Loading AI tools
Paus Gereja Katolik dari tahun 432 hingga 440 Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Paus Sistus III (bahasa Latin: Sixtus III) adalah Uskup Roma dan pemimpin Gereja Katolik yang menjabat dari 31 Juli 432 hingga wafatnya pada 18 Agustus 440. Ia memimpin Gereja pada masa yang penuh tantangan, terutama setelah Konsili Efesus tahun 431, yang menegaskan keilahian Maria sebagai Theotokos atau "Bunda Allah." Paus Sistus III dikenal sebagai seorang pembangun, pemimpin spiritual yang bijaksana, dan seorang yang menjaga kedamaian di tengah perselisihan doktrin teologi pada masa itu.
Santo Paus Sistus III | |
---|---|
Awal masa kepausan | 31 Juli 432 |
Akhir masa kepausan | 18 Agustus 440 |
Pendahulu | Selestinus I |
Penerus | Leo I |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | tidak diketahui |
Lahir | tidak diketahui |
Meninggal | 18 Agustus 440 |
Paus lainnya yang bernama Sistus |
Sistus III dilahirkan di Roma pada akhir abad keempat, meskipun tanggal dan tahun kelahirannya tidak tercatat secara pasti. Ia hidup pada masa ketika Kekaisaran Romawi Barat sedang melemah, dan dunia Kristen sedang diliputi oleh perdebatan teologis yang sengit. Sebagai seorang imam, Sistus dikenal karena kesalehan, kebijaksanaan, dan pengabdiannya yang tulus kepada Gereja. Sebelum menjadi Paus, ia menjabat sebagai seorang imam di Roma, di mana ia mendapatkan reputasi sebagai seorang pembela iman yang gigih.
Sistus III diangkat menjadi Paus pada 31 Juli 432, menggantikan Paus Selestinus I. Pemilihannya terjadi di tengah situasi yang menuntut kepemimpinan yang kuat, terutama untuk meredakan ketegangan antara para pendukung Konsili Efesus dan mereka yang menentangnya, khususnya kaum Nestorian. Paus Sistus III melanjutkan semangat pendahulunya untuk menegakkan ajaran Konsili Efesus, tetapi dengan pendekatan yang lebih lembut dan penuh perdamaian.
Salah satu tugas utama yang diemban oleh Paus Sistus III adalah memperkuat keputusan Konsili Efesus, yang menetapkan Maria sebagai Theotokos. Gelar ini menjadi pusat perdebatan antara para pendukung Nestorius, yang mengajarkan bahwa Maria hanya ibu dari Kristus manusia (Christotokos), dan Gereja yang mengajarkan bahwa Maria adalah Bunda Allah dalam keilahian Kristus. Paus Sistus III menegaskan ajaran resmi Gereja tanpa menggunakan kekerasan, melainkan dengan dialog dan pembinaan.
Paus Sistus III dikenang sebagai seorang pembangun besar dalam sejarah Gereja Katolik. Ia memprakarsai pembangunan dan renovasi beberapa gereja utama di Roma, termasuk:
Paus Sistus III dikenal sebagai seorang pendamai. Ia berusaha menyembuhkan perpecahan yang disebabkan oleh perdebatan teologis. Ia mengundang para uskup dari berbagai belahan Kekaisaran untuk berdialog, menciptakan suasana persaudaraan yang memungkinkan terjalinnya rekonsiliasi.
Sistus III tidak meninggalkan banyak tulisan, tetapi surat-suratnya kepada para uskup di wilayah lain mencerminkan kebijaksanaan dan komitmennya terhadap kebenaran iman. Dalam surat-suratnya, ia sering menekankan perlunya kesatuan di dalam Gereja dan pentingnya memelihara tradisi para rasul.
Paus Sistus III wafat pada 18 Agustus 440 di Roma. Ia dimakamkan di Basilika Santo Laurensius di luar tembok, sebuah tempat yang sering dijadikan lokasi perziarahan.
Warisan Paus Sistus III terletak pada visinya tentang Gereja yang damai, bersatu, dan berpusat pada Kristus. Basilika Santa Maria Maggiore tetap menjadi monumen abadi atas dedikasinya kepada Maria dan ajaran Gereja.
Paus Sistus III dihormati sebagai santo oleh Gereja Katolik. Hari peringatannya dirayakan setiap tanggal 19 Agustus. Ia dikenang sebagai gembala yang rendah hati, pembangun yang visioner, dan pembela iman yang teguh.
Didahului oleh: Selestinus I |
Paus 432 – 440 |
Diteruskan oleh: Leo I (Leo Agung) |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.