Imam Nawawi
Biografi Imam An Nawawi From Wikipedia, the free encyclopedia
Remove ads
Imam Nawawi, atau Yahya bin Sharaf al-Nawawi (nama penuh Abu Zakaria Mohiuddin Yahya Ibn Sharaf al-Nawawi, Arab: أبو زكريا يحيى بن شرف النووي ) (1233 - 1278 M), lahir pada tahun 631 H di Nawa, Suriah. Beliau adalah seorang ulama mazhab Syafi'i yang dikenal sebagai Syeikh al-Islam dan ahli hadits. Pada usia 19 tahun, beliau pindah ke Damaskus untuk melanjutkan pendidikan dan menghafal kitab-kitab penting, termasuk at-Tanbih dalam waktu singkat. Imam Nawawi dikenal karena dedikasinya dalam menuntut ilmu, menulis banyak kitab, dan menyebarkan ajaran Islam. Beliau meninggal pada usia 45 tahun pada tahun 676 H.
Remove ads
Pendidikan
Nawawi memulai pendidikannya dengan belajar Al-Qur'an di desanya sebelum melanjutkan ke Damaskus pada usia 19 tahun. Ia menimba ilmu di madrasah Al-Rawahiyah dan menjadi murid tekun yang dikagumi oleh gurunya, Syeikh Kamal al-Din Ishaq al-Maghribi. Ia kemudian menunaikan ibadah haji pada tahun 651 H dan kembali mendalami ilmu hadis.
Allah menganugerahkan kepadanya kecerdasan luar biasa, sehingga ia mampu mengajarkan 12 mata pelajaran dalam sehari, termasuk hadis, ushul al-fiqh, dan mantiq. Ia pernah ingin mempelajari ilmu kedokteran, tetapi akhirnya lebih mendalami ilmu agama. Menurut Ad-Dzahabi, ia belajar tanpa henti selama 20 tahun, menjalani kehidupan sederhana, zuhud, dan berdakwah.
Nawawi pernah memimpin Dar al-Hadits tanpa menerima bayaran. Ia hidup bersahaja dengan kiriman dari orang tuanya dan memilih untuk tidak menikah. Sepanjang hidupnya, ia sibuk dengan ilmu, ibadah, wirid, puasa, dzikir, dan menjalani kehidupan dengan kesabaran. Pakaian yang dikenakannya sederhana, berupa kain kasar dan serban kecil berwarna hitam.
Remove ads
Guru guru
Imam An-Nawawi memperoleh ilmu dari banyak ulama terkemuka di berbagai bidang:
Ilmu Fiqih:
- Abu Ibrahim Ishaq bin Ahmad Al-Maghribi, seorang Imam yang zuhud dan ahli ibadah.
- Abu Muhammad Abdurrahman bin Nuh Al-Maqdisi, mufti Damaskus yang teliti dan wara’.
- Syaikh Abu Hafsh Umar bin As’ad Ar-Raba’i, seorang mufti yang sangat teliti.
- Abu Al-Hasan bin Sallar Al-Irbili, seorang Imam terkemuka dalam madzhabnya.
Ilmu Ushul Fiqih:
- Al-Qadhi Abu Al-Fath Umar bin Bundar At-Taflisi, yang mengajarkan Al-Muntakhob karya Fakhruddin Ar-Razi dan sebagian dari Al-Mustashfa karya Al-Ghazali.
Ilmu Bahasa, Nahwu, dan Sharaf:
- Fakhruddin Al-Maliki, yang mengajarkan kitab Sibawaihi.
- Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Abdillah bin Malik Al-Jayyani, yang banyak mengomentari karya-karyanya.
- Ahmad bin Salim Al-Mashari dan Ibnu Malik.
Ilmu Hadits:
- Syaikh Al-Muhaqqiq Abu Ishaq Ibrahim bin Isa Al-Muradi, yang mensyarahkan Shahih Muslim dan Shahih Al-Bukhari.
- Abu Ishaq Ibrahim bin Abi Hafsah, Zainuddin Abu Al-Baqa’ Khalid bin Yusuf, dan Abdul Aziz bin Muhammad Al-Anshari.
Ulama-ulama ini berperan besar dalam membentuk keilmuan Imam An-Nawawi dalam berbagai disiplin ilmu.
Remove ads
Murid-murid Imam An-Nawawi
Di antara murid-murid Imam An-Nawawi adalah :
- Ala’uddin bin Al-Aththar.
- Shadr Ar-Rais Al-Fadhil Abu Al-Abbas Ahmad bin Ibrahim bin Mush’ah.
- As-Syamsi Muhammad bin Abi Bar bin Ibrahim bin Abdirrahman bin An- Naqib.
- Al-Nadar Muhammad bin Ibrahim bin Sa’dillah bin Jum’ah
- Asy-Syihab Muhammad bin Abdil Khaliq bin Utsman bin Muzhir Al-Anshari Ad-Dimasyiqi Al-Muqri.
- Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Abbas bin Ja’wan.
- Al-Faqih Al-Muqri Abu Al-Abbas Ahmad Adh-Dharir Al-Wasithi
Karya
Jika anda melihat rencana yang menggunakan templat {{tunas}} ini, gantikanlah dengan templat tunas yang lebih spesifik.
Remove ads
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads