Loading AI tools
surah ke 80 dalam al-Qur'an Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Surah 'Abasa (bahasa Arab:عبس) adalah surah ke-80 dalam Al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 42 ayat. Dinamakan 'Abasa yang diambil dari kata 'Abasa yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Menurut riwayat, pada suatu ketika Rasulullah ﷺ menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang dia harapkan agar mereka masuk Islam. Dalam pada itu datanglah Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat yang buta yang mengharap agar Rasulullah ﷺ membacakan kepadanya ayat-ayat Al Quran yang telah diturunkan Allah. Tetapi Rasulullah ﷺ bermuka masam dan memalingkan muka dari Ibnu Ummi Maktum yang buta itu, lalu Allah menurunkan surat ini sebagai teguran atas sikap rasulullah terhadap ibnu Ummi Maktum itu.
Rasulullah sedang bertemu dengan beberapa orang terkemuka Quraisy (Utbah bin Rabi'ah, Abu Jahal bin Hisyam, Abbas bin Abdul Muthalib) untuk menjelaskan Islam kepada mereka.[1] Saat itu, masuklah seorang laki-laki buta, Abdullah bin Ummi-Maktum. Dia masuk ke dalam ruangan dengan tangan meraba-raba. Orang buta itu memohon kepada Nabi agar diajarkannya beberapa ayat Al Quran. Mungkin karena terganggu dengan kehadiran orang buta tersebut, Nabi Muhammad terlihat bermuka masam. Permintaan orang buta tersebut tidak dihiraukan oleh Nabi Muhammad. Ia tetap melanjutkan pembahasan dengan para pemuka Quraisy.
Setelah pertemuan selesai, Rasulullah pulang. Lalu turunlah ayat ini, "Dia bermuka masam dan berpaling". Setelah ayat itu turun, sadarlah Rasulullah akan kekhilafannya itu. Dia segera mendatangi Ibnu Ummi Maktum dan memperkenankan apa yang dia minta. Dia pun menjadi orang yang sangat disayangi oleh Rasulullah. Di mana saja bertemu dengan Ibnu Ummi Maktum, dia selalu menunjukkan muka yang jernih berseri kepadanya.
Ibnu Ummi Maktum adalah satu-satunya orang buta yang ikut hijrah dengan Nabi ke Madinah. Satu-satunya orang buta yang pernah diangkat Rasulullah menjadi wakilnya, menjadi imam di Madinah, kalau beliau bepergian. Ibu dari Ibnu Ummi Maktum adalah saudara kandung dari Ibu yang melahirkan Siti Khadijah (istri Rasulullah).[2] Di Madinah, Ibnu Ummi Maktum menjadi salah seorang muazin yang diangkat Rasulullah, selain Bilal. Pada zaman pemerintahan Umar bin Khatthab, dia ikut dalam peperangan di Qadisiyah, ketika penaklukan negeri Persia, di bawah pimpinan Sa'ad bin Abu Waqqash.[3]
Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.