Remove ads
bagian dari sistem pertahanan tubuh Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Kelenjar limfa atau nodus limfa, atau disebut juga kelenjar getah bening atau nodus getah bening, adalah salah satu komponen dari sistem limfatik yang merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh pada tubuh manusia. Kelenjar limfa berfungsi sebagai filter untuk cairan limfa mengumpulkan dan menghancurkan antigen (protein asing).[1] Kelenjar limfa dapat ditemukan pada bagian tubuh tertentu, terutama di bagian lipatan-lipatan tubuh dan di dekat organ-organ yang berbatasan dengan luar tubuh.[2]
Kelenjar limfa | |
---|---|
Rincian | |
Pengidentifikasi | |
Bahasa Latin | nodus lymphaticus (tunggal); nodi lymphatici (jamak) |
MeSH | D008198 |
TA98 | A13.2.03.001 |
TA2 | 5192 |
FMA | 5034 |
Daftar istilah anatomi |
Kelenjar limfa dilewati oleh pembuluh-pembuluh limfa sehingga kelenjar limfa saling berhubungan satu sama lain. Pembuluh-pembuluh tersebut membawa cairan limfa, yang umumnya berupa sel darah putih terutama limfosit T dan B.[3]
Tubuh manusia memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar limfa dan umumnya berada di daerah submandibular (bagian bawah pada rahang bawah), ketiak (noduli limfatisi subklavialis), lipatan paha, amandel, serta dinding tekak. Kelenjar limfa tersebar di sepanjang jaringan ikat yang terdapat pada membran mukus yang membatasi dinding saluran pencernaan, saluran reproduksi, saluran kemih, dan saluran pernapasan. Letak kelenjar tersebut sangat strategis untuk berperan dalam respon imun melawan zat asing yang masuk dalam tubuh melalui pencernaan atau pernapasan.
Kelenjar limfa juga memiliki jaringan folikel yang tersusun oleh limfosit B, sel dendritik folikuler, makrofag, dan sedikit limfosit T. Jaringan folikel kelenjar limfa dibagi menjadi dua, yaitu folikel limfoid primer yang berupa agregat kecil sel-sel, dan ketika ada stimulasi antigen berubah menjadi folikel limfoid sekunder yang berupa agregat besar sel-sel teraktivasi. Folikel limfoid sekunder akan hilang secara bertahap setelah 2-3 minggu. Pada folikel limfoid sekunder terdapat bagian tengah disebut pusat benih (germinal center) yang berisi proliferasi limfosit B, sel dendritik folikuler, makrofag, dan limfosit T helper tipe-2 (CD4). Sedangkan pada bagian luar pusat benih (corona) terdapat limfosit B naif. Jaringan folikel tersebut berfungsi menampung limfosit B imunokompeten yang bergantung aktivasi antigen.[3] Folikel-folikel limfatikus dapat ditemukan di permukaan dinding usus halus, tepatnya di lapisan lamina propia. Bagian tersebut dinamakan Peyer's patch.[1][3]
Ketika tubuh sedang melawan infeksi, limfosit pada kelenjar limfa bertambah dengan cepat. Oleh karena dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat membawa antigen dan memiliki sel pertahanan tubuh maka apabila ada antigen yang menginfeksi maka kelenjar limfa dapat menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih banyak untuk mengatasi antigen tersebut sehingga kelenjar limfa membesar. Pembesaran kelenjar limfa dapat berasal dari penambahan sel-sel pertahanan tubuh yang berasal dari kelenjar limfa itu sendiri seperti limfosit, sel plasma, monosit dan histiosit, atau karena datangnya sel-sel peradangan (neutrofil) untuk mengatasi infeksi di kelenjar limfa (limfadenitis), infiltrasi (masuknya) sel-sel ganas atau timbunan dari penyakit metabolit makrofaga (gaucher disease). Dengan mengetahui lokasi pembesaran kelenjar limfa maka kita dapat mengerahkan kepada lokasi kemungkinan terjadinya infeksi atau penyebab pembesaran kelenjar limfa.[4]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.