![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b4/Makam_Quro_dan_Bentong_-_Tan_Go_Wat.jpg/640px-Makam_Quro_dan_Bentong_-_Tan_Go_Wat.jpg&w=640&q=50)
Tan Go Wat
From Wikipedia, the free encyclopedia
Syekh Bentong atau Syekh Bantiong (Kiyai Bah Tong alias Tan Go Wat) adalah seorang saudagar muslim sekaligus seorang ulama, Syekh Bentong putra Syekh Quro putra Syekh Yusuf Siddik yang masih putra Syekh Jamaluddin Akbar al-Husain, datang dari Tiongkok bersama armada angkatan laut Kekaisaran Tiongkok dalam misi persahabatan.
![]() |
![]() | Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. |
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b4/Makam_Quro_dan_Bentong_-_Tan_Go_Wat.jpg/640px-Makam_Quro_dan_Bentong_-_Tan_Go_Wat.jpg)
Pada tahun 1416 M, armada angkatan laut Tiongkok mengadakan pelayaran keliling, atas perintah Kaisar Cheng-Hu atau Kaisar Yunglo, Kaisar Dinasti Ming yang ketiga. Armada angkatan laut tersebut dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho alias Sam Po Tay Kam seorang muslim. Dalam rombongan armadanya, terdapat seorang Ulama Islam bernama Syekh Hasanudin berasal dari Campa, bermaksud berdakwah di Jawa. Dalam pelayaran menuju Majapahit, armada Cheng Ho singgah di Pura, Karawang. Ketika armada Cheng Ho singgah di Pura Karawang, Syekh Hasanudin atau Syekh Quro dan pengiringnya turun, di antara pengiringnya adalah putranya yang bernama Syekh Bentong alias Kiyai Bah Tong alias Tan Go Wat.