Mada'in Salih
Situs Arkeologi Arab Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Mada'in Salih (bahasa Arab: مدائن صالح, madāʼin Ṣāliḥ, "Kota Salih"), disebut pula Al-Hijr atau Hegra, adalah sebuah situs arkeologi yang terletak di dekat Al-`Ula, Provinsi Madinah di wilayah Hijaz, Arab Saudi. Situs ini didominasi oleh peninggalan Kerajaan Nabatea dari abad ke-1 Masehi. Mada'in Salih merupakan kota Nabatea yang paling selatan serta kota terbesarnya yang kedua setelah ibukota kerajaan, Petra.[2] Sisa-sisa dari Bangsa Lihyan serta Romawi juga dapat ditemukan di situs ini.
Nama alternatif | Al-Hijr Hegra |
---|---|
Lokasi | Provinsi Madinah, Hijaz, Arab Saudi |
Koordinat | 26°47′30″N 37°57′10″E |
Catatan situs | |
Kriteria | Budaya: ii, iii |
Nomor identifikasi | 1293 |
Pengukuhan | 2008 (ke-32) |
Kitab suci agama Islam Al-Qur'an menceritakan penghunian wilayah Mada'in Salih oleh Kaum Tsamud pada masa Nabi Salih. Kaum Tsamud diceritakan diterjang oleh gempa bumi dan sambaran petir sebagai hukuman dari Allah karena mereka menyembah berhala.[3]
Namun menurut penelitian arkeologis, daerah tersebut ditinggalkan penduduknya karena Kekaisaran Romawi yang setelah berhasil mencaplok Kerajaan Nabatea yang sebelumnya menguasai daerah tersebut, berkeputusan untuk memindahkan jalur dagang dari poros darat utara-selatan di Jazirah Arab ke rute maritim melalui Laut Merah,[4] menyebabkan daerah tersebut tidak lagi menjadi pusat perdagangan,[5] diperparah pula dengan penggurunan yang semakin memarah, daerah itu pun akhirnya ditinggalkan secara sepenuhnya oleh para penghuninya.[6]
UNESCO pada tahun 2008 menyatakan Mada'in Salih sebagai sebuah Situs Warisan Dunia, yang pertama di Arab Saudi. Terdapat sekitar 131 monumen makam batu dengan relief yang detail dari zaman Nabatea.
Nama
Mada'in Salih memiliki berbagai nama dari berbagai masyarakat dan kebudayaan yang pernah menghuni kawasannya. Sejarawan Yunani Strabo serta beberapa penulis lainnya menyebutnya sebagai "Hegra".[7] Nama Mada'in Salih kini berkatian dengan salah satu nabi dalam agama Islam, Nabi Salih. Nama Al-Hijr (bahasa Arab: الحجر, "Negeri Batu") memiliki kaitan dengan topografi di wilayah Mada'in Salih.[1]
Lokasi
Mada'in Salih terletak 20 km di sebelah utara Al-`Ula, 400 km barat laut Madinah, dan 500 km ke arah tenggara dari Petra, Yordania. Mada'in Salih berada di wilayah kaki dataran tinggi basalt yang merupakan bagian dari Pegunungan Hijaz. Sisi barat dan barat laut dari Mada'in Salih memiliki tinggi muka air pada kedalaman sekitar 20 m.[1] Mada'in Salih dicirikan oleh bentangan padang pasir di sekitarnya dengan sebaran singkapan batu pasir dalam berbagai ukuran.[8]
Kisah Nabi Salih
Tradisi Islam menyebutkan bahwa Al-Hijr dihuni oleh Kaum Tsamud[9] yang memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu dan menyembah berhala.[3] Nabi Salih berseru kepada Kaum Tsamud untuk segera bertaubat.[10] Kaum Tsamud tidak mempedulikan seruan Salih dan malah meminta Salih untuk mengeluarkan unta betina dari balik gunung. Seekor unta betina pun keluar dari balik gunung sebagai tanda kenabian Salih.[10] Akan tetapi, hanya sebagian kecil dari Kaum Tsamud yang kemudian mengikuti Salih. Sebagian yang lain kemudian membunuh unta tersebut. Kaum Tsamud kemudian ditimpakan hukuman berupa gempa bumi dan sambaran petir.[8][10]
Sejarah
Bangsa Lihyan
Peninggalan berupa lukisan dan epigraf pada dinding dan batu di Gunung Atslib di dekat Mada'in Salih[9] ditaksir berasal dari abad ke-3 dan ke-2 sebelum Masehi.[1] Peninggalan tersebut menunjukkan masa penghunian awal oleh manusia di wilayah Mada'in Salih.[9][11] Pemukiman Bangsa Lihyan menjadi pusat perdagangan lokal di wilayah utara Hijaz.[9]
Zaman Nabatea
Wilayah Mada'in Salih menjadi ramai dihuni pada abad pertama Masehi[12] di bawah pemerintahan Raja Aretas IV Philopatris (Al-Harits IV) (9 SM–40 M). Ia menjadikan Mada'in Salih sebagai ibukota negara kedua setelah Petra di sebelah utara.[9] Daerah kekuasaan Kerajaan Nabatea yang berada di perlintasan jalur perdagangan di Semenanjung Arab membuatnya dapat memegang kendali dalam penjualan komoditas dupa, mur, dan rempah-rempah.[8][13] Mada'in Salih pun berkembang menjadi sebuah kota politik dan perdagangan[9] dengan akses pelabuhan ke Laut Merah di Egra Kome. Kondisi geologi di Mada'in Salih menyediakan tempat yang baik bagi gaya arsitektur pahatan batu Nabatea. Aksara Nabatea ditemukan tertulis pada dinding-dinding bangunan. Bangsa Nabatea juga membangun sistem pertanian oasis[1] serta membuat sumur dan penampung hujan.[11] Karakteristik permukiman yang serupa ditemukan pula di permukiman-permukiman Nabatea lainnya.[1]
Referensi
Pranala luar
Wikiwand in your browser!
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.