Loading AI tools
universitas di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Sebagian atau keseluruhan dari artikel ini dicurigai telah melanggar hak cipta dari tulisan pihak di luar Wikipedia, dan selanjutnya akan dimasukkan dalam daftar Wikipedia:Artikel bermasalah hak cipta:
Disarankan untuk tidak melakukan perubahan apapun sampai masalah pelanggaran hak cipta di artikel ini diteliti pengguna lain dan diputuskan melalui konsensus
Kecuali kecurigaan hak cipta ini bisa dibuktikan salah dalam waktu paling lambat dua minggu, artikel ini akan dihapus
Universitas Mercu Buana didirikan secara resmi pada tanggal 22 Oktober 1985 oleh Alm. H. Probosutedjo. Namun jika ditarik lebih mundur kembali, cikal bakal berdirinya Universitas ini tidak terlepas dari Akademi Wiraswasta Dewantara (AWD) yang juga didirikan oleh almarhum pada tanggal 10 November 1981. Nama akademi tersebut berasal dari tokoh Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Akademi ini kemudian diresmikan oleh Adam Malik, Wakil Presiden Indonesia ke-3. Sebelum pembangunan kampus AWD selesai, perkuliahan dilakukan di Gedung Yayasan Tenaka Kerja Indonesia (YTKI) di jalan Gatot Soebroto. Baru pada tahun 1984, kampus AWD yang diberi nama Kampus Menara Bhakti selesai dibangun. [7]
Pada tahun 1985, berbekal pengalaman membangun dan menyelenggarakan AWD, muncul gagasan dari yayasan untuk mendirikan institusi pendidikan tingkat Universitas. Dengan Surat Keputusan Ketua Yayasan Menara Bhakti Nomor: 04/SKEP/KET/VI/1985 tanggal 12 Juni 1985, maka panitia pendirian Universitas dibentuk, dengan Ketua Prof. Sri Edi Swasono, M.P.I.A., Ph.D. dan dibantu oleh H. Abdul Madjid, Alm. Drs. Iman Santosa Sukardi, Drs. M. Enoch Markum, Ir. Suharyadi, M.S, Soekarno,dan Alm. Prijo S. Parwoto. Pada tahun yang sama, panitia pendirian Universitas mengajukan permohonan izin mendirikan Universitas Mercu Buana kepada Kopertis Wilayah III (Sekarang LLDIKTI III). Dengan berdasarkan surat Nomor: 15/KOP.III/S.VI/85, yang ditandatangani oleh alm. Prof. Dr. Busyra Zahir, pada tanggal 18 Juni 1985, Kopertis Wilayah III menyetujui dan memberikan izin operasional kepada Universitas Mercu Buana. [7]
Univeristas Mercu Buana secara resmi berdiri dan diresmikan di bawah naungan Yayasan Menara Bhakti yang diketuai oleh [[|Probosutedjo|Alm. H. Probosutedjo]]. Rektor pertama dari UMB adalah Prof. Dr. (H.C.) Drs. H. Sutan Harun Al-Rasjid Zain yang menjabat tiga periode dari tahun 1985 hingga 1997. Ia merupakan Guru Besar bidang Ekonomi yang sebelum menjabat Rektor di Universitas Mercu Buana, pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Andalas 1964-1966, Gubernur Sumatera Barat 1966-1977, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta saat itu merangkap anggota MPR RI dan DPA RI.[7][8]
Pada awal Universitas Mercu Buana berdiri, hanya terdapat 3 fakultas dengan 6 program studi yakni:
Pada tahun pertama, terdapat 118 orang mahasiswa yang mendaftar. Pada tahun 1986, berdasarkan hasil evaluasi Kopertis Wilayah III, enam jurusan yang ada di Universitas Mercu Buana mendapatkan status "Terdaftar" dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan| melalui Surat Keputusan Nomor: 0507/1986. Selanjutnya melalui surat Kopertis Wilayah III nomor 12/Kop.III/S.VI/86 tanggal 5 Juni 1986, Universitas Mercu Buana membuka Jurusan Teknik Mesin pada Fakultas Teknik dan Mekanisasi Pertanian pada Fakultas Pertanian. UMB kembali membuka Jurusan baru pada tahun 1987 dengan Jurusan Teknik Elektro pada Fakultas Teknik. Memasuki tahun 1988, AWD yang masih terpisah dari Universitas Mercu Buana digabungkan ke dalam UMB sebagai program D3 manajemen Perusahaan di bawah Fakultas Ekonomi dengan status terdaftar. Melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0382/06/1989, Jurusan Teknik Mesin pada tanggal 21 Juni 1989 memperoleh status "Terdaftar. Demikian pula melalui surat Keputusan Mendikbud nomor 0495/08/1990, Jurusan Mekanisasi Pertanian pada tanggal 6 Agustus 1990 memperoleh Status "Terdaftar".
Berkat kerja keras dan dedikasi yang sungguh-sungguh tersebut, menjelang Dies Natalis ke-6, pada tanggal 30 Mei 1991, berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0286/05/1991, akreditasi di Universitas Mercu Buana menjadi:
Berkat kesungguhan serta bimbingan Kopertis Wilayah III, pada tanggal 28 April 1992 melalui SK Dirjen Dikti nomor 163/DIKTI/Kep/1992 seluruh jurusan di lingkungan Universitas Mercu Buana memperoleh Status "Disamakan". Selain itu, dalam mengantisipasi SK Mendikbud nomor 0686/U/1991 yang mensyaratkan di setiap universitas minimal terdiri dari 3 Fakultas Eksakta dan 2 Fakultas Sosial, Universitas Mercu Buana mengembangkan fakultas dan jurusan baru.
Selain memecah Fakultas Teknik menjadi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) dan Fakultas Teknologi Industri (FTI), Universitas juga menambahkan prodi Teknik Informatika pada FTI, dan juga menambahkan Fakultas Ilmu Komunikasi dengan tiga bidang studi yang terpisah yakni; Jurnalistik; Hubungan Masyarakat; dan dan Periklanan
Dengan demikian, pada akhir kepemimpinan Prof. Dr. (H.C.) Drs. H. Sutan Harun Al-Rasjid Zain di tahun 1997, Universitas Mercu Buana mempunyai lima fakultas dengan total tiga belas jurusan sarjana (termasuk tiga bidang studi ilmu komunikasi) dan satu jurusan diploma tiga, yakni:
Di bawah Prof. Dr. Ir. H. Suharyadi, M.S., Fakultas Pertanian di lingkup Universitas Mercu Buana pelan-pelan ditutup. Hal ini karena berkurangnya jumlah peminat jurusan pertanian serta kurangnya jumlah dosen. Meski begitu Universitas Mercu Buana tetap berkembang dengan pesat di bidang lain. Mulai tahun 1997, berdasarkan SK Badan Akreditasi Nasonal (BAN) nomor 001/BAN-PT/AK-1/VIII/1998 tanggal 11 Agustus 1998, serta nomor 008/BAN-PT/AK-IV/VI/2000, Fakultas Ilmu Komunikasi dan Teknik Informatika mendapatkan status baru yakni “Terakreditasi”.
Pada tahun 1999, Universitas Mercu Buana mulai membuka Program Pascasarjana. Program pertama adalah Program Magister Manajemen pada Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan dengan SK DIKTI Depdiknas nomor 30/DIKTI/KEP/2000. Untuk memenuhi perkembangan industri, Universitas Mercu Buana pada tahun akademik 2000/2001 membuka Jurusan Teknik Industri di bawah Fakultas Teknologi Industri berdasarkan SK Dirjen Dikti Depdiknas RI nomor 290/DIKTI /Kep/2000 dengan Status “Terdaftar”. Kemudian pada tahun akademik 2002 disusul dengan dua Program Studi Diploma Tiga, yakni Desain Interior dan Akuntansi. Pada tahun 2003, terdapat penambahan Bidang Studi Visual Communication Program Sarjana, dan pada tahun 2004 program studi Sistem Informasi pada Fakultas Teknologi Industri
Pada tahun akademik 2005, Universitas Mercu Buana membuka Program Studi Sarjana baru Desain Grafis dan Multimedia, dan pada tahun 2006 dibuka Program Studi Sarjana Desain Interior (Peningkatan dari D3 sehingga D3 Desain Interior dihapus bertahap). Kedua program studi terbaru tersebut berada dalam lingkup Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Tahun 2006 juga dibuka Fakultas Psikologi dengan dua bidang studi, yakni Psikologi Perkembangan dan Psikologi Industri. Oleh sebab itu pada tahun 2006, untuk program sarjana dan program diploma, Universitas Mercu Buana memiliki 16 (enam belas) jurusan program sarjana (terhitung kedalamnya 4 bidang studi komunikasi), dan 2 (dua) program diploma tiga sebagai berikut:
Kemudian pada tahun 2007, Jurusan Teknik Informatika dan Jurusan Sistem Informasi dipisahkan dari Fakultas Teknologi Industri menjadi Fakultas Ilmu Komputer. Dua tahun kemudian, pada tahun 2009, Universitas Mercu Buana membuka program profesi akuntansi (PPAK).
Di bawah Prof. Dr. Ir. Arissetyanto Nugroho, M.M., IPU., CMA., MSS, pada tahun 2011, Fakultas Teknologi Industri berubah nama menjadi Fakultas Teknik. Sedangkan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan berubah nama menjadi Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain (FTPD)
Tahun 2013 Desain Komunikasi Visual dibentuk sebagai peminatan dari Desain Grafis dan Multimedia. Pada tahun 2014 Program Studi Desain Produk serta Desain Grafis dan Multimedia memisahkan diri dari FTPD, dengan kemudian FTPD digabung ke dalam Fakultas Teknik kembali seperti sebelum tahun 1990-an. Pada tahun 2016 Universitas Mercu Buana juga telah membuka program Doktor pertamanya, yaitu program Doktor Manajemen. Pada tahun yang sama juga program studi DKV menjadi program studi mandiri. Selain itu, bidang studi Visual Communication ditutup dan kemudian digantikan dengan Digital Communication.
Pada bulan Desember 2016, Universitas Mercu Buana memperoleh Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) "A" dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Pencapaian ini merupakan salah satu tonggak pencapaian/milestone Universitas Mercu Buana dan saat itu Universitas Mercu Buana sedang dalam proses untuk memperoleh akreditasi internasional.
Dengan demikian, pada tahun 2016, program studi diploma dan sarjana yang ada di Universitas Mercu Buana adalah:
Di bawah Prof. Dr. Ir. Ngadino Surip Diposumarto, M.S., pada tahun 2019 Program Profesi Akuntansi resmi ditutup.
Pada bulan Mei 2022, Prof. Dr. Ir. Ngadino Surip Diposumarto, M.S. dipecat oleh yayasan sehingga menggugat yayasan.[9]
Di bawah Prof. Dr. Andi Adriansyah, M.Eng., Universitas Mercu Buana meperoleh Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) "Unggul" dengan SK BAN-PT nomor 478/SK/BAN-PT/Ak.KP/PT/VIII/2022
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.