk desa. Melihat persawahan, perkebunan dan mengunjungi sentra industry rumah untuk melihat dan dapat turut serta dalam proses pembuatan kerajinan dari batok kelapa, batik, sale pisang, dan kerajianan daur ulang.[2][3][4]
Pantai Pasir Putih adalah Pantai utama yang berada di Desa Sawarna. Pantai dengan hamparan pasir bewarna putih serta hembusan angin yang membuat kita betah berlama-lama di pantai satu ini. Ombak yang cukup besar membuat desiran ombaknya menjadi alunan musik yang sangat khas di kawasan pantai. Untuk benar-benar menikmati pantai ini diperlukan waktu 3-4 jam.[15][16]
Pantai Tanjung Layar adalah daya tarik utama di kawasan Desa Wisata Sawarna ini. Nama pantai ini didapatkan dari gambaran dua buah batu karang raksasa yang berbentuk seperti layar kapal yang terkembang. Keunikan bentuk karang ini yang dipadukan dengan cahaya matahari pada saat terbenam membuat Pantai Tanjung Layar kerap menjadi objek fotografi yang menarik.[17]
Pantai Legon Pari adalah pantai yang sangat menarik dikarenakan posisi pantai ini berada di teluk. Pasir di pantai ini memiliki karakteristik yang lembut dan halus. Kondisi pasir yang lembut membuat pengunjung ingin segera melepaskan alas kaki dan berlarian di area pantai. Kondisi ombak yang jauh lebih tenang di bandingkan pantai pasir putih membuat pantai ini menjadi tempat favorit untuk berenang bersama keluarga.[18]
Pantai Karang Taraje berbeda dengan pantai-pantai lain pada umumnya. Pada kebanyakan pantai, biasanya beralaskan pasir, akan tetapi di Pantai Karang Taraje tepian laut beralaskan bebatuan karang. Mulai dari bebatuan karang yang kecil sampai yang besar bahkan karang dibagian tepi pantainya hampir menyerupai pelataran besar dengan undakan persis seperti tangga dari batu karang. Hal ini yang menjadikan nama Pantai Karang Taraje. Barisan karang yang cukup tinggi terhampar memanjang menyerupai dinding benteng. Jika waktunya tepat, pengunjung dapat melihat Ombak yang pecah dan turun dari karang sehingga menyajikan pemandangan persis seperti air terjun.[19]
Pantai Gua Langir di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, memadukan wisata pantai dan gua sebagai andalan. Pantainya luas dengan hamparan pasir putih yang membentang. Sedangkan gua di belakang pantai menyajikan pemandangan isi bumi yang penuh dengan keindahan formasi batuan stalagtit dan stalagmit. Formasi batuan tersebut merupakan bentukan dari tetesan air ribuan tahun yang lalu. Keunikan dari formasi bebatuan ini melengkapi perjalanan anda di kawasan wisata Desa Sawarna.
Gua Lalay merupakan salah satu gua yang terdapat di kawasan wisata Desa Sawarna. Lalay berarti kelelawar dalam bahasa Sunda, sehingga ketika memasuki Gua Lalay akan penuh dengan Kelelawar. Gua yang memiliki kedalaman 10–15 km ini tidak seperti gua pada umumnya. Hampir seluruh isi dalam gua terendam dengan air. Kedalaman air di gua ini bisa mencapai betis orang dewasa. Air yang mengalir di dalam gua diperkirakan dari tetesan-tetesan air tanah yang mengalir diantara sela-sela bebatuan. Air yang mengalir ribuan tahun ini bahkan membentuk formasi bebatuan stalaktit cantik yang menghiasi langit-langit gua.[14][20][21]
Karang Bokor meruapakan salah satu tempat wisata yang ada di Sawarna yang lokasinya tersembunyi tapi memiliki keindahan yang sangat luar biasa, namun yang disayangkan tempat wisata yang satu ini masih belum dibuka untuk umum, karena jalan menuju lokasi wisata Karang Bokor masih terjal dan tingkat keamanan dan kenyamannya masih mengkhawatirkan. Tapi untuk kedepannya Karang Bokor akan dibuka untuk umum setelah tempat tersebut dinyatakan untuk di kunjungi para wisatawan.[22][23]
Pantai Pulo Manuk adalah pantai di kawasan Desa Wisata Sawarna yang dikelola oleh BUMN.[24]
Saat ini paket wisata untuk berlibur ke Desa Sawarna banyak ditawarkan oleh biro perjalanan dari luar Desa Sawarna. Pemerintah Desa Sawarna yang mengelola Pariwisata Sawarna belum memiliki dan menjual langsung paket wisata. Melalui Program Sosial Bank Indonesia kantor perwakilan Banten telah dimulai proses evaluasi pengelolaan dan perbaikan menuju satu pengelolaan pariwisata Desa Sawarna yang dikelola oleh lembaga yang professional di bawah Pemerintah Daerah. Sedang dirintis upaya perbaikan BUMDes, yang akan diajukan untuk mengelola pariwisata di Desa Sawarna.
Gambaran mengenai paket-paket yang dapat ditawarkan di Desa Sawarna diantaranya adalah:
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.