Loading AI tools
Perjanjian antara Organisasi Pembebasan Palestina dan Israel Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Perjanjian Oslo (bahasa Arab: اتفاقيات أوسلو) adalah sepasang perjanjian antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO): Perjanjian Oslo I, yang ditandatangani di Washington, D.C., pada tahun 1993; dan Perjanjian Oslo II, yang ditandatangani di Taba, Mesir, pada tahun 1995. Mereka menandai dimulainya proses Oslo, sebuah proses perdamaian yang bertujuan untuk mencapai perjanjian perdamaian berdasarkan Resolusi 242 dan Resolusi 338 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan untuk memenuhi "hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri". Proses Oslo dimulai setelah negosiasi rahasia di Oslo, Norwegia, yang menghasilkan pengakuan Israel oleh PLO dan pengakuan PLO oleh Israel sebagai wakil rakyat Palestina dan sebagai mitra dalam negosiasi bilateral.
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Jenis | Negosiasi bilateral |
---|---|
Konteks | Proses perdamaian dalam konflik Israel-Palestina |
Ditandatangani | 13 September 1993 (Deklarasi Prinsip-prinsip) |
Lokasi | Washington, D.C. (Oslo I) Taba (Oslo II) |
Penengah | Norwegia |
Pihak | Israel PLO |
Bahasa |
Di antara hasil-hasil penting dari Perjanjian Oslo adalah pembentukan Otoritas Nasional Palestina, yang ditugaskan dengan tanggung jawab untuk melaksanakan pemerintahan sendiri Palestina secara terbatas di beberapa bagian Tepi Barat dan Jalur Gaza; dan pengakuan internasional terhadap PLO sebagai mitra Israel dalam negosiasi status permanen mengenai isu-isu yang masih ada terkait konflik Israel-Palestina. Dialog bilateral bermula dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan perbatasan internasional antara Israel dan negara Palestina di masa depan: negosiasi untuk topik ini berpusat pada permukiman Israel, status Yerusalem, pemeliharaan kontrol Israel atas keamanan setelah pembentukan otonomi Palestina, dan hak Palestina untuk kembali. Perjanjian Oslo tidak menciptakan sebuah negara Palestina yang pasti.[1]
Sebagian besar penduduk Palestina, termasuk berbagai kelompok militan Palestina, dengan gigih menentang Perjanjian Oslo; filsuf Palestina-Amerika, Edward Said, menggambarkan Perjanjian Oslo sebagai "Versailles Palestina".[2]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.