Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Mongolia Dalam
daerah otonom di Tiongkok Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Mongolia Dalam (Mongolian: s , Öbür Monggol dan c Өвөр Монгол, Övör Mongol; , tetapi secara resmi diromanisasi menjadi Nei Mongol) adalah sebuah daerah otonom setingkat provinsi di dalam Republik Rakyat Tiongkok. Ibu kota provinsi ini berada di Hohhot, dan kota utama lainnya di daerah ini diantaranya Baotou, Chifeng, dan Ordos.
Remove ads
Daerah otonom ini didirikan tahun 1947, menggabungkan area bekas provinsi Tiongkok dari Suiyuan, Chahar, Rehe, Liaobei dan Xing'an, bersama dengan bagian utara dari Gansu dan Ningxia.
Daerah ini adalah subdivisi terbesar ketiga di Tiongkok, yang luasnya sekitar 1,200,000 km2 atau 12% dari luas daratan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Populasinya tercatat sebesar 24,706,321 dalam sensus tahun 2010, mengambil bagian 1.84% dari total populasi . Mongolia Dalam adalah divisi setingkat provinsi ke-23 yang paling padat penduduknya di Republik Rakyat China.[6] Mayoritas penduduk di wilayah ini adalah Han Tionghoa, dengan minoritas tituler Mongol yang cukup besar. Bahasa resminya adalah Mandarin dan bahasa Mongolia, yang terakhir ditulis dalam aksara Mongolia tradisional, yang bertentangan dengan alfabet Cyrillic Mongolia, yang digunakan di negara Mongolia.
Remove ads
Nama
Dalam Bahasa Tionghoa, wilayah ini disebut sebagai "Mongolia Dalam", dimana istilah "Dalam/Luar" berasal dari Manchu dorgi/tulergi (cf. Mongolia dotugadu/gadagadu). Mongolia dalam berbeda dari Mongolia Luar, yang merupakan istilah yang digunakan oleh Republik Tiongkok dan pemerintah sebelumnya untuk merujuk pada apa yang sekarang menjadi negara merdeka Mongolia ditambah Republik Tuva di Rusia. Istilah Dalam 内 (Nei) merujuk pada Nei Fan 内番 (Inner Tributary), yaitu keturunan Genghis Khan yang memberikan gelar Khan (raja) di Dinasti Ming dan Qing dan tinggal di bagian selatan Mongolia. Dalam Bahasa Mongolia, wilayah ini disebut Dotugadu monggol selama pemerintahan Qing dan diganti namanya menjadi Öbür Monggol pada tahun 1947, öbür artinya sisi selatan gunung, sedangkan istilah Tionghoa Nei Menggu dipertahankan. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa orang Mongol mulai memanggil Mongolia Dalam Nan (Hanzi: 南; Pinyin: Nán) Menggu, secara harfiah "Mongolia Selatan", dan dengan itu muncullah perubahan terjemahan bahasa Inggris dari Mongolia Dalam ke Mongolia Selatan.[7]
Remove ads
Pembagian administratif
Ringkasan
Perspektif
Mongolia Dalam dibagi menjadi dua belas divisi setingkat prefektur. Sampai akhir 1990=an, sebagian besar wilayah prefektur Mongolia Dalam dikenal sebagai Liga (Hanzi: 盟), sebuah penggunaan yang dipertahankan dari pembagian Mongol dari Dinasti Qing. Demikian pula, pembagian tingkat kabupaten sering dikenal sebagai Banners (Hanzi: 旗). Sejak tahun 1990-an, banyak liga telah diubah menjadi kota setingkat prefektur, walaupun Banner tetap ada. Restrukturisasi tersebut menyebabkan terjadinya konversi kota primata di sebagian besar liga untuk dikonversi ke kabupaten secara administratif (yaitu: Hailar, Jining dan Dongsheng). Beberapa kota prefektur yang baru didirikan memilih untuk mempertahankan nama asli Liga mereka (yaitu: Hulunbuir, Bayannur dan Ulanqab), beberapa telah mengadopsi nama Tionghoa dari kota primata mereka (Chifeng, Tongliao), dan satu Liga (Yekejuu) hanya menamai dirinya sendiri Ordos. Meskipun ada perubahan administratif baru-baru ini, tidak ada indikasi bahwa Alxa, Hinggan, dan Xilingol akan beralih menjadi kota setingkat prefektur dalam waktu dekat.
Remove ads
Agama
Ringkasan
Perspektif

Menurut sebuah survey yang diadakan tahun 2004 oleh Minzu University of China, sekitar 80% populasi di wilayah ini mempraktikkan pemujaan terhadap Surga (yang diberi nama Tian dalam tradisi Tionghoa dan Tenger dalam tradisi Mongolia).[12]
Statistik resmi melaporkan bahwa 12.1% populasi (3 juta orang) adalah anggota kelompok Buddhis Tibet.[13] Menurut Survei Kehidupan Spiritual Tiongkok tahun 2007 dan Survei Sosial Umum Tiongkok tahun 2009, Kekristenan adalah identitas agama bagi 2% dari populasi di wilayah ini; dan Agama leluhur Tionghoa yang disebut memiliki 2.36%,[14] sedangkan analisis demografis tahun 2010 melaporkan bahwa umat Islam terdiri dari 0.91%.[15]
Kultus Genghis Khan, hadir dalam bentuk berbagai kuil Genghis Khan, adalah tradisi perdukunan Mongolia, di mana dia dianggap sebagai pahlawan budaya dan leluhur ilahi, sebuah perwujudan dari Tenger (Surga, Dewa Langit).[16] Pemujaannya di kuil-kuil khusus, yang sangat berkembang di Mongolia Dalam sejak tahun 1980-an, juga dimiliki oleh Han Tionghoa, mengklaim semangatnya sebagai prinsip pendiri Dinasti Yuan.[17]
Buddhisme Tibet (Buddhisme Mongolia, secara lokal juga disebut sebagai "Buddhisme Kuning") adalah bentuk dominan Buddhisme di Mongolia Dalam, juga dipraktikkan oleh banyak orang Han Tionghoa. Bentuk lain dari Buddhisme, yang dipraktikkan oleh orang Tionghoa, adalah Buddhisme Tionghoa.
Galeri
- Naga mekar dari budaya Hongshan (4700BC-2900BC) ditemukan di Ongniud, Chifeng.
- Padang rumput Ulaanbutan
- Padang rumput Mongolia Dalam
- Makam kehormatan Wang Zhaojun (lahir sekitar 50BC) di Hohhot.
- Fresco di makam Dinasti Liao (907-1125) di Baoshan, Ar Horqin.
- Orang Khitan memasak. Fresco di makam Dinasti Liao (907-1125) di Aohan.
- Reruntuhan kota Khara-Khoto dibangun pada 1032. Terletak di Ejin Khoshuu, Alxa Aimag.
- Benteng kuil Maidari Juu (美 岱 召, Meidai Zhao) dibangun oleh Altan Khan tahun 1575 di dekat Baotou.
- Gapura yang baru dibangun di depan benteng kuil Maidari Juu (1575).
- Kuil Da Zhao (disebut pula Ikh Zuu) didirikan oleh Altan Khan tahun 1579.
- Kuil Wudang Zhao (1749) dekat Baotou, Mongolia Dalam. Disebut Badgar Zuu dalam bahasa Mongolia.
- Kuil Lima Pagoda (1727) di Hohhot.
- Kuil Badain Jaran (1868) di bagian barat Mongolia.
- Genghis Khan Mausoleum (1954).
- Genghis Khan Mausoleum (1954).
- Pemandangan Gunung Alshaa.
- Alxa Western Monastery (Alshaa Baruun Hiid) dibangun pada 1756.
Remove ads
Referensi
Bacaan lebih lanjut
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads