Remove ads
band Rock Amerika Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Toto adalah grup musik rock Amerika Serikat yang didirikan tahun 1976 oleh beberapa musisi studio berpengalaman dan paling populer waktu itu. Puncak kepopuleran mereka diraih pada tahun 1970-an hingga 1980-an, dimulai dari album pertama pada tahun 1978. Saat Album Toto IV (1982) dirilis, album tersebut sukses secara komersial, dan membawa Toto sebagai salah satu grup musik terlaris. Mereka juga sempat membuat musik tema untuk film Dune. Walaupun kepopuleran memudar pada 1990-an dan 2000-an, konser-konser yang digelar Toto di stadion dan gedung konser di seluruh dunia selalu penuh dengan penonton.
Toto | |
---|---|
Informasi latar belakang | |
Asal | Los Angeles, California, Amerika Serikat |
Genre | Rock pop rock soft rock hard rock jazz fusion progressive rock |
Tahun aktif | 1976–2008, 2010-sekarang |
Label | Sony BMG, Columbia, Frontiers, Toto Recordings Inc. |
Situs web | http://www.totoofficial.com/ |
Mantan anggota | lihat daftar anggota Toto |
Anggota Toto dikenal sebagai sebagai musisi yang serba bisa memainkan berbagai irama musik, pop, rock, soul, funk, progressive rock, hard rock, R&B, dan jazz. Toto merilis 17 album dengan total penjualan 30 juta kopi. Album ke-18, Falling In Between Live dirilis Maret 2007 di Paris. Setelah gitaris Steve Lukather mengundurkan diri atas, berdasarkan persetujuan anggota lainnya, Toto bubar setelah menyelesaikan konser keliling tahun 2008. Namun pada tahun 2010, mereka bereuni kembali dengan line-up baru untuk membantu pengobatan pemain bas mereka, Mike Porcaro, yang didiagnosis menderita penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS).
Line-up Toto saat ini (2024) yang sedang menjalani tur dunia bertajuk Dogz of Oz Tour beranggotakan Joseph Williams (vokal), Steve Lukather (gitar dan vokal), David Paich (piano, keyboard, dan vokal) (David Paich telah memutuskan pensiun dari menjalani tur dunia bersama Toto, namun dia beberapa kali tampil sebagai bintang tamu di beberapa negara), serta anggota tambahan John Pierce (bass), Shannon Forrest (drum), Greg Phillinganes (keyboard dan vokal), Steve Maggiora (keyboard dan vokal), dan Warren Ham (perkusi, alat musik tiup, dan vokal).
Toto dibentuk oleh enam musisi studio pada tahun 1976. Sebelum mendirikan Toto, anggota Toto sudah sering dipakai sebagai musisi pengiring untuk Steely Dan,[1] Seals and Crofts,[2] Boz Scaggs,[3] Sonny and Cher,[4] dan beberapa lainnya. Pemain kibor David Paich adalah anak pemusik sekaligus musisi studio/penulis aransemen Marty Paich. Kariernya melesat setelah bersama Boz Scaggs mengerjakan album Silk Degrees. David sering bermain bersama pemain drum Jeff Porcaro (anak pemain perkusi Joe Porcaro). Keduanya ketika bersekolah di Sekolah Menengah Atas Grant, Van Nuys, California, membentuk band bernama Still Life. David dan Jeff mulai serius mendiskusikan kemungkinan mendirikan band sendiri. Keduanya mengajak pemain bass David Hungate yang pernah ikut mereka sewaktu tur keliling Boz Scaggs. Selain itu, David dan Jeff meminta gitaris Steve Lukather (pernah bermain sebagai pengiring Scaggs menggantikan Les Dudek) dan kakak Jeff Porcaro bernama Steve Porcaro (kibor) untuk bergabung. Lukather dan Steve Porcaro adalah adik kelas David dan Jeff di SMA Grant, dan keduanya bahkan meneruskan band Rural Still Life (disingkat menjadi Still Life) setelah David dan Jeff lulus. Ditambah mantan vokalis S.S. Fools bernama Bobby Kimball, mereka berenam menandatangani kontrak dengan Columbia Records, dan mulai memproduksi album pertama.
Setelah lagu-lagu selesai ditulis, mereka masuk studio rekaman untuk membuat album. Menurut mitos yang populer tentang asal usul nama band mereka, Jeff Porcaro menulis kata Toto pada pita demo berisi lagu-lagu mereka agar tidak tertukar dengan pita demo dari grup musik lain. Kabar burung mengatakan nama Toto berasal dari Toteaux, nama keluarga Bobby Kimball yang "sebenarnya" (cerita ini sebenarnya berawal dari lelucon pemain bass David Hungate[5]). Setelah selesai dengan album pertama, band mereka masih belum diberi nama. Setelah melihat tulisan Toto pada pita demo, David Hungate menjelaskan kepada teman-temannya bahwa kata Toto dalam bahasa Latin berarti memasukkan segala. Mengingat mereka pernah main untuk berbagai rekaman dan berbagai irama musik, para anggota sepakat untuk memakai nama Toto. Nama band mereka sempat memancing tawa ketika pertama kali tur ke Jepang karena TOTO adalah merek produk saniter Jepang.[6] Toto adalah juga nama anjing Dorothy dalam buku-buku The Wonderful Wizard of Oz dan film klasik film produksi tahun 1939.
Setelah beredar, album perdana Toto melesat di tangga album berkat lagu-lagu seperti "Hold the Line","Georgy Porgy", dan "I'll Supply The Love". Toto langsung mendapat pengakuan internasional, dan dinominasikan sebagai penerima Grammy untuk Artis Pendatang Baru Terbaik. Tidak lama kemudian, pada awal 1979, Toto memulai tur keliling Amerika untuk mempromosikan album perdana mereka.[7] Semasa tur, mereka mengajak dua musisi tambahan, Tom Kelly (gitar, vokal latar) dan Lenny Castro (perkusi). Sejak itu pula Toto selalu mengajak musisi tambahan sewaktu mengadakan konser.
Menjelang tur berakhir, Toto mulai mempersiapkan album berikutnya, Hydra untuk dirilis pada tahun itu juga. Album ini menghasilkan lagu hit "99" yang diilhami film THX 1138 karya George Lucas.[8] Walaupun menjadi lagu hit, pada tahun 2007, Steve Lukather mengaku dirinya membenci "99" sekaligus lagu Toto yang paling tidak disukainya, maka dari itu tidak pernah dimainkan sewaktu konser.[9] Lagu-lagu lain dari Hydra adalah "St George and the Dragon" dan "All Us Boys". Toto juga mengeluarkan empat video musik untuk album Hydra, termasuk lagu andalan, Hydra yang tidak pernah dirilis sebagai singel. Walaupun tidak sukses secara komersial seperti album pertama, album Hydra terjual hingga menghasilkan piringan emas. Konser promosi diberi nama Hydra Tour berlangsung di Amerika Serikat dan kota-kota lain di dunia dari Februari hingga Juni 1980.[7]
Pada awal 1981, Toto mengeluarkan album ketiga, Turn Back. Album tersebut merupakan hasil eksperimen mereka,[10] memasukkan lebih banyak gitar namun lebih sedikit permainan kibor dibandingkan dua album sebelumnya. Lagu "Goodbye Elenore" merupakan satu-satunya singel yang dirilis dari album Turn Back.[11] Toto hanya sedikit melakukan tur promosi karena album ketiga ternyata kurang laku.
Tahun 1982 adalah awal puncak kepopuleran Toto. Setelah album Turn Back kurang laris, Toto mendapat tekanan dari perusahaan rekaman mereka agar memproduksi album laris. Album Toto IV berhasil menjadi salah satu album paling laku pada tahun 1980-an. Album ini menghasilkan 3 singel hit yang mampu menembus Top 10 Billboard Hot 100, "Rosanna", "Africa", dan "I Won't Hold You Back". Album Toto IV juga masuk ke beberapa tangga album di dunia, dan penggemar Toto terus bertambah. Singel "Africa" masuk tangga-tangga lagu pada Februari 1983, dan menjadi sering diputar di radio-radio di seluruh dunia. Album Toto IV menerima 6 Grammy Awards, di antaranya "Rekaman Terbaik" ("Rosanna"), "Album Terbaik" (album Toto IV), dan "Produser Terbaik". Patrick Swayze adalah salah seorang penari dalam video musik "Rosanna", sementara penari utama adalah Cynthia Rhodes. Judul lagu "Rosanna" diambil dari nama aktris Rosanna Arquette, yang saat itu sedang berpacaran dengan pemain kibor mereka, Steve Porcaro. Namun menurut David Paich yang menciptakan lagu tersebut, lagu itu bukan tentang dia.[12] Selain "Africa" dan "Rosanna", sebuah singel lagi, "Make Believe" dikeluarkan dari album Toto IV. Pada 1982, Toto menggelar konser keliling untuk promosi Toto IV. Menjelang akhir tur, Bobby Kimball patah kaki, dan memaksanya duduk di belakang piano dalam konser-konser terakhir.
Setelah Toto IV, pemain bas David Hungate keluar dengan alasan ingin punya lebih banyak waktu bersama keluarga. Pada 1980, ia sudah pindah ke Nashville untuk berkarier sebagai produser rekaman/musisi studio. Ia digantikan oleh Mike Porcaro dan tampil di semua video musik Toto IV. Setelah tur Toto IV, vokalis utama Bobby Kimball dipecat karena masalah pribadi antara dirinya dan band.[13] Vokalis Richard Page dari Mr. Mister pernah ditawarkan untuk bergabung, namun tawaran tersebut ditolaknya. Setelah diperkenalkan kepada Jeff Porcaro, Fergie Frederiksen (mantan Trillion dan Louisiana's LeRoux) bergabung sebagai vokalis utama yang baru. Mereka merekam album Isolation yang diedarkan November 1984. Sebelum meninggalkan Toto, Bobby Kimball sempat merekam beberapa potong dari lagu-lagu di album Isolation, tetapi tidak begitu jelas seberapa banyak. David Paich berkata Kimball hanya menyanyikan sepertiga.[14] Steve Lukather juga mengatakan hanya 3 atau 4 lagu,[15] tetapi Kimball sendiri mengaku bernyanyi untuk hampir semua lagu. Walaupun menjadi album laris, Isolation tidak sesukses Toto IV dan hanya meraih piringan emas. Tur keliling "Isolation Tour" dimulai Februari 1985 dan berakhir tiga bulan kemudian.[7]
Pada penutupan tur keliling Isolation, vokalis Fergie Frederiksen diberhentikan. Lukather mengaku rekannya tidak benar-benar cocok dengan Fergie, dan mereka mengalami masa-masa sulit sewaktu rekaman.[16] Toto melakukan audisi mencari vokalis baru, dan memilih Joseph Williams (putra komponis film ternama John Williams) sebagai anggota baru pada 1986.[17]
Bersama Joseph Williams sebagai vokalis utama, Toto memproduksi album Fahrenheit yang diedarkan Oktober 1986. Dalam album Fahrenheit, Fergie masih menyanyi sebagai vokal latar dalam "Could This Be Love".
Dalam album Fahrenheit, Toto lebih banyak memasukkan unsur-unsur pop, dan tercipta lagu-lagu hit "I'll Be Over You" dan "Without Your Love". Keduanya dinyanyikan oleh Lukather (sejak album pertama, Paich, Lukather, dan kadang-kadang Steve Porcaro juga bertindak sebagai vokalis utama untuk beberapa lagu). Album Fahrenheit juga berisi lagu instrumental "Don't Stop Me Now" yang dibawakan bersama pemain trumpet jazz Miles Davis. Paula Abdul yang waktu itu belum terkenal, tampil sebagai penari dalam video musik "Till the End". Selain itu, Michael McDonald ikut sebagai vokalis latar dalam lagu "I'll Be Over You". Don Henley juga ikut sebagai vokalis latar dalam lagu "Lea" ciptaan Steve Porcaro. Walaupun mendapat pujian, Fahrenheit tidak begitu laris dibandingkan album-album sebelumnya dan awalnya gagal meraih piringan emas. Setelah promosi album Isolation berupa tur keliling dunia yang berakhir pada 1987, Steve Porcaro keluar dari band untuk berkarier di bidang musik film dan televisi. Album Fahrenheit akhirnya meraih piringan emas pada 3 Oktober 1994.[18]
Pengganti Steve Porcaro tidak pernah dicari, dan Toto memutuskan untuk tampil hanya berlima. Walaupun Porcaro kadang-kadang membantu band pada synthesizer untuk-album studio sesudahnya (dan pada tur keliling 1988), David Paich mengambil alih semua permainan kibor sewaktu konser (dibantu teknisi kibor John Jessel pada konser-konser tertentu) sesudah tahun 1988. Pada 1988, Toto mengeluarkan album berikutnya, The Seventh One yang menampilkan Jon Anderson dari Yes sebagai vokal kedua dalam singel "Stop Loving You". Singel lainnya, "Pamela" juga menjadi sangat populer dan menjadi lagu terakhir Toto yang menempati urutan Top 40 di Amerika Serikat. Album The Seventh One berhasil menjadi album Toto paling sukses setelah Toto IV. Menurut David Paich, album tersebut dimaksudkan sebagai album kembali Toto, tetapi pergantian personel di perusahaan rekaman membuat dibatalkannya uang untuk promosi album dan iklan.[19] Toto mengadakan konser keliling dari Februari hingga Juli 1988.[7]
Walaupun "The Seventh One Tour" berakhir sukses, Toto memutuskan untuk mengganti vokalis utama Joseph Williams. Selama tur di Eropa, kombinasi flu, terlalu banyak berpesta, dan penggunaan obat terlarang mengakibatkan Joseph kehilangan suara sebelum konser-konser dimulai. Toto ingin membuat perubahan.[13] Pada awalnya, mereka ingin vokalis Bobby Kimball kembali bergabung untuk merekam lagu-lagu baru yang dimasukkan ke dalam album kompilasi lagu-lagu hit mereka. Namun perusahaan rekaman bersikeras menyewa penyanyi Afrika Selatan, Jean-Michel Byron sebagai pengganti Kimball. Sebelum Byron bergabung, Toto merekam lagu "Goin Home" yang nantinya dimasukkan ke album Toto XX sebagai lagu yang belum pernah dirilis. Bersama Byron, Toto merekam 4 lagu baru untuk album kompilasi Past to Present 1977-1990 yang beredar tahun 1990. Toto lalu memulai tur keliling "Planet Earth Tour" dari September hingga Desember 1990.
Ketika konser keliling baru saja mulai, perilaku aneh di atas panggung dan citra Byron yang kurang "rock" membuat dirinya tidak cocok dengan konsep Toto sewaktu konser, dan ia langsung dipecat.[20] Penggemar begitu marah dengan perilaku Byron di atas panggung, dan sebagian besar potongan berisi Byron tidak dimasukkan dalam video "Toto Live". Posisi Byron hanya ditulis sebagai "vokal latar". Semua rekaman konser berisi lagu-lagu baru dari Past to Present tidak dimasukkan, dan Byron hanya terlihat menyanyi "Rosanna" dan "Hold The Line", serta dalam gambar yang diambil dari jauh.[21] Lagu-lagu sisanya dinyanyikan oleh Steve Lukather and David Paich.
Toto kembali tidak punya vokalis utama, sehingga gitaris Steve Lukather mengambil alih peran vokalis. Dengan Lukather pada vokal, Toto merekam album Kingdom of Desire yang diedarkan Columbia Records di luar Amerika Serikat, dan Relativity Records milik Clive Davis untuk dalam negeri. Sebelum album Kingdom of Desire dirilis, Jeff Porcaro wafat. Pada 5 Agustus 1992, Jeff meninggal dunia akibat reaksi alergi yang terjadi saat dia menyemprotkan pestisida kebun pribadinya. Toto hampir pecah karena harus melakukan promosi Kingdom of Desire tanpa pemain drum. Namun Keluarga Porcaro justru meminta agar Toto diteruskan tanpa Jeff. Simon Phillips yang berkebangsaan Inggris, adalah satu-satunya pemain drum yang sempat dihubungi untuk menggantikan Jeff Porcaro. Anggota Toto tahu Jeff menyenangi permainan Phillips. Lukather juga pernah bermain bersama Simon dalam tur keliling bersama Santana dan Jeff Beck di Jepang tahun 1986. Phillips bergabung dan mereka memulai tur keliling mengenang Jeff Porcaro. Pada 1993, mereka merilis album konser Absolutely Live. Sejak 1991, Steve Lukather mengambil alih sebagian besar vokal (hingga kembalinya Bobby Kimball pada tahun 1998). Walaupun demikian, beberapa lagu-lagu lama yang dulunya dinyanyikan Kimball, Fergie Frederiksen, dan Joseph Williams juga sering dibawakan kembali, namun dinyanyikan oleh vokalis cadangan bernama Fred White (diganti dengan John James tahun 1992), Jackie McGee (bergabung untuk tur 1990 dan diganti Donna McDaniel tahun 1992), dan Jenny Douglas-McRae (bergabung tahun 1990). John membawakan "Stop Loving You" dan bagian Bobby dalam "Rosanna". Donna membawakan "Home Of The Brave" dan "Angel Don't Cry", sementara Jenny membawakan "Hold The Line".
Di penutupan tur keliling, Toto tampil dalam konser Tribute to Jeff Porcaro Concert di Los Angeles, 14 Desember 1992. Selain Toto, konser menampilkan Don Henley, Eddie Van Halen, Donald Fagen, Walter Becker, Boz Scaggs, James Newton Howard, Michael McDonald, Richard Marx, dan bintang tamu George Harrison. Setelah tur selesai, Toto beristirahat untuk memberi kesempatan masing-masing anggota mengerjakan proyek pribadi.
Pada 1995, mereka merekam Tambu yang merupakan album pertama Toto bersama Simon Phillips. Album ini menghasilkan singel "I Will Remember", "Drag Him To The Roof", dan "The Turning Point". John James dan Jenny Douglas-McRae bertindak sebagai penyanyi rekaman untuk beberapa lagu dalam album Tambu. Lagu bonus "Blackeye" juga dinyanyikan Jenny, dan ia berduet bersama Steve Lukather dalam "Baby He's Your Man". Album Tambu tidak begitu laku di Amerika Serikat (bahkan tidak diedarkan di Amerika, dan baru dirilis setelah beredar di luar Amerika Serikat). Lagu "Baby He's Your Man" juga batal dirilis sebagai singel.[22] Di luar Amerika Serikat, Tambu terjual 600 ribu kopi.
Konser keliling "Tambu Tour" ternyata sukses, tetapi mereka tidak manggung di Amerika Utara. Simon Phillips mengalami sakit punggung hingga harus digantikan Gregg Bissonette selama tahap pertama tur pada akhir 1995. Tur keliling berakhir pada 1996. Hingga tur berakhir, musisi pendukung tur tetap tidak berubah, kecuali Donna McDaniel yang keluar tahun 1994 tak lama setelah konser "Night of the Proms" (Jennny juga tidak ikut karena ia sudah ikut tur keliling Joe Cocker). Lagu "Hold The Line" dinyanyikan sebagai duet Jenny dan John.[23] Keduanya tidak diikutsertakan lagi pada penutupan tur 1997.
Tahun 1997 merupakan ulang tahun ke-20 Toto. David Paich dan Steve Lukather mulai menelusuri sejumlah pita-pita lama dan pita demo mereka untuk mendapatkan lagu lama yang belum pernah dirilis. Pada 1998, mereka mengeluarkan album Toto XX dengan singel "Goin Home". Toto memulai tur promosi kecil-kecilan bersama mantan anggota Bobby Kimball, Steve Porcaro, dan Joseph Williams.
Setelah "Toto XX Tour", Bobby Kimball yang sudah 14 tahun absen dari Toto, kembali bergabung sebagai vokalis utama. Bersama Kimball, album berikutnya adalah Mindfields pada awal 1999. Album tersebut diikuti konser keliling Reunion Tour di seluruh dunia. Mereka juga melakukan pertunjukan di Amerika Serikat setelah absen selama 6 tahun. Album Mindfields mengetengahkan 3 singel, "Melanie", "Cruel", dan "Mad About You" yang ditulis David Paich bersama mantan vokalis Toto, Joseph Williams. Masih pada tahun 1999, Toto mengeluarkan album konser Livefields. Tur keliling mereka selesai tahun 2000, namun masih diteruskan beberapa konser hingga tahun 2001. David Paich untuk sementara beristirahat dari tur keliling pada tahun 2000, dan Jeff Babko mengisi pada kibor.[24] Paich kembali melanjutkan tur bersama Toto pada 2001.
Pada tahun 2002, sebagai perayaan hari jadi Toto ke-25, album Through the Looking Glass diedarkan oleh CMC International. Album tersebut berisi lagu-lagu dari musisi yang diakui membawa pengaruh pada musik Toto, seperti Bob Marley, Steely Dan, George Harrison, dan Elton John. Dari Through the Looking Glass dikeluarkan dua singel, "Could You Be Loved" yang pernah dibawakan Bob Marley dan "While My Guitar Gently Weeps" yang pernah dibawakan Beatles. Album ini ternyata tidak laku dan penggemar menginginkan Toto menulis lagu-lagu baru.[25] Walaupun demikian, adanya album baru membuat Toto bisa mempromosikan "25th Anniversary Tour" yang berlangsung dari 2002 hingga 2003. Setelah konser keliling selesai, Toto merilis album konser dan DVD Live in Amsterdam. Keduanya dirilis pada akhir 2003. Steve Lukather sendiri agak kritis terhadap penampilannya di konser-konser tersebut.[25]
Mulai awal Juni 2003, ketika tur "25th Anniversary Tour" hampir berakhir, pemain kibor David Paich meminta cuti agar bisa mengurus anggota keluarga yang sedang sakit. Steve Lukather yang dikenal memiliki rasa humor, mengatakan Paich ingin operasi ganti kelamin dan mengganti nama menjadi "Davida". Lelucon ini dipasang di situs web Toto, dan diangkat sebagai berita oleh media massa. Walaupun lucu bagi sebagian penggemar, sebagian orang marah, dan Lukather harus meminta maaf dan semua Referensi mengenai lawakan tersebut dihapus.[26] Pemain kibor berpengalaman Greg Phillinganes mengisi posisi Paich hingga tur berakhir.
Pada akhir 2003, Toto membuat berita dengan menggelar konser "Night of the Proms" selama 2 bulan berturut-turut. David Paich kembali bergabung, namun hanya sempat bermain beberapa minggu sebelum kembali beristirahat. Greg terus menggantikan posisi Paich hingga tur berakhir. Pada awal 2004, Toto memulai tur dunia secara kecil-kecilan sepanjang tahun 2004 hingga 2005. Pada tahun 2005, Greg diminta untuk resmi bergabung sebagai anggota tetap setelah David Paich mengundurkan diri tur keliling. Paich masih anggota Toto, dan terus aktif dalam rekaman dan semua lagu-lagu Toto.[27]
Pada awal 2006, Toto mengeluarkan album Falling In Between melalui sebuah label asal Italia, Frontiers. Album tersebut merupakan album pertama mereka yang berisi lagu-lagu baru setelah absen merilis lagu baru sejak 1999. Album Falling In Between menampilkan permainan kibor dari Steve Porcaro dan duet bersama Joseph Williams dalam singel "Bottom of Your Soul". Album ini mendapat tinjauan yang positif dari kritikus dan penggemar, dan beberapa di antaranya menganggap sebagai album terbaik Toto sejak Toto IV.[28] Tur promosi keliling dunia berlangsung tahun 2006, diteruskan tahapan kedua pada tahun 2007. Konser keliling tahap kedua mengajak Leland Sklar sebagai pengganti Mike Porcaro yang tangannya sedang cedera. Mereka manggung di Eropa dan Amerika Serikat, termasuk tampil dalam Moondance Jam di Walker, Minnesota. Mantan vokalis utama Fergie Frederiksen dimunculkan sebagai bintang tamu di Minneapolis, 5 Mei 2007. Joseph Williams juga tampil beberapa kali sebagai bintang tamu pada Juni 2007.[29]
Konser keliling menghasilkan album 2 CD Falling In Between Live yang diedarkan Eagle Records. Album konser Falling In Between Live merupakan album konser keempat setelah Absolutely Live, Livefields (1999), dan Live In Amsterdam (2003). Pada tahun 2008, sebuah DVD dirilis sebagai pelengkap, berisi konser Toto di Paris, Maret 2007.
Setelah ramai desas-desus, Steve Lukather pada 5 Juni 2008 di situs web pribadi stevelukather.net menyatakan,
Faktanya benar aku telah keluar dari Toto. Tidak ada lagi Toto. Aku tidak sanggup melakukannya lagi dan di usia 50 tahun aku mau memulai segalanya dari baru dan mencoba melakukan yang terakhir untuk diri sendiri.
Lebih lanjut, Lukather mengatakan "Ketika Paich pensiun, rasanya benar-benar berat bagiku karena kami memulai band ini bersama-sama. Sudah 35 tahun, jika kau juga menghitung masa-masa SMA di mana anggota inti kami pertama bertemu. Ketika Mike jatuh sakit, rasanya sudah waktunya bagiku. Jika tak ada Paich dan paling tidak satu orang Porcaro bagaimana mungkin kita menyebutnya Toto? Sejujurnya, rasanya sudah cukup bagiku. Ini bukan istirahat. Ini sudah selesai. Aku sudah tak bisa lagi keluar sambil memainkan Hold The Line dengan wajah lurus".
Bubarnya Toto setelah 31 tahun berkarya membuat penggemar kecewa. Pada 5 April 2008, Toto menutup tur keliling Falling In Between Live dengan konser terakhir di Seoul, Korea Selatan. Selama 31 tahun, Toto telah menjual lebih dari 30 juta rekaman, menempatkan lagu "Africa" di tangga-tangga lagu seluruh dunia. Kesepuluh konser keliling dunia Toto semuanya sukses, dan tiket terjual habis kecuali di Amerika Serikat.
Menurut rencana, anggota pendiri Toto (kecuali Bobby Kimball) akan diabadikan di Musicians Hall of Fame pada Oktober 2009.[30][31]
Pada Februari 2010, Toto melakukan reformasi dan bereuni untuk melakukan tur singkat di Eropa pada musim panas untuk mendanai Mike Procaro yang terkena ALS. Lineup kali ini terdiri dari David Paich, Steve Lukather, Steve Porcaro, Simon Phillips, Joseph Williams, dan bintang tamu Nathan East (menggantikan Mike Porcaro).
Steve Lukather menyatakan bahwa band ini masih ada:
Edit ke 2010 .. baik dengan Mike tidak baik dan beberapa dari kita saling kehilangan teman SMA NYATA (ya itu termasuk Joe !!) kembali bersama untuk alasan yang TEPAT. Orang-orang ingin mendengar hit yang dimainkan seperti rekamannya, Joe memiliki suaranya kembali 100% dan saya menyukai kekuatan di depan lagi dan semua NYAYA, vokal BESAR lagi kuat dan melihat Paich DAN Steve Porcaro dengan suara keyboard asli mereka, Simon kembali dan saat Lee sibuk dengan teman lama, Nate East masuk .. sangat menyenangkan dan sangat sukses sehingga kami berpikir "Hmm, mungkin beberapa pertunjukan sekali dalam beberapa saat akan menyenangkan" dan kami dapat menghasilkan sejumlah uang dll. tolong beberapa dari penggemar hard core. Kita semua memiliki karier di luar yang membuat kita semua sibuk, belum lagi keluarga dll. Tidak ada yang benar-benar ingin membuat musik baru, bukan rekaman penuh pula. MUNGKIN sebuah lagu suatu hari nanti tapi tidak dalam waktu dekat. Saya sedang tur selama setahun dan menikmati tur solo yang sangat sukses terjual habis dan penjualan rekaman saya lebih baik daripada sebelumnya. Jadi, saya tidak ingin mengacaukannya dan semua orang memiliki kehidupan sukses mereka sendiri yang sangat sibuk dan sesekali .. mengapa tidak benar Tidak ada rahasia omong kosong yang masukke sini.[32]
Tur serupa juga dilakukan pada tahun 2011 dengan menghadirkan Jenny Douglas Mac-Rae sebagai vokal latar. Band ini sebenarnya telah merekam konser mereka di Copenhagen pada tahun 2010 dan di Verona tahun 2011, namun ditunda rilisnya karena ada permasalahan kontrak dengan label mereka yang lama.
Pada tahun 2013, Toto mengadakan tur untuk merayakan ulang tahun mereka yang ke-35.band ini memulai tur keliling Eropa dan Amerika Utara, bersamaan dengan tanggal Jepang untuk mengikuti pada tahun 2014. Pertunjukan mereka pada tanggal 25 Juni 2013 di Łódź, Polandia tercatat untuk rilis live dan dirilis pada tanggal 29 April 2014. Pada tanggal 5 November, dikonfirmasi baik di halaman resmi Toto dan David Paich Facebook bahwa sebuah album studio baru sedang dalam proses dan bahwa band ini berencana masuk studio awal 2014.
Pada tanggal 18 Januari 2014, mantan vokalis Fergie Frederiksen meninggal setelah berjuang melawan kanker hati.[33][34] Setelah tur leg ulang tahun ke-35, terungkap melalui situs resmi band ini pada tanggal 23 Januari 2014 bahwa Simon Phillips telah meninggalkan band ini untuk mengejar karier solo. Phillips kemudian digantikan oleh Steely Dan drummer Keith Carlock.
Sementara Keith Carlock sekarang bagian dari band, dia tidak bergabung dengan mereka untuk setidaknya tur Amerika Utara dan diisi oleh Shannon Forrest. Bass pemain Nathan East, yang telah tur dengan mereka sejak 2010, meninggalkan band setelah tur Jepang untuk mengejar proyek-proyek sendiri. Sebaliknya, pemain bass asli David Hungate bergabung dengan band. Mereka sekali lagi melakukan tur keliling Amerika Serikat pada musim semi 2014 sebagai co-headliner dengan penyanyi Michael McDonald. Itu adalah tur paling komprehensif mereka di benua ini selama bertahun-tahun.
Toto merilis album studio keempat belas mereka dan yang pertama dalam sembilan tahun berjudul Toto XIV pada tanggal 20 Maret (Eropa), 23 Maret (Inggris dan Oceania), dan 24 Maret 2015 (Amerika Utara). Untuk mempromosikan proyek yang baru selesai ini, band ini memulai tur keliling dunia dengan tur arena tengara Eropa yang luas termasuk penampilan di festival utama, bersamaan dengan tur Amerika Utara yang akan diikuti pada musim panas 2015 dan Asia pada tahun itu pula.[35][36]
Pada tanggal 15 Maret 2015, mantan bassis Mike Porcaro meninggal, karena komplikasi saat berjuang melawan ALS, saat ia tidur di rumahnya di Los Angeles.[37]
Pada tanggal 6 April 2015, Toto mengumumkan bahwa mereka akan memulai pada tanggal 7 Agustus 2015 di Mashantucket, Connecticut dengan band progresif veteran Yes dalam tur musim panas bersama Amerika Utara yang akan berakhir pada tanggal 12 September 2015 di Coquitlam, British Columbia.[38][39][40] Shannon Forrest terus tampil sebagai drumer band ini.
Pada tanggal 29 September 2015, Toto mengumumkan tur pertama Tour 2016 mereka untuk mendukung Toto XIV yang terdiri dari tanggal Eropa dan Jepang. Leland Sklar, yang bergabung dengan mereka dalam tur 2007 dan 2008, menggantikan sang pendiri Hungate.[41] Sklar keluar dari Toto pada awal 2017 dan digantikan oleh Shem von Schroeck.
Toto merilis album ulang tahun mereka "40 Trips Around The Sun" pada tanggal 9 Februari 2018. Mereka akan memulai tur dunia mereka untuk mempromosikan album mereka dan merayakan 40 tahun mereka di dunia musik.
Tahun | Judul | Album |
---|---|---|
1978 | Hold the Line | Toto |
1978 | I'll Supply the Love | Toto |
1978 | Georgy Porgy | Toto |
1979 | St. George and the Dragon | Hydra |
1979 | "99" | Hydra |
1979 | "All Us Boys" | Hydra |
1981 | Goodbye Elenore | Turn Back |
1982 | Rosanna | Toto IV |
1982 | Make Believe | Toto IV |
1982 | Africa | Toto IV |
1983 | I Won't Hold You Back | Toto IV |
1983 | Waiting For Your Love | Toto IV |
1984 | Stranger In Town | Isolation |
1985 | Holyanna | Isolation |
1985 | How Does It Feel | Isolation |
1985 | Endless | Isolation |
1986 | Angel Don't Cry | Isolation |
1986 | I'll Be Over You | Fahrenheit |
1986 | Lea | Fahrenheit |
1986 | Without Your Love | Fahrenheit |
1987 | Till The End | Fahrenheit |
1988 | Pamela | The Seventh One |
1988 | Stop Loving You | The Seventh One |
1988 | Straight For The Heart | The Seventh One |
1988 | Mushanga | The Seventh One |
1990 | Out Of Love | Past to Present 1977-1990 |
1990 | Can You Hear What I'm Saying | Past to Present 1977-1990 |
1992 | Don't Chain My Heart | Kingdom of Desire |
1992 | Only You | Kingdom of Desire |
1992 | 2 Hearts | Kingdom of Desire |
1992 | The Other Side | Kingdom of Desire |
1995 | I Will Remember | Tambu |
1995 | If You Belong To Me | Tambu |
1995 | Just Can't Get To You | Tambu |
1996 | Drag Him To The Roof | Tambu |
1996 | The Other End Of Time | Tambu |
1996 | The Turning Point | Tambu |
1998 | Goin Home | Toto XX |
1999 | Mad About You | Mindfields |
1999 | Melanie | Mindfields |
1999 | Cruel | Mindfields |
2002 | Could You Be Loved | Through the Looking Glass |
2002 | While My Guitar Gently Weeps | Through the Looking Glass |
2006 | Bottom of Your Soul | Falling In Between |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.