Raja Arthur

Menurut legenda, Raja Arthur (bahasa Wales: Brenin Arthur; bahasa Kornik: Arthur Gernow; bahasa Breton: Roue Arzhur; bahasa Prancis: Roi Arthur) adalah seorang raja Britania. Ia adalah pahlawan rakyat dan tokoh sentral dalam tradisi sastra abad pertengahan yang dikenal sebagai Materi Britania.

Dalam sumber-sumber Wales, Arthur digambarkan sebagai pemimpin bangsa Briton pasca-Romawi dalam pertempuran melawan bangsa Anglo-Saxon pada akhir abad ke-5 dan awal abad ke-6. Ia pertama kali muncul dalam dua sumber sejarah abad pertengahan awal, yaitu Annales Cambriae dan Historia Brittonum, namun keduanya ditulis sekitar 300 tahun setelah masa hidupnya yang diduga, dan sebagian besar sejarawan yang mempelajari periode itu tidak menganggap Arthur sebagai tokoh sejarah^[2]^[3]. Namanya juga muncul dalam sumber puisi Wales awal, seperti Y Gododdin^[4]. Karakternya berkembang melalui mitologi Wales, muncul baik sebagai prajurit hebat yang membela Britania dari musuh manusia maupun supranatural, atau sebagai sosok magis dalam cerita rakyat, dan kadang dikaitkan dengan dunia lain Wales yang disebut Annwn^[5]^[6]^[7]^[8].

Sosok legendaris Arthur menjadi tokoh yang menarik perhatian internasional terutama karena popularitas karya penuh imajinasi Historia Regum Britanniae (Sejarah Raja-Raja Britania) karya Geoffrey dari Monmouth pada abad ke-12. Geoffrey menggambarkan Arthur sebagai raja Britania yang mengalahkan bangsa Saxon dan mendirikan kekaisaran besar. Banyak unsur dan peristiwa yang kini dianggap bagian tak terpisahkan dari kisah Arthurian pertama kali muncul dalam karya Geoffrey, termasuk ayah Arthur yaitu Uther Pendragon, penyihir Merlin, istri Arthur Guinevere, pedang Excalibur, konsepsi Arthur di Tintagel, pertempuran terakhirnya melawan Mordred di Camlann, dan peristirahatan terakhirnya di Avalon. Chrétien de Troyes, penulis Prancis abad ke-12, menambahkan tokoh Lancelot dan Cawan Suci ke dalam kisah tersebut dan memulai genre roman Arthurian, yang kemudian menjadi bagian penting dari sastra abad pertengahan. Dalam cerita-cerita Prancis ini, fokus naratif sering kali berpindah dari Arthur sendiri ke tokoh-tokoh lain, seperti para Ksatria Meja Bundar. Tema, peristiwa, dan karakter dalam legenda Arthurian sangat bervariasi dari satu teks ke teks lain, dan tidak ada versi kanon tunggal. Sastra Arthurian berkembang pesat selama Abad Pertengahan namun kemudian meredup, hingga mengalami kebangkitan besar pada abad ke-19. Pada abad ke-21, legenda ini tetap memiliki pengaruh besar, tidak hanya dalam sastra, tetapi juga dalam adaptasi untuk teater, film, televisi, komik, dan media lainnya.

[1]

[2]

[3]

[4]

[5]

[6]

[7]

[8]

Raja Arthur

Pranala luar

Referensi

Wikiwand - on