Remove ads
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Sebuah tonggak kayu yang dinamakan "Hujung Panti", gunanya ialah tempat orang Maanyan kuno memandikan anak disungai untuk pertama kalinya yang disebut "Mubur Walenon'. Tonggak kayu itu dipakai hingga abad ke-14, terletak di sebelah barat laut kota Banjarmasin.
Di km 3, masuk sejauh kurang lebih 800 m kekiri jalan arah Martapura, terdapat sebuah tempat yang dinamakan Pangambangan. Pada daerah seluah 1 ha, terdapat permukaan tanah yang bersih, karena tidak terdapat satupun pepohonan yang bisa tumbuh. Diduga di situlah tempat pemukiman orang Maanyan yang pertama yang dipercaya oleh mereka, sebagai bekas bangunan Balai Adat hingga abad ke-16.
Kebun buah-buahan yang dinamakan Pulau Banyar Kayutangi, tempat pemukiman orang Maanyan hingga awal abad ke-16. Di sini masih terdapat tiang-tiang bekas rumah kuno, terbuat dari kayu besi yang masih tersisa sampai sekarang, terletak 24 km dari kota Banjarmasin arah ke lapangan terbang Syamsuddin Noor.
Tempat ditemukan Belontang dan makam kuno dari kayu besi terletak di Liang Anggang. Belontang dalam adat orang Maanyan adalah sebagai simbolis arwah orang yang sudah meninggal diadakan pesta adat secara sempurna.
Gunung Paramaton atau gunung Madu-Maanyan, tempat penyimpanan pusaka kerajaan Nansarunai, sesudah dirampas kembali dari Tanjung Negara atau Banjarmasin pada tahun 1362.
Di kota Martapura terdapat Belontang dan sumur kuno yang dinamakan Sumur Pahit, peninggalan orang Ma'anyan hingga abad ke-14. Sewaktu penggalian saluran pengairan dari waduk Riam Kanan ke arah Banjar Baru terdapat kuburan kuno orang Ma'anyan yang dipakai hingga abad ke-16.
Di km 24 dari Martapura ke arah Rantau, 150 m kanan jalan terdapat sebuah gua dan tanah yang sedikit ditumbuhi pepohonan. Diduga tempat itu adalah bekas pemukiman yang disebut Nansarunai kuno hingga awal abad ke-13, dan belum mengenal pemerintahan sistem raja. Sesudah Nansarunai dipindahkan ke Banua Lawas, baru timbul pemerintahan dalam bentuk kerajaan serta lahirnya hukum adat yang dipakai oleh orang Maanyan hingga sekarang.
Daerah yang dinamakan Pulau Kadap, yaitu tempat pemusatan prajurit-prajurit Nansarunai, sebelum perang Nansarunai ke-2 tahun 1362.
Di daerah Margasari, terdapat candi Laras tempat pemujaan agama Hindu Syiwa, dari kerajaan Negara dipa abad ke-14 hingga abad ke-16. Di sini terdapat juga sebuah patung batu, berupa ujud kepala babi sebagai prasasti yang dibuat oleh orang Maanyan tahun 1363.
Desa Negara, adalah tempat pemukiman bekas prajurit-prajurit Majapahit, terdiri dari orang Majapahit sendiri, orang Madura, orang Bugis dan orang-orang Nansarunai, setelah selesai perang Desember 1362, di sini terdapat:
Di kota Amuntai, terdapat Candi Agung yaitu tempat pemujaan agama dan Tambak wasi, yaitu tempat pembakaran mayat para prajurit Majapahit korban perang Nansarunai ke-1 pada bulan April 1358. Berdasarkan uji sampel arang tahun 1996, candi dibangun kisaran tahun 242-226 SM(Kusmartono & Widianto, 1998:19-20)
Bertempat di Banyu Hirang, diselatan Kecamatan Danau Panggang terdapat:
Di Pasar Arba atau Banua Lawas, adalah tempat kerajaan Nansarunai dari tahun 1309-1358, di sini terdapat peninggalan kuno antara lain:
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.