Remove ads
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Paus Liberius adalah seorang Uskup Roma yang memimpin Gereja Katolik pada masa yang penuh dengan pergolakan doktrinal dan politik. Ia menjabat sebagai Paus dari tanggal 17 Mei 352 hingga 24 September 366. Paus Liberius dikenal sebagai tokoh kontroversial dalam sejarah Gereja, karena keterlibatannya dalam sengketa Arianisme yang merajalela pada masa itu.
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | k. 310 Roma (Kekaisaran Romawi) |
Kematian | 24 September 366 (55/56 tahun) Roma |
36 Paus | |
17 Mei 352 – 24 September 366 ← Paus Yulius I – Paus Damasus I → | |
Data pribadi | |
Agama | Gereja Katolik Roma |
Kegiatan | |
Pekerjaan | imam Katolik, penulis |
Periode | Kekaisaran Romawi |
Exaltation (en) | |
Tanggal perayaan | 27 Agustus |
Pada masa kepemimpinan Paus Liberius, Kekaisaran Romawi tengah berada dalam gejolak akibat perdebatan teologis mengenai sifat Kristus, terutama sengketa yang melibatkan doktrin Arianisme. Arianisme, yang diajarkan oleh Arius, menolak keilahian penuh Yesus Kristus dan mengklaim bahwa Ia adalah ciptaan Allah. Ajaran ini ditentang oleh Gereja Ortodoks, yang mendukung ajaran bahwa Kristus adalah satu substansi dengan Allah Bapa (homoousios). Konflik ini melibatkan tidak hanya pemimpin Gereja, tetapi juga kaisar-kaisar Romawi, termasuk Konstantinus II dan Konstantius II.
Sedikit yang diketahui tentang kehidupan awal Paus Liberius sebelum ia diangkat sebagai Paus. Ia diyakini berasal dari Roma dan dikenal karena kesalehannya serta pengetahuannya yang mendalam tentang Kitab Suci. Sebelum menjadi Paus, ia menjabat sebagai seorang imam yang dihormati di komunitas Kristen Roma.
Liberius diangkat menjadi Paus setelah kematian Paus Yulius I pada tahun 352. Segera setelah pengangkatannya, ia harus menghadapi tekanan dari Kaisar Konstantius II, seorang pendukung Arianisme. Konstantius II berusaha memaksakan kompromi doktrinal untuk menyatukan Kekaisaran Romawi, tetapi usaha ini ditentang oleh Paus Liberius.
Pada tahun 355, Paus Liberius menolak untuk menandatangani dekret Kaisar Konstantius II yang mendukung posisi Arian. Akibat penolakannya, ia diasingkan ke Berea di Trakia (kini bagian dari Yunani). Dalam pengasingannya, posisi Paus di Roma diambil alih oleh seorang antipaus bernama Feliks II, yang didukung oleh Kaisar.
Selama masa pengasingannya, terdapat laporan bahwa Liberius, di bawah tekanan berat, akhirnya menandatangani suatu dokumen yang kompromis dengan para penganut Arianisme. Namun, catatan ini diperdebatkan oleh banyak sejarawan. Sebagian besar umat tetap setia kepada Liberius dan menganggapnya sebagai Paus yang sah.
Pada tahun 358, Liberius diizinkan kembali ke Roma setelah memperoleh dukungan luas dari umat. Setelah kembali, ia berupaya memulihkan persatuan di antara umat Kristen di Roma dan menegaskan kembali ajaran ortodoks Gereja. Meskipun masih ada kontroversi seputar tindakannya selama masa pengasingan, Paus Liberius dikenang karena kesetiaannya pada iman Katolik.
Paus Liberius berperan dalam memperkuat ajaran Gereja melalui pengaruhnya dalam Konsili-konsili Gereja. Ia mendukung keputusan Konsili Nikea I (325), yang menegaskan keilahian Kristus. Warisan teologisnya mencerminkan dedikasi untuk mempertahankan ajaran ortodoks di tengah ancaman Arianisme.
Salah satu kontribusi paling terkenal dari Paus Liberius adalah pembangunannya terhadap Gereja Santa Maria Maggiore di Roma. Menurut tradisi, ia menerima penglihatan dari Perawan Maria, yang memintanya untuk mendirikan sebuah gereja di lokasi tertentu. Keajaiban berupa salju yang turun pada bulan Agustus diyakini menandai lokasi gereja tersebut. Gereja ini kemudian menjadi salah satu basilika terbesar dan terpenting di Roma.
Paus Liberius meninggal dunia pada 24 September 366 dan dimakamkan di Katakomba Priscilla di Roma. Meskipun ia tidak secara resmi dikanonisasi oleh Gereja Katolik, beberapa kelompok Kristen menghormatinya sebagai seorang santo karena perjuangannya dalam mempertahankan iman.
Sejarah Paus Liberius tidak lepas dari perdebatan, terutama mengenai perannya dalam sengketa Arianisme. Beberapa pihak memandangnya sebagai martir iman, sementara yang lain mempertanyakan keteguhannya selama masa pengasingan. Namun, tidak diragukan bahwa ia memainkan peran penting dalam mempertahankan doktrin ortodoks di masa yang penuh tantangan.
Didahului oleh: Julius I |
Paus 352 - 366 |
Diteruskan oleh: Damasus I |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.