* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per October 13, 2006 ‡ Penampilan dan gol di tim nasional akurat per October 13, 2006
Tutup
Dia ditunjuk sebagai pelatih kepala Italia pada musim panas 2004 dan 2008, dan dia digantikan oleh Cesare Prandelli setelah penampilan mengecewakan di Piala Dunia FIFA 2010.
Lippi dianggap sebagai salah satu manajer terhebat dan tersukses dalam sejarah sepakbola, dan pada tahun 2007, The Times memasukkannya ke dalam daftar 50 manajer terbaik sepanjang masa. Ia dinobatkan sebagai manajer sepak bola terbaik dunia oleh International Federation of Football History & Statistics (IFFHS) pada tahun 1996 dan 1998 dan pelatih Nasional terbaik dunia pada tahun 2006.
Lippi pensiun dari aktif sepak bola pada tahun 1982, pada usia 34 tahun, untuk mengejar karir kepelatihan. Meski belum pernah bermain untuk Italia di level senior, Lippi mendapatkan pengalaman bermain di kasta tertinggi negaranya sebagai bek tengah untuk Sampdoria. Kenaikannya ke puncak jabatan manajerial juga dimulai di klub Genoa, di mana ia memulai kariernya sebagai pelatih tim muda. Setelah berbagai tugas di divisi bawah Italia, ia menjadi pelatih kepala di Serie A pada tahun 1989 dengan Cesena. Lippi kemudian melanjutkan ke Lucchese dan Atalanta. Titik balik bagi Lippi terjadi di musim 1993–94 ketika ia memimpin Napoli untuk mendapat tempat di Piala UEFA. Pencapaian ini semakin luar biasa mengingat gejolak finansial yang dialami klub yang masih menikmati kejayaan masa lalu yang terinspirasi oleh Diego Maradona.
Juventus
Dengan kesuksesannya di Napoli, Lippi menjadi target manajerial klub-klub Serie A papan atas, dan Juventus akhirnya memenangkan perlombaan untuk mendapatkan jasanya. Dia memenangkan gelar Serie A dan Coppa Italia pada musim pertamanya di klub, juga mencapai final piala UEFA 1995, dengan tim yang berisi pemain-pemain yang akan memainkan peran penting dalam kesuksesan klub di masa depan, termasuk Gianluca Vialli, Fabrizio Ravanelli, Roberto Baggio, Alessandro Del Piero, Angelo Peruzzi, Angelo Di Livio, Moreno Torricelli, Didier Deschamps, Paulo Sousa, Antonio Conte, Alessio Tacchinardi dan Giancarlo Marocchi, serta Ciro Ferrara, pemain yang sebelumnya dilatih Lippi di Napoli dan kemudian bertindak sebagai asistennya di Azzurri. Dia membuat tim tidak terlalu bergantung pada permainan individu Baggio, dan juga membantu Vialli dan Ravanelli menemukan kembali performa mencetak gol mereka, selain memperkenalkan Del Piero muda ke dalam starting line-up dalam formasi 4–3–3, menyusul cedera Baggio. Dengan kesuksesannya di Na Musim berikutnya, Lippi membimbing Juventus meraih gelar Supercoppa Italiana 1995 dan Liga Champions UEFA 1995–96. Dengan kedatangan beberapa pemain kunci baru termasuk Zinedine Zidane, Edgar Davids, Filippo Inzaghi, Mark Iuliano, Paolo Montero dan Igor Tudor, kemenangan ini diikuti oleh gelar liga berturut-turut, Piala Super UEFA 1996, Piala Interkontinental 1996 dan Supercoppa Italiana 1997, serta dua final Liga Champions berturut-turut dan satu lagi semi final.
Inter Milan
Setelah lima musim yang sangat sukses di Juventus, Lippi pindah ke Inter Milan di 1999, membawa klub tersebut finis di peringkat keempat di liga dan final Coppa Italia 2000, meskipun dia dipecat setelah menderita kekalahan mengecewakan pada pertandingan pertama musim Serie A 2000–01; setelah sebelumnya juga menerima kritik yang signifikan karena hasil buruknya di musim sebelumnya bersama Nerazzurri, dan setelah Inter tersingkir dari Liga Champions UEFA 2000–01 di babak kualifikasi ketiga oleh tim underdog Swedia Helsingborgs tanpa berhasil mencetak gol dalam dua leg.
Lainnya
Pada bulan Maret 2007, Lippi mengelola tim Europe XI yang bermain melawan Manchester United dalam UEFA Celebration Match, memperingati 50 tahun penandatanganan Perjanjian Roma dan tahun ke-50 partisipasi Manchester United di kompetisi Eropa. Timnya kalah 4–3 di Old Trafford.
Karier klub
Lahir di Viareggio, di utara Tuscany, Lippi memulai karir profesionalnya sebagai bek pada tahun 1969, dalam peran sweeper. Dia menghabiskan sebagian besar masa bermainnya dengan Sampdoria, di mana ia bermain berturut-turut dari tahun 1969 hingga 1978, kecuali selama satu tahun dengan status pinjaman di Savona. Pada tahun 1979, dia bergabung dengan Pistoiese, menjadi bagian dari promosi Arancioni'ke Serie A. Dia menyelesaikan karir bermainnya dengan Lucchese.
"Albo "Panchina d'Oro"" (dalam bahasa Italia). 1 February 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 July 2011. Diakses tanggal 21 December 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Jamie Rainbow (14 December 2012). "World Soccer Awards – previous winners". World Soccer.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2016. Diakses tanggal 21 December 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
"Albo "Panchina d'Oro"" (dalam bahasa Italia). 1 February 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 July 2011. Diakses tanggal 21 December 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Jamie Rainbow (14 December 2012). "World Soccer Awards – previous winners". World Soccer.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2016. Diakses tanggal 21 December 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)