Manganan ngerong

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Manganan Ngerong Manganan Ngerong merupakan upacara adat yang dilakukan di kompleks Gua Ngerong, Desa Rengel Kabupaten Tuban. Upacara ini sebagai wujud rasa syukur masyarakat atas keberadaan sumber/ sungai bawah tanah sepanjang dua kilometer yang digunakan masyarakat untuk keperluan sehari-hari maupun irigasi.Upacara ini dilakukan pada hari Minggu Kliwon, bulan Besar menurut hitungan kalender Jawa serta usai masa panen. Upacara ini dilakukan dengan mengadakan pergelaran wayang kulit dengan lakon Rama Tambak, Anggada Balik atau Anoman Duta.

Perlengkapan Upacara

Perlengkapan upacara ini meliputi kelapa, ikan, jajan pasar, tumpeng dan ayam panggang tanpa bumbu yang disajikan pada setiap Jum'at Pahing. Upacara ini berupa ritual memberi makan ikan palung dan bulus dengan klentheng (biji randu) yang berada dalam Gua ngerong. Menurut kepercayaan masyarakat yang berkembang, apabila dalam upacara tersebut klentheng dimakan bulus maka tujuan dan niat dari yang memberi makan akan terkabul. Konon sumber air di Gua Ngerong ditemukan oleh seorang tua yang menolong seorang perempuan hamil yang sedang mencari air. Orang tua tersebut menghunjamkan tongkatnya ke dalam tanah sehingga air keluar dari tempat tersebut. Beberapa ekor bulus kemudian muncul dan membuat mata air bertambah besar dan menjadi sungai bawah tanah seperti sekarang. Perlengkapan Upacara Perlengkapan upacara berupa judhang sebagai tempat makanan terbuat dari kayu berukuran 125 cm x 40 cm, rinjing dari anyaman bambu berdiameter 40 cm dan ancak dari anyaman bambu. Sajian upacara antara lain klentheng, kembang boreh, tumpeng kayon yaitu tumpeng yang terdiri dari berbagai macam makanan dan hasil pertanian serta daun pandan yang dirajang dan dicampur dengan lumatan beras dan kunir.

Tata Cara Upacara

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.