Loading AI tools
Terminal Tawang Alun merupakan terminal penumpang tipe A dan merupakan salah satu terminal induk (selain Terminal Arjasa & Terminal Pakusari) yang terletak di sisi barat kawasan perkotaan Jember. Terminal ini terletak di perbatasan antara wilayah perkotaan dengan wilayah Kabupaten Jember, tepatnya di Jalan Dharmawangsa Nomor 1, Kaliwining, Rambipuji, Jember. Terminal yang terletak di lintasan jalur nasional lintas selatan Probolinggo - Banyuwangi ini aktif beroperasi selama 24 jam perhari. Terminal ini melayani moda transportasi umum berupa angkutan kota, angkutan pedesaan, angkutan perintis, angkutan wisata kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) dan angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP).[1][2][3][4]
Terminal Tawang Alun | |
---|---|
Terminal Penumpang Tipe A Kode: TWA | |
Lokasi |
|
Koordinat | 8.198390°S 113.630785°E |
Pemilik | Pemerintah Kabupaten Jember |
Operator | Kementerian Perhubungan Republik Indonesia |
Jalur | Jalan Nasional Rute |
Jumlah peron | 2 |
Jumlah jalur | • 2 (angkutan perintis) • 8 (bus antarkota) |
Rute bus | • Banyuwangi • Lumajang • Surabaya • Madura • Malang • Trenggalek • Bali • Yogyakarta • Jawa Tengah • Jawa Barat • Jabodetabek • Banten • Sumatera |
Operator bus | • PO Akas Group • PO Jawa Indah • PO Kemenangan • PO Ladju • PO Restu Agung • PO Sabar Indah • dll. |
Layanan | • Angkutan Kota • Mobil Penumpang Umum (MPU) • Angkutan Perintis • Angkutan Wisata KSPN • Angkutan Antarkota |
Sejarah | |
Pembukaan | Tahun 1992 |
Lokasi pada peta | |
Awal mulanya (periode pra kemerdekaan), terminal induk di kota Jember berada di pusat kota Jl. Cokroaminoto, Jemberkidul, berdekatan dengan kawasan Pasar Tanjung saat ini. Moda transportasi yang digunakan saat itu berupa becak dan dokar untuk angkutan umum jarak dekat, armada oplet untuk angkutan umum jarak menengah, dan armada bus untuk angkutan umum jarak jauh seperti Situbondo, Banyuwangi, Malang dan Surabaya. Semenjak dikeluarkannya SK DPRD Jember No. 09 Tahun 1975, aktivitas terminal direlokasikan ke daerah pinggiran kota, yaitu Jl. Kenanga, Gebang. Pada tahun 1992, area baru terminal dibangun di luar perbatasan kota, di lokasi Terminal Tawang Alun saat ini.[5][6]
Moda angkutan kota Jember pada September 1984 mulai menggunakan armada kendaraan yang disebut Lin atau biasa disebut Klenting Kuning oleh warga setempat. Diawal kemunculannya, angkutan kota menggunakan jenis armada lama (memiliki pintu di belakang). Tak berselang lama, Perum DAMRI Cabang Jember mulai membuka layanan angkutan kota dengan menggunakan armada medium bus. Namun semenjak tahun 2000-an, Perum DAMRI Cabang Jember mulai mengalami keterpurukan dan sekitar tahun 2007 s.d. 2008, armada medium bus DAMRI sudah tidak beroperasi lagi.[7]
Angkutan kota menghubungkan Terminal Tawang Alun dengan beberapa tujuan akhir di kawasan dalam kota. Terdapat tujuh trayek angkutan kota yang mempunyai titik awal dan akhir dari terminal ini. Berikut adalah daftar infografis mengenai jalur trayek angkutan kota yang beroperasi di Jember.[8][9]
No | Kode Trayek | Rute Perjalanan pp | Jarak (km) | Jumlah Izin Trayek |
Status Aktif |
---|---|---|---|---|---|
1 | Tawangalun–Arjasa | 10,3 | 31 |
Aktif | |
2 | Tawangalun–Arjasa (via Gebang) | 11,2 | 31 |
Aktif | |
3 | Tawangalun–Perumnas Patrang | 9,3 | 18 |
Aktif | |
4 | Tawangalun–Pakusari (via Kampus) | 15,8 | 36 |
Aktif | |
5 | Tawangalun–Pakusari | 14,2 | 32 |
Aktif | |
6 | Tawangalun–Gladak Pakem | 10,8 | 42 |
Aktif | |
7 | Tawangalun–Pakusari (via Gladak Pakem) | 12,8 | 10 |
Aktif | |
8 | Arjasa–Pakusari (via Kampus) | 10,8 | 18 |
Aktif | |
9 | Tawangalun–Arjasa (via RSUD) | 15,3 | 7 |
Nonaktif | |
10 | Ajung–Arjasa | 13,2 | 14 |
Nonaktif | |
11 | Ajung–Arjasa (via Gebang) | 13,3 | 14 |
Nonaktif | |
12 | Ajung–Perumnas Patrang | 11,4 | 10 |
Nonaktif | |
13 | Ajung–Pakusari (via Kampus) | 14,2 | 12 |
Nonaktif | |
14 | Ajung–Pakusari | 15,0 | 15 |
Nonaktif | |
15 | Ajung–Arjasa (via RSUD) | 17,4 | 6 |
Nonaktif | |
16 | Ajung–Tawangalun | 6,3 | 2 |
Nonaktif | |
17 | Ambulu–Tawangalun | 21,8 | 7 |
Nonaktif |
Angkutan pedesaan menghubungkan Terminal Tawang Alun dengan beberapa tujuan akhir di kawasan utara Jember (Sukorambi & Panti) dan kawasan barat Jember (Bangsalsari, Tanggul, Balung, Puger, Gumukmas & Kencong). Armada angkutan pedesaan menggunakan kendaraan Suzuki Carry dan Isuzu Elf yang biasa disebut Taxi oleh warga setempat. Berikut adalah trayek angkutan pedesaan yang beroperasi di Terminal Tawang Alun.[2]
Dinas Perhubungan kabupaten Jember bekerjasama dengan Perum DAMRI sejak tahun 2016 mulai mengoperasikan moda transportasi angkutan perintis yang menghubungkan Terminal Tawang Alun dengan beberapa spot wisata unggulan yang terletak di kawasan selatan Jember seperti Pantai Watu Ulo dan Pantai Pasir Putih Malikan (Papuma). Armada yang digunakan angkutan perintis berupa medium bus berkapasitas 19 penumpang dengan fasilitas pendingin udara dan konfigurasi seat 2-1. Berikut adalah trayek angkutan perintis yang beroperasi di Terminal Tawang Alun.[10][11][12][13]
Perum DAMRI bersama Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan resmi melayani trayek angkutan wisata Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) rute Terminal Tawang Alun menuju Kawah Ijen sejak Oktober 2020, sebagai bagian dari inovasi DAMRI untuk memperkuat jaringan transportasi darat sekaligus mendukung peningkatan perekonomian kawasan pariwisata di Jember. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) ini merupakan Kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata dan memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satu yang ditetapkan adalah KSPN yang dilayani oleh DAMRI adalah Gunung Ijen yang terletak di kawasan Jember, Bondowoso dan Banyuwangi. Jalur lintasan angkutan wisata ini dimulai dari Terminal Tawang Alun, Bandara Notohadinegoro, Stasiun Jember, Stasiun Bondowoso dan langsung ke Kawah Ijen.[14][15]
Angkutan antarkota kelas ekonomi seluruhnya dilayani oleh armada bigbus. Armada bus antarkota kelas ekonomi digunakan untuk melayani trayek jarak menengah, meliputi kota-kota besar di Jawa Timur (Banyuwangi, Lumajang, Surabaya, Malang, Trenggalek & Madura), Jawa Tengah (Solo) dan Yogyakarta. Metode pembayaran bus kelas ekonomi dilayani langsung di atas kendaraan (oleh kondektur), tanpa melalui agen/loket bus. Berikut merupakan trayek beserta perusahaan otobus (PO) operator angkutan antarkota kelas ekonomi yang dilayani di Terminal Tawang Alun.
Angkutan antarkota kelas non ekonomi seluruhnya dilayani oleh armada bigbus. Kelas non ekonomi disini merujuk pada beberapa tingkatan di atas kelas ekonomi seperti patas, bisnis, VIP, eksekutif, super eksekutif dan suite class. Berbeda dengan bus kelas ekonomi, metode pembayaran bus kelas non ekonomi hanya dilayani di loket/agen penjualan tiket resmi yang tersedia di dalam area terminal (kecuali trayek Surabaya, Malang & Denpasar). Armada kelas non ekonomi melayani trayek jarak menengah di Jawa Timur (Surabaya & Malang) dan Bali (Denpasar). Selain itu armada kelas non ekonomi melayani trayek jarak jauh seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Jakarta, Banten dan Lintas Sumatera. Berikut merupakan trayek beserta perusahaan otobus (PO) operator angkutan antarkota kelas non ekonomi yang dilayani di Terminal Tawang Alun.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.