Kemenyan sumatra, kemenyan jawa, atau secara umum disebut kemenyan adalah getah (eksudat) kering, atau lebih tepatnya resin, yang dihasilkan dengan menoreh batang pohon kemenyan (Styrax spp., suku Styracaceae; khususnya S. benzoin Dryand. dan S. paralleloneurus Perkins). Resin ini merupakan salah satu bahan baku yang penting untuk industri farmasi, wewangian, termasuk pula untuk industri rokok.

Thumb
Kemenyan, seperti yang dijual di Gombong, Jawa Tengah
Thumb
Penjual kemenyan di Tapanuli di masa Hindia Belanda

Nama-nama lokalnya di antaranya adalah haminjon (Bat.), kumayan (Mink.), menyan (Sd., Jw.) dan lain-lain.[1]:112 Di Malaysia juga disebut kemenyan atau kemayan; di Thailand dikenal sebagai kamyan atau kumyan; sementara di Laos dinamai kam nhan, nyan atau yan. Dalam bahasa Inggris, resin ini disebut benzoin, Sumatra benzoin, gum benzoin, gum benjamin, dan juga storax.[1][2]

Pengertian

Dalam farmakologi, kemenyan (sumatra) didefinisikan sebagai resin yang kering berupa keping-keping putih atau keputihan, yang terbenam dalam massa coklat bening keabuan atau kemerahan, keras namun rapuh, dan berbau harum enak.[3]:207

Kegunaan

Kemenyan digunakan secara luas dalam industri farmasi, wewangian (dalam bentuk dupa dan juga parfum), serta citarasa dalam penganan (kue-kue dan cokelat) dan rokok.[1] Secara tradisional, kemenyan digunakan sebagai campuran dupa dalam kegiatan spiritual, yakni sebagai bagian penting dari dari sesajen.[4] Penggunaan lainnya adalah sebagai bahan campuran dalam industri rokok klembak menyan, khususnya di Jawa Tengah[4] di wilayah budaya Banyumasan. Dalam jumlah terbatas, kemenyan juga digunakan secara langsung dalam pengobatan tradisional.[1]

Kandungan

Resin kemenyan baru dihasilkan oleh pepagan apabila batang mengalami infeksi oleh fungi (jamur) tertentu. Resinnya terutama mengandung asam benzoat dan turunannya, seperti lubanolbenzoat, sumaresinol, vanilin, stirol (bukan sterol!), benzaldehida, benzilsinamat, dan fenilpropilsinamat.[3]

Perdagangan

Kemenyan sumatra merupakan salah satu komoditas ekspor paling awal, yang diperniagakan semenjak abad ke-8 dari wilayah Nusantara.[1] Hingga awal abad ke-20, resin ini terutama diperdagangkan ke luar negeri dari pelabuhan-pelabuhan di Pulau Sumatra seperti dari Padang, Belawan, Barus, Sibolga, dan Palembang. Meski demikian, pada tahun-tahun itu pengiriman terbanyak adalah menuju industri di Pulau Jawa.[4] Produsen terbanyak adalah wilayah Tapanuli dan Sumatera Selatan, khususnya di sekitar Palembang;[4] akan tetapi semenjak akhir tahun 1920-an tanaman kemenyan di wilayah Palembang berangsur-angsur digantikan dengan tanaman karet (Hevea brasiliensis) sehingga akhirnya kemenyan menghilang dari daerah ini.[1]

Hingga sekarang, kemenyan jenis ini hanya dihasilkan dari wilayah Indonesia, dan mendominasi perdagangan kemenyan di dunia,[1] meskipun sesungguhnya S. benzoin didapati pula tumbuh secara alami di Semenanjung Malaya, Asia Tenggara daratan hingga ke Bangladesh.[5]

Referensi

Pranala luar

Wikiwand in your browser!

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.

Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.