Adiwijaya dari Pajang
pendiri dan raja pertama Pajang / From Wikipedia, the free encyclopedia
Mas Karèbèt atau sering disebut Jaka/Joko Tingkir adalah seorang pendiri sekaligus sultan atau raja pertama dari kesultanan atau kerajaan Pajang yang memerintah dari tahun 1568-1582 dengan bergelar Sultan Adiwijaya atau Hadiwijaya.
Mas Karebet ( Sultan Hadiwijaya ) | |
---|---|
Pendiri Kesultanan Pajang | |
Masa jabatan 1554–1582 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Mas Karebet 1549 |
Meninggal | 1582 |
Agama | Islam |
Pasangan | Ratu Mas Cempaka binti Sultan Trenggana |
Anak |
|
Orang tua |
|
Denominasi | Sunni |
Dikenal sebagai | Wali Songo |
Pemimpin Muslim | |
Pendahulu | Sunan Prawoto |
Penerus | Sayyid Yusuf Anggawi (Raden Pratanu Madura) |
Nama aslinya adalah Mas Karèbèt, Lahir pada tanggal 18 Jumadilakhir tahun Dal mangsa VIII menjelang subuh. Diberi nama "Mas Karebet" karena ketika dilahirkan, ayahnya adalah Ki Kebo Kenanga dari Pengging atau biasa disebut dengan Ki Ageng Pengging sedang menggelar pertunjukan wayang beber dan dalangnya adalah Ki Ageng Tingkir. Namun suara wayang yang "kemebret" tertiup angin membuat bayi itu diberi nama "Mas Karebet". Kedua ki ageng ini adalah murid Syekh Siti Jenar. Sepulang dari mendalang, Ki Ageng Tingkir jatuh sakit dan meninggal dunia. Sepuluh tahun kemudian, Ki Ageng Pengging dihukum mati karena dituduh memberontak terhadap Kerajaan Demak. Sebagai pelaksana hukuman ialah Sunan Kudus. Setelah kematian suaminya, Nyai Ageng Pengging jatuh sakit dan meninggal pula. Sejak itu, Mas Karebet diambil sebagai anak angkat Nyai Ageng Tingkir (janda Ki Ageng Tingkir) sejak saat itu masa remajanya lebih dikenal dengan nama "Jaka Tingkir".
Mas Karebet gemar bertapa, berlatih bela diri dan kesaktian, sehingga tumbuh menjadi pemuda yang tangguh dan tampan, ia lalu dijuluki Jaka Tingkir. Guru pertamanya adalah Kebo Kenongo (Ki Ageng Pengging) yang tak lain ayahnya sendiri, dan Jaka Sengara (Ki Ageng Pengging Sepuh) kakek dari Adiwijaya (Mas Karebet). Ki Ageng Pengging Sepuh ini adalah anak dari Harya Pandaya, yang masih keturunan Mahapatih GajahMada. Selain berguru kepada ayah dan kakek -nya, Jaka Tingkir juga belajar dengan kakek dari ibunya, yaitu Sunan Kalijaga, dan lalu berguru pada Ki Ageng Sela, yang kemudian dipersaudarakan dengan ketiga murid dari Ki Ageng Sela, yaitu: Ki Juru Martani, Ki Ageng Pamanahan, dan Ki Panjawi. Sayangnya disamping tampan dan jagoan, pemuda Jaka Tingkir alias Mas Karebet ini juga sedikit 'nakal' alias mata keranjang. Jaka Tingkir kemudian berguru pada Ki Ageng Banyubiru atau Ki Kebo Kanigoro (saudara tua ayahnya / kakak mendiang ayahnya). Dalam perguruan ini ada murid yang lain, yaitu Mas Manca, Mas Wila, dan Ki Wuragil.