Remove ads
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Hüma Hatun (Turki Otoman: هما خاتون, ca 1410 – September 1449) adalah selir Sultan Utsmani Murad II dan ibu dari Mehmed II atau Muhammad Al Fatih.
Huma Hatun هما خاتون | |
---|---|
Ibu Suri Sultan Utsmaniyah | |
Periode | Agustus 1444 – September 1446 |
Pendahulu | Emine Hatun |
Penerus | Emine Hatun |
Kelahiran | ca 1410 |
Kematian | September 1449 38–39) Bursa, Kesultanan Utsmaniyah | (umur
Pemakaman | Komplek Muradiye, Bursa |
Pasangan | Murad II |
Keturunan | Hatice Hatun[1] Fatma Hatun[2] Mehmed II |
Agama | Islam Sunni |
Tidak diketahui secara pasti latar belakangnya selain bahwa dia berasal dari keluarga non-Muslim Eropa.[3][4][5][6] Catatan resmi (vakfiye) menyebutnya sebagai Hatun binti 'Abdullah (perempuan putri Abdullah).[7] Dalam tradisi Utsmani, penulisan Abdullah dalam silsilah tidak berarti nama ayah yang bersangkutan adalah Abdullah, tetapi istilah yang bermakna "hamba Allah", mengindikasikan bahwa yang bersangkutan berasal dari latar belakang non-Muslim.[8]
Secara tradisi, disebutkan bahwa Hüma berlatar belakang Italia dan/atau Yahudi dengan nama asli Stella atau Esther.[9] Ada juga pendapat bahwa dia berasal dari kawasan Slavia selatan, utamanya Serbia, didasarkan dari fasihnya Mehmed berbahasa Serbia.[10][11] Pandangan lain menyatakan bahwa dia berasal dari Yunani.[4][12] Dia kemudian masuk Islam dan sebagaimana tradisi, dia diberi nama baru. Namanya, Hüma, diambil dari nama burung surgawi dalam legenda Persia.
Hüma Hatun awalnya memiliki dua anak perempuan, Hatice Hatun yang lahir pada tahun 1425 dan Fatma Hatun yang lahir pada tahun 1430.[13] Barulah pada tanggal 30 Maret 1432 dia melahirkan seorang anak laki-laki yang juga sekaligus anak bungsunya, Şehzade Mehmed. Pada tahun 1438, Mehmed disunat bersama dengan kakak tirinya, Şehzade Alaeddin.
Saat Mehmed berusia 11 tahun, Sultan Murad mengirimnya ke Manisa sebagai gubernur sebagai bentuk latihan para pangeran Utsmani untuk memerintah negara. Sebagai ibu pangeran, Hüma ikut bersama Mehmed sebagaimana tradisi, sebagai pengawas dan pembimbing putranya, juga kepanjangan tangan dari sultan.
Meninggalnya Şehzade Alaeddin pada 1443 menjadikan Mehmed sebagai pewaris tunggal. Kematian Alaeddin menjadikan Sultan Murad tertekan, sehingga dia turun takhta pada tahun selanjutnya dan beristirahat di Manisa.[14] Mehmed kemudian naik takhta sebagai Mehmed II. Sebagai ibunda sultan yang sedang berkuasa, Hüma berperan sebagai ibu suri (valide hatun).
Tahun 1446, Yanisari melakukan revolusi, menjadikan Murad kembali naik takhta. Mehmed kemudian dikirim ke Bursa bersama Hüma. Hüma meninggal pada tahun 1449, dua tahun sebelum Mehmed kembali naik takhta dan empat tahun sebelum penaklukkan Konstantinopel. Makamnya terletak di lokasi yang dikenal sebagai "Hatuniye Kümbedi" (Makam Hatuniye) di sebelah timur Komplek Muradiye, yang dibangun oleh putranya Mehmed. Kawasan tempat makamnya berada selama ini dikenal sebagai Kawasan Hüma Hatun.[15]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.