Loading AI tools
surah ke-2 dalam Al-Qur'an Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Surah Al-Baqarah (bahasa Arab: سورة البقرة, translit. sūrah al-baqarah, har. 'Sapi') adalah surah ke-2 dalam Al-Qur'an, serta merupakan surah terpanjang.[1] Surah ini terdiri dari 286 ayat, 6.221 kata, dan 25.500 huruf dan tergolong surah Madaniyah. Surah ini diawali dengan huruf muqaṭṭa'āt A-L-M,[2][3] yang harus dibaca satu-satu (alif, lām, mīm).[4]
الْبَقَرَة Al-Baqarah Sapi | |
---|---|
Klasifikasi | Madaniyah |
Juz | 1–3 |
Jumlah ruku | 40 |
Jumlah ayat | 286 |
Muqaṭṭaʻāt | Alif, Lam, Mim |
Surah ini juga dinamai Fustatul Qur'an (Puncak Al-Qur'an) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surah yang lain. Sebagai contoh, kewajiban bagi umat Muslim untuk puasa di bulan Ramadan;[5] larangan riba; dan ayat terkenal, Ayat Kursi, Surah al-Baqarah 256, dan tiga ayat terakhir. Ayat ini memiliki banyak sekali variasi topik seperti hukum-hukum, serta kisah Nabi Adam, Ibrahim (Abraham) dan Mūsa (Moses). Tema lainnya yang juga diangkat adalah ajakan bagi kaum Musyrikin dan Yahudi Madinah untuk masuk Islam, serta mengingatkan mereka serta orang munafik tentang nasib orang-orang terdahulu yang telah lalai.[6]
Sebagai surah Madaniyah, surah ini diyakini diwahyukan di Madinah dalam waktu yang cukup panjang setelah Hijrah, kecuali ayat riba yang diyakini diturunkan selama Haji Wadak, haji terakhir Nabi Muhammad.[7][8] Secara umum, ayat 281 dalam surah ini diyakini sebagai ayat terakhir yang diwahyukan, pada 10 Zulhijah 10 H, saat Nabi menjalani haji terakhirnya, 80 atau 90 hari sebelum wafatnya.[9]
Surah ini dinamai al-Baqarah yang artinya "sapi" sebab di dalam surah ini terdapat kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (ayat 67-74).
Muhammad (2010), hlm. 27 menyebutkan perkataan beberapa ahli tafsir tentang pokok isi surah ini.
Tiga golongan manusia dalam menghadapi al-Qur'an
Keesaan dan kekuasaan Allah
Setelah muqatta'at, Al-Baqarah dimulai dengan pernyataan bahwa al-Qur'an tidak memiliki keraguan serta menjadi petunjuk bagi orang yang takwa.[10] Takwa (taqwa) berasal dari akar kata Semitik W-Q-Y yang berarti "waspada dalam perlindungan".[4] Orang yang bertakwa adalah orang yang selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Merekalah yang beriman kepada sesuatu yang gaib,[4] mendirikan salat, menunaikan zakat, meyakini kenabian Muhammad serta nabi-nabi terdahulu serta kitab-kitab yang diwahyukan Allah.[10]
Kemudian dibahas mengenai siapa itu orang-orang kafir dan munafik. Yang pertama, kafir dimaknai sebagai orang yang sama sekali menolak meyakini kebenaran, karena hati, penglihatan, dan pendengaran merela telah tertutup, dan akan diazab dengan keras.[11] Selanjutnya dibahas orang-orang munafik, yakni mereka berkata telah beriman kepada Allah dan Hari Akhir, tetapi sebenarnya mereka tidak meyakininya. Mereka mencoba untuk mendustakan Allah dan orang-orang beriman tetapi mereka mendustakan dirinya sendiri. Hati mereka sakit, lalu mereka diazab dengan keras oleh Allah. Orang-orang ini juga suka menyebarkan kerusakan di muka Bumi (fasad); mereka mengaku melakukan perbaikan, dan menyebut orang-orang beriman sebagai orang bodoh. Mereka mengaku beriman, tetapi begitu kembali kepada Setan, mereka mengakui kekafiran mereka, tetapi mereka tidak sadar bahwa Allah telah menipu mereka dan memperbanyak kesesatan mereka. Mereka akan terlibat dalam perdagangan yang tidak menguntungkan, membeli kesesatan dengan petunjuk. Ibarat orang yang menyalakan api dan merasa aman di sekelilingnya, tetapi Allah memadamkan api itu dan orang itu diselimuti kegelapan. Mereka tuli, bisu, dan buta. Atau seperti orang yang ditimpa badai petir dalam kegelapan, sehingga mereka menutup telinga karena takut akan kematian. Petir sangat terang sehingga hampir menghilangkan pandangan mereka, tetapi mereka berjalan ke arahnya setiap kali menyambar, dan tetap diam saat gelap.[12]
Umat manusia diperintahkan Tuhan yang telah menciptakan mereka agar mereka senantiasa bertakwa, kemudian Tuhan menjelaskan apa yang telah Ia ciptakan: Bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap, dan hujan turun dari langit untuk menumbuhkan buah-buahan sebagai rezeki. Umat manusia diperintahkan untuk tidak mengadakan sesembahan selain Allah. Mereka yang meragukan Al-Qur'an ditantang untuk membuat surah yang mirip dengannya. Mereka tak akan dapat memenuhi tantangan ini dan diminta untuk takut akan Neraka, yang bahan bakarnya manusia dan batu dan secara khusus disiapkan untuk orang-orang kafir.[13]
Kisah-kisah dalam surah ini diceritakan untuk memahami konsepsi teologis tentang kebenaran Islam.[14]
Ayat 8–20 dari Surah Al Baqarah mengacu pada orang munafik (Munafiqun). Saat Nabi Muhammad berada di fase Makkah, ada dua kelompok, mereka yang beriman dan musyrikin (kafir). Namun, setelah Hijrah ke Madinah, Muhammad harus berurusan dengan lawan dari mereka yang mengaku menerima Islam tetapi secara tersembunyi akan melawan Muslim. Pemimpin mereka adalah Abdullah bin Ubay yang akan dinobatkan menjadi pemimpin di wilayah tersebut sebelum kedatangan Muhammad di Madinah. Orang-orang munafik mendapat manfaat dari umat Islam tanpa kehilangan pergaulan mereka dengan orang-orang kafir. Mereka dianggap tidak setia kepada kedua belah pihak dan condong ke arah orang-orang yang paling menguntungkan mereka dalam arti duniawiah.
Terdapat dua konsep sifat munafik yakni:
Menurut ulama Kamaluddin Ahmed, sifat nifak adalah sesuatu yang ada di dalam hati, sehingga tidak ada yang tahu keberadaannya kecuali Allah. Oleh karena itu, tidak seorang pun dapat disebut munafik hanya sebatas dengan penilaian diri.
87-105 muncul dalam lapisan bawah dari Manuskrip Sana'a.[16]
Sungguh, Kami benar-benar telah menganugerahkan Kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami menyusulkan setelahnya rasul-rasul. Kami juga telah menganugerahkan kepada Isa, putra Maryam, bukti-bukti kebenaran, serta Kami perkuat dia dengan Ruhulkudus (Jibril). Mengapa setiap kali rasul datang kepadamu (membawa) sesuatu (pelajaran) yang tidak kamu inginkan, kamu menyombongkan diri? Lalu, sebagian(-nya) kamu dustakan dan sebagian (yang lain) kamu bunuh?
Surah ini memuat banyak sekali topik, seperti perintah salat, puasa, berjuang di jalan Allah, haji, kisah mengenai pemindahan kiblat dari Yerusalem ke Makkah, nikah dan talak, perdagangan, utang piutang, serta riba.[6]
Khamr dan perjudian dibahas dalam surah ini,[17] dan itu hanya satu dari empat surah yang menyebut Nasrani alih-alih Ahli Kitab.[18]
Ayat 190–194 membahas mengenai hukum perang Islam.
Ayat 255 dikenal sebagai Ayat Kursi (آية الكرسي); merupakan ayat terkenal dalam al-Qur'an dan banyak dipajang sebagai kaligrafi. Di dalamnya memuat sifat-sifat Allah.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad bersabda:
Jangan menjadikan rumahmu seperti kuburan, karena setan akan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan Surah al-Baqarah.
— Hadis riwayat Muslim, no. 1860
Surah Al-Baqarah 256 dikenal sebagai ayat yang sangat terkenal dalam al-Qur'an, maknanya adalah "Tidak ada paksaan dalam agama." Dua ayat lainnya, 285 dan 286, terkadang dimasukkan sebagai "kelanjutan" Ayat Kursi.[19]
Ayat 2:282[20] membahas fikih: (1) utang piutang (2) kesaksian wanita.[21]
Amin Ahsan Islahi dalam Tafsir Surah al-Baqarah mengatakan ketika ada transaksi pinjaman untuk jangka waktu tertentu, itu harus ditulis dalam bentuk yang formal. Baik kreditur maupun debitur harus menyepakati apa yang ditulis dengan menghadirkan saksi dua laki-laki, atau satu laki-laki dan dua perempuan. Keamanan pinjaman harus dijamin. Panjang kontrak harus disebutkan dengan lengkap.[22][23]
al-Jalalain berkata, "yang dipanggil untuk menjadi saksi dalam berutang adalah dua orang laki-laki dewasa; atau jika kedua saksi itu bukan laki-laki maka satu laki-laki dan dua perempuan, serta harus Islam."[23][24]
Musa disebut dalam ayat-ayat berikut:
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.