Teluk Tokyo (東京湾 , Tōkyō-wan, dahulu disebut Teluk Edo) adalah sebuah teluk di sebelah selatan wilayah Kanto di Jepang. Teluk Tokyo dikelilingi Semenanjung Boso di timur dan Semenanjung Miura di barat.
Teluk Tokyo 東京湾 Tōkyō-wan | |
---|---|
Letak | Honshu, Jepang |
Koordinat | 35°25′N 139°47′E |
Asal sungai | Sungai Ara Sungai Edo Sungai Obitsu Sungai Yoro |
Asal aliran laut | Samudera Pasifik |
Terletak di negara | Jepang |
Area permukaan | 1500 kilometer persegi |
Kedalaman rata-rata | 40 meter |
Kedalaman maksimal | 70 meter |
Kepulauan | Sarushima |
Penamaan
Pada zaman lampau, orang Jepang mengenal Teluk Tokyo dengan nama uchi-umi (内海 ) atau "laut bagian dalam". di Zaman Azuchi-Momoyama (1568-1600) wilayah tersebut dikenal dengan nama Teluk Edo, yang merujuk kepada kota Edo. Teluk ini mendapat nama yang sekarang pada zaman modern, setelah pengadilan kekaisaran pindah ke Edo dan mengubah nama kota tersebut menjadi Tokyo pada tahun 1868.[1]
Geografi
Teluk Tokyo sejara jelas masuk ke dalam Dataran Kantō.[2] Dikelilingi oleh Semenanjung Bōsō di Prefektur Chiba di sebelah timur dan Semenanjung Miura di Prefektur Kanagawa di sebelah barat.[3][4] Di pesisir Teluk Tokyo terdapat Diluvium Dataran tinggi dan merupakan subyek dari laju erosi laut. Sedimen di pesisir teluk membuat pinggirannya yang panjang halus.[5]
Batasan
Dalam pengertian yang sempit, Teluk Tokyo adalah wilayah di sebelah utara garis lurus yang terbentuk antara Tanjung Kannon di Semenanjung Miura dan Tanjung Futtsu di Semenanjung Boso. Luas wilayah ini sekitar 922 km². Dalam pengertian yang luas, Teluk Tokyo juga meliputi Terusan Uraga. Jika menggunakan pengertian ini maka luas Teluk Tokyo adalah 1320 km².
Kedalaman
Gosong pasir di antara Tanjung Futtsu di Prefektur Chiba dan Tanjung Honmaku di Yokohama dikenal dengan nama Nakanose, dan memiliki kedalaman 20 meter (66 kaki).[5] Di bagian utara teluk ini memiliki kedalaman 40 meter (130 kaki) dan sebuah topografi bawah air yang tidak rumit. Wilayah selatan Nakanose lebih dalam karena tersambung dengan Samudera Pasifik.
Pulau
Satu-satunya pulau alami di di Teluk Tokyo adalah Sarushima (0.055 kilometer persegi (0.021 mil persegi)) di Yokosuka, Prefektur Kanagawa. Sarushima merupakan salah satu lokasi yang dilindungi oleh artileri pesisir selama Periode Bakumatsu dan kemudian tergabung dalam Benteng Teluk Tokyo selama Periode Meiji. Angkatan Laut Kekaisaran Jepang menjaga stasiun degauss di pulau tersebut sampai akhir Perang Dunia II. Pulau tersebut sekarang tidak berpenghuni dan menjadi taman laut.[6]
Banyak pulau buatan dibangun sebagai benteng pertahanan pada periode Taisho dan meiji. Setelah Perang Dunia II pulau-pulau tersebut diubah untuk perumahan atau rekreasi. Odaiba, yang juga dikenal dengan nama daiba, merupakan salah satu dari enam pulau buatan yang dibangun pada tahun 1853 sebagai benteng untuk melindungi Keshogunan Tokugawa di Edo, dan juga dikenal sebagai Shinagawa Daiba. Setelah Perang Dunia II Odaiba digabungkan dengan Tokyo dan dikembangkan untuk perumahan dan rekreasi.[7] Setelah Perang Dunia II Yumenoshima direncanakan sebagai solusi untuk membuang sampah dengan jumlah besar dari wilayah metropolitan Tokyo. Pulau Tersebut dibangun antara tahun 1957 hingga 1967 dan menjadi pusat beberapa fasilitas rekreasi. Pulau Hakkei (0.24 kilometer persegi (0.093 mil persegi)), sebelumnya bernama TPA Nomor 14, dibangun pada tahun 1985 dan menjadi rumah bagi Yokohama Hakkeijima Sea Paradise.[8] Pulau buatan lainnya antara lain termasuk, Heiwa, Katsushima, Shōwa, Keihin, dan Higashiōgi.
Sungai
Beberapa sungai bermuara di Teluk Tokyo, dan semuanya menyediakan air untuk wilayah industri dan perumahan di sepanjang teluk. Sungai Tama dan Sumida bermuara di Tokyo.[9] Sungai Edo bermuara di Teluk Tokyo antara Prefektur Tokyo dan Chiba. Sungai Obitsu dan Yōrō bermuara di Teluk di Prefektur Chiba.
Reklamasi
Reklamasi lahan sudah dilakukan di Teluk Tokyo sejak periode Meiji. Wilayah di sepanjang pesisir dengan kedalaman kurang dari 5 meter (16 kaki) adalah yang paling mudah untuk dibuat, dan pasir dari dasar Teluk Tokyo digunakan dalam proyek tersebut. Topografi dari pesisir Teluk Tokyo berubah drastis dari sebelum zaman modern karena proyek reklamasi lahan yang berlanjut.[5] Teluk Tokyo memuat sekitar 249 kilometer persegi (96 mil persegi) lahan reklamasi pada tahun 2012. Rata-rata produksi sampah rumah tangga di Pusat Tokyo sangat banyak, hanya ada sedikit ruang untuk tempat pembuangan sampah tradisional; sampah secara ketat disortir di rumah, kebanyakan dari sampah tersebut diubah menjadi abu dan selanjutnya didaur ulang menjadi TPA teluk.
Jembatan
Jembatan-Terowongan Tokyo Bay Aqua-Line menyebrangi Teluk Tokyo di antara Kawasaki dan Kisarazu; Ferry Tokyo-Wan juga menyebrangi teluk menuju Kanal Uraga di antara Kurihama (di Yokosuka) dan Kanaya (di Futtsu di wilayah Chiba).
Perkembangan
Perikanan
Teluk Tokyo merupakan pusat sejarah industri perikanan, sumber kerang, dan sumber budi daya perairan lainnya. Industri tersebut berkurang dengan adanya industrialisasi wilayah Teluk Tokyo di abad ke-20, dan hampir punah dengan adanya pembangunan wilayah industri Keihin dan Keiyō tepat setelah Perang Dunia II.[3]
Pelabuhan
Beberapa pelabuhan paling penting di Jepang terletak di Teluk Tokyo.[3] Pelabuhan Yokohama, Pelabuhan Chiba, Pelabuhan Tokyo. Pelabuhan Kawasaki, Pelabuhan Yokosuka, Pelabuhan Kisarazu, digolongkan tak hanya sebagai pelabuhan paling sibuk di Jepang, namun di seluruh Asia-Pasifik.
Wilayah industri
Wilayah Industri di Teluk Tokyo mulai dikembangkan sejak awal Era Meiji (1868–1912). Wilayah Industri Keihin dibangun di atas lahan reklamasi di prefektur Kanagawa di bagian barat Tokyo. Wilayah ini meluas ke Wilayah Industri Keiyō di prefektur Chiba di pesisir utara dan timur Teluk Tokyo setelah Perang Dunia II. Pengembangan dua wilayah tersebut menghasilkan wilayah industri terbesar di Jepang.[5] Wilayah industri skala besar di wilayah pesisir Tokyo menyebabkan pencemaran air dan udara secara signifikan.[3]
Fasilitas militer
Di Pelabuhan Yokosuka terdapat pelabuhan militer Angkatan Laut Bela Diri Jepang dan Pasukan Amerika Serikat di Jepang.
Sejarah
Ekspedisi Perry
Teluk Tokyo merupakan tempat bagi Ekspedisi Perry, yang melibatkan dua perjalanan terpisah dari tahun 1853 hingga 1854 antara Amerika Serikat dengan Jepang oleh Komodor Matthew Perry (1794–1858). Perry berlayar dengan empat "Kapal Hitam" miliknya ke Teluk Edo pada 8 Juli 1853, dan memulai negosiasi dengan Keshogunan Tokugawa yang berakhir dengan perjanjian perdamaian dan perdagangan antara Amerika Serikat dan Jepang pada tahun 1854.[10][11]
Perang Dunia II
Dokumen Kapitulasi Jepang di akhir Perang Dunia II ditandatangani pada tanggal 2 September 1945 di USS Missouri (BB-63), yang berlabuh di kordinat 35° 21′ 17″ N 139° 45′ 36″ E. Sebuah bendera dari salah satu kapal Komodor Perry diterbangkan dari Museum Akademi Angkatan Laut dan ditampilkan di perayaan tersebut.
Lihat juga
- Pelabuhan Tokyo
- Kanal Uraga
- Semenanjung Miura
- Semenanjung Boso
- Keihin
- Keiyō
Referensi
Wikiwand in your browser!
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.