Protokol Para Tetua Sion
From Wikipedia, the free encyclopedia
Protokol Para Tua-tua (yang Terpelajar) Sion, juga dikenal sebagai Protokol para Sesepuh Sion atau Protokol para Bijak Sion atau Protokol Sion (bahasa Rusia: "Протоколы Сионских мудрецов" atau "Сионские Протоколы"), adalah sebuah teks yang konon menggambarkan sebuah rancangan oleh orang-orang Yahudi untuk mencapai dominasi global. Berbagai investigasi yang independen [1] telah berulang-ulang kali membuktikan dokumen ini sebagai sebuah hoax atau berita bohong; yang paling menonjol adalah serangkaian artikel yang diterbitkan dalam The Times, London pada 1921 mengungkapkan bahwa banyak dari bahan-bahan yang digunakan dalam Protokol itu merupakan jiplakan dari sebuah sindiran politik yang telah beredar sebelumnya yang tidak mengandung tema Anti-Semit.
Karena Protokol ini muncul pada permulaan abad ke-20, penerbit-penerbit awalnya memberikan kesaksian yang kabur dan sering kali kontradiktif tentang bagaimana cara mereka memperoleh salinan dari naskah asli yang didesas-desuskan itu.[2] Namun, sebagian orang tetap menganggap bahwa Protokol ini adalah bukti tentang suatu persekongkolan, khususnya di belahan dunia di mana anti-Semitisme berkembang luas. Teks ini juga sering kali dikutip dan diterbitkan ulang oleh orang-orang anti-Semitis, dan kadang-kadang digunakan sebagai bukti tentang persekongkolan Yahudi, khususnya di Timur Tengah.[3]
Protokol ini secara luas dianggap sebagai permulaan dari literatur teori persekongkolan masa kini,[4] dan mengambil bentuk sebuah pedoman instruksi kepada seorang anggota baru dari para "Tua-tua," yang menggambarkan bagaimana mereka akan mengelola dunia melalui pengendalian terhadap media dan keuangan, dan menggantikan tatanan tradisional yang ada dengan tatanan yang baru yang didasarkan pada manipulasi massa. Karya ini dipopulerkan oleh mereka yang menentang gerakan revolusioner, dan disebarkan lebih jauh setelah Revolusi Rusia 1905, dan menjadi terkenal di seluruh dunia setelah Revolusi Oktober Bolshevik 1917, ketika gagasan bahwa Bolshevisme merupakan suatu persekongkolan untuk dominasi dunia memicu minat yang meluas terhadap Protokol. Selain itu, Depresi Besar merupakan perkembangan penting dalam sejarah Protokol, dan meningkatkan perhatian orang kepadanya meskipun tidak pernah ada verifikasi mengenai keabsahannya. Teks ini diedarkan luas di Barat pada 1920-an dan 1930-an, dan sementara Protokol ini makin jarang dipergunakan sebagai alat propaganda setelah kalahnya Nazi dalam Perang Dunia II, dokumen ini masih sering digunakan sebagai senjata dari anti-Semitisme masa kini.