![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/95/Johann_Peter_Krafft_005.jpg/640px-Johann_Peter_Krafft_005.jpg&w=640&q=50)
Pengepungan Szigetvár
From Wikipedia, the free encyclopedia
Pengepungan Szigetvar atau Pertempuran Szigeth (bahasa Hongaria: 'Szigetvári csata', [Bitka kod Sigeta] Error: {{Lang-xx}}: text has italic markup (help), Sigetska bitka, Turki: Zigetvar Savaşı) adalah sebuah pengepungan Benteng Szigeth di Baranya(dekat perbatasan Hungaria/Kroasia sekarang) yang dihadang oleh garis terdepan Suleiman menuju Wina pada tahun 1566.[11] Pertempuran terjadi antara pasukan pembela Habsburg dibawah kepemimpinan Ban Kroasia Nikola Šubić Zrinski (bahasa Hongaria: Zrínyi Miklós), dan invasi tentara Utsmaniyah dibawah komando Sultan Suleiman yang Agung (Turki Utsmani:سليمان Süleymān).[11]
Siege of Szigetvár Battle of Szigeth | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Utsmaniyah–Habsburg dan Perang Utsmaniyah di Eropa | |||||||
![]() Johann Peter Krafft: Serangan Nikola Šubić Zrinski dari benteng Szigetvár (1825) | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
![]() ![]() |
![]() ![]() | ||||||
Kekuatan | |||||||
2,300[3]–3,000[4] Orang Kroasia and Orang Hungaria[5][Note 2]
|
| ||||||
Korban | |||||||
Heavy;
|
Heavy; |
Setelah Pertempuran Mohács pada 1526, yang memecah kedaulatan Kerajaan Hungaria, Ferdinand I terpilih sebagai Raja Hungaria dan Kroasia, baik oleh bangsawan Hungaria maupun Kroasia.[12] Kejadian ini diikuti oleh serangkaian konflik Wangsa Habsburg dengan sekutu mereka, untuk melawan Kesultanan Utsmaniyah. Pada Perang Kecil di Hungaria, kedua belah pihak banyak kehilangan pasukan disebabkan banyaknya yang jatuh korban pada saat itu. Kampanye Turki Utsmani berhenti hingga penyerangan terhadap Szigetvár.[13]
Pada Januari 1566, Suleiman pergi berperang untuk terakhir kalinya.[14] Pengepungan Szigetvár terjadi dari 5 Agustus-8 September 1566, meskipun pengepungan tersebut menghasilkan kemenangan untuk Utsmaniyah, tetapi disisi lain banyak kekuatan yang hilang. Komandan kedua pihak itu meninggal sewaktu perang-Zrinsky meninggal di bagian akhir pertempuran dan Suleiman meninggal di tendanya oleh karena sebab alami.[6][Note 4] Meskipun pertempuran itu memberikan sebuah kemenangan untuk Utsmaniyah, kejadian ini membuat Utsmaniyah berhenti untuk menekan Wina pada tahun itu. Wina tidak terancam lagi hingga Pertempuran Wina pada tahun 1683.[6]
Pentingnya pertempuran dianggap begitu besar sehingga pendeta Prancis dan negarawan Kardinal Richelieu melaporkan itu dan menggambarkannya sebagai "pertempuran yang menyelamatkan peradaban."[3] Pertempuran ini masih terkenal di Hungaria dan Kroasia dan ini menginspirasi puisi kepahlawanan Hungaria, Szigeti veszedelem (bahasa Indonesia: Pengepungan Sziget) dan opera Kroasia, Nikola Šubić Zrinjski (opera) (bahasa Indonesia: Nikola Šubić Zrinski (opera))