Alan Dawa Dolma (阿蘭•達瓦卓瑪) adalah seorang artis dan juga model keturunan Tibet. Semasa kecilnya dikenal sebagai seorang anak yang tomboi. Untuk membangun sisi feminin dalam diri Alan, kedua orangtuanya kemudian memutuskan untuk meminta Alan belajar bermain erhu sejak usia 8 tahun, dan juga berbagai pelajaran kesenian di bidang musik. Sampai saat ini, Alan telah menyanyikan berbagai lagu baik dalam bahasa China dan juga Jepang. Beberapa lagunya bahkan juga disandingkan dengan film-film layar lebar terkemuka seperti Red Cliff, Red Cliff II, dan juga film anime unggulan Jepang, Inuyasha. Salah satu ciri unggul yang membedakan Alan dari penyanyi lainnya ialah kelebihannya dalam mengolah dan menghasilkan suara nada tinggi yang tetap stabil.
Alan Dawa Dolma | |
---|---|
Nama Tionghoa | 阿蘭•達瓦卓瑪 (Tradisional) |
Nama Tionghoa | 阿兰•达瓦卓玛 (Sederhana) |
Pinyin | Ālán Dáwǎzhuōmǎ (Mandarin) |
Jyutping | A3laan4 Daat6nga5coek3ma5 (Kanton) |
Leluhur | Khampa Tibetan |
Asal | Kangding, Chengdu, Sichuan |
Nama Lain | ཨ་ལན་ཟླ་བ་སྒྲོལ་མ་ (Tibetan) a lan zla ba sgrol ma (Wylie) Alan Dawa Dolma (THDL) Alan Dawa Dolma (Tibetan pinyin) |
Pekerjaan | Artis, Penyanyi, Model |
Genre | Pop Mandopop JPop Ethereal Wave |
Instrumen | Erhu Piano |
Label | Avex Trax Yuehua Music |
Tahun aktif | 2005 |
Situs web | www |
Riwayat
Alan Dawa Dolma lahir di Kangding, Tibetan Autonomous Prefecture di Sichuan, tempat yang merupakan mayoritas penduduk etnis Khampa tinggal dan mencari nafkah. Alan dibesarkan oleh orangtuanya dengan dialek berbicara Kham Ke yang merupakan salah satu dari tiga dialek utama di Tibet. Keluarga Alan merupakan keluarga yang besar, ayahnya memiliki sepuluh saudara, sementara ibunya memiliki delapan saudara. Biasanya, setiap tahun baru tiba, mereka akan berkumpul untuk merayakan tahun baru bersama.
Usia 20 tahun, berkarier menjadi seorang penyanyi di Jepang meninggalkan orang tua dan saudara, pada awalnya Alan mengaku cukup sulit untuk beradaptasi dalam keadaan dirinya yang tidak begitu menguasai bahasa Jepang. Namun seiring waktu, Alan sudah cukup mampu untuk berkomunikasi dengan bahasa Jepang. Hal tersebut dapat terlihat pada konser ketiganya pada 2011 lalu, Alan mampu berkomunikasi dengan para fansnya dengan bahasa Jepang.
Di sisi lain, oleh para fans, Alan dikenal sebagai pribadi seorang artis yang santun, baik, sopan, dan juga jauh dari gosip-gosip negatif yang umumnya diterima oleh artis lain. Suatu ketika seorang pewawancara sempat menanyakan kesediaan Alan untuk mengikuti rute artis Jepang lainnya yang sedikit lebih berani dalam mengekspos diri dalam pemotretan-pemotretan seksi, terang Alan bahwa dirinya tak akan pernah bersedia untuk dipotret dengan hanya mengenakan bikini.
Nama “Alan” pada dasarnya bukanlah nama asli. Alan dilahirkan dengan nama “Dawa Zhuoma”—gadis surgawi bulan—yang diberikan oleh seorang pendeta Buddhis Tibet. Namun dengan berbagai pertimbangan, Alan kemudian menamakan dirinya “Alan” yang merupakan singkatan dari nama kedua orangtuanya, Atu dan Lantai. Alan mengaku tidak mungkin untuk menggunakan nama “Atu Lantai Dawa Zhuoma”, karena nama itu terlalu panjang untuk dicantumkan ke dalam paspor, maka kemudian diganti menjadi “Alan Dawa Dolma”.
Selain hobi di bidang tarik suara, Alan juga memiliki hobi memelihara anjing.
Karier
Pada awalnya (tahun 2005)--dengan niat membantu meringankan beban tanggungan orang tua—Alan sempat merilis sebuah album, "Sheng Sheng Zui Ru Lan" secara indie yang kemudian dikatakan berhasil terjual sebanyak 50,000 kopi, meskipun bukan album tersebut yang kemudian melejitkan nama Alan. Lagu-lagu yang dinyanyikan Alan dalam album itu merupakan lagu yang telah pernah dinyanyikan oleh penyanyi terkenal lain, seperti lagu; Shi Nian, Ni Dao Di Ai Shui, Tong Hua, Zui Lang Man De Shi, dan lain sebagainya.
Oktober 2006, melalui 9th Asia New Singer Competition, Alan berhasil memenangkan peringkat kedua, kalah tipis (0,005 poin) dari Maria Donna Taneo yang berasal dari Pilipina. Sebelumnya, April 2006, Alan juga telah berhasil lolos dari audisi yang diselenggarakan oleh perusahaan rekaman terkemuka, Avex Trax yang diikuti oleh ribuan peserta.
Tahun 2007, setelah lulus dari China National Chinese Opera and Dance Drama Company dengan nilai yang memukau, Alan pun direkrut oleh Avex Trax, dan kemudian pindah ke Tokyo, Jepang. Pada tahun itu juga, Alan kemudian merilis single perdananya dalam bahasa Jepang, "Ashita e no Sanka" yang kemudian mulai mengilaukan nama sang penyanyi.
Tahun 2008, masih di bawah label Avex Trax, Alan merilis cukup banyak single baru, antaranya; Hitotsu, Sora Uta, Xin Zhan (ost. Red Cliff), Megumi no Ame, Natsukashii Mirai (Longing Future), dan juga beberapa lagu pendamping lainnya. Alan juga sempat merilis single dengan judul "Shiawase no Kane/Ai Jiushi Shou", yang kemudian total royalti dari penjualan single tersebut disumbangkan untuk korban bencana gempa di Sichuan.
Tahun 2009, melalui single "Kuon no Kawa" (ost. Red Cliff II), Alan juga berhasil menduduki posisi ketiga tangga lagu, yang merupakan pencapaian tertinggi dari artis asal China di Jepang, melampaui apa yang pernah dicapai oleh artis-artis asal China lainnya. Selain itu, Alan juga menetaskan tiga albumnya pada tahun tersebut, yakni; Voice of Earth, My Life, dan Xin De Dong Fang.
Tahun 2010 merupakan tahun di mana Alan pertama kalinya menyelenggarakan konser solo dengan tema "Voice of You" di Hitomi Memorial Hall, Tokyo, tanggal 24 Januari. Pada 2010 juga, Alan menetaskan album berbahasa Mandarin, "Lan Se: Love Moon Light".
Tahun 2011—setelah sebelumnya merilis album Japan Premium Best & More—bersamaan dengan berlangsungnya konser ketiga, Japan Premium Best & More Live 2011—juga di Hitomi Memorial Hall—kepada para fans, Alan menyatakan keinginannya untuk kembali ke China. Karier Alan sebagai seorang penyanyi dan juga model tidak berhenti sampai di sana. Setelah meninggalkan Jepang, Alan masih tetap menunjukkan eksistensinya di bidang tarik suara serta terlibat dalam berbagai kontrak pemotretan.
Tahun 2012, Alan merilis album berbahasa Mandarin-nya yang keempat, yakni “Love Song” pada 18 Juni. Dibandingkan dengan lirik serta klip album-album sebelumnya yang lebih menonjolkan tema alam dan kehidupan, album satu ini terkesan lebih kental dengan tema-tema yang berbau kisah percintaan. Keberadaan album ini khusus didedikasikannya kepada para fans di China—dan mungkin juga Taiwan—di mana mayoritas penduduk berkomunikasi dengan bahasa Mandarin sehari-harinya. Tersedia juga beberapa film-film berdurasi pendek yang dibintangi Alan secara langsung sebagai pelengkap yang telah dipublikasikan lebih awal, mendahului album “Love Song”.
Album & Konser
Album Bahasa Jepang
- Voice of Earth (2009)
- My Life (2009)
- Japan Premium Best & More (2011)
Album Bahasa Mandarin
- Sheng Sheng Zui Ru Lan (2005)
- Xin De Dongfang (2009)
- Lan Se: Love Moon Light (2010)
- Love Song (2012)
- Mo Lan (2014)
- 十念 (2017)
Konser
- Voice of You (2010)
- Alan Symphony (2010)
- Japan Premium Best & More Live (2011)
- Alan Symphony (2014)
Referensi
- http://pom-for-life.blogspot.com/2009/08/interview09-07-31-alan-i-will-never.html
- http://blog.budaya-tionghoa.net/figur/2011/08/13/alan-dawa-dolma-wajah-lain-dari-tibet Diarsipkan 2012-04-03 di Wayback Machine.
- http://www.yuehuamusic.com/acter_alan.html Diarsipkan 2012-06-29 di Wayback Machine.
- http://alan-international.forumotion.com
Pranala luar
Wikiwand in your browser!
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.