![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c2/EL18p-R%25C3%25A9union.jpg/640px-EL18p-R%25C3%25A9union.jpg&w=640&q=50)
Pemutihan karang
From Wikipedia, the free encyclopedia
Pemutihan karang adalah proses karang menjadi putih karena berbagai macam penyebab, seperti perubahan suhu, iklim, cahaya, dan nutrisi.[1][2] Pemutihan terjadi ketika polyp [en] melepaskan zooxanthellae [en] (sering juga disebut dengan algae) yang biasanya hidup di dalam tisu-tisu karang, menyebabkan karang memutih.[1] Zooxanthellae dapat berfotosintesis dan menyebabkan suhu air meningkat, sehingga mereka dapat memproduksi spesi oksigen reaktif.[2] Hal ini beracun bagi koral, sehingga koral melepaskan zooxanthellae.[2] Tisu koral menjadi transparan dan menampakkan warna tulang koral yang dibentuk oleh kalsium karbonat karena mereka melepaskan zooxanthellae yang dapat mewarnai koral.[2] Karang yang memutih umumnya tampak berwarna putih, tetapi terkadang juga berwarna biru, kuning, atau merah muda karena protein pada pigmen di dalam koral.[2]
![]() | Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Faktor yang paling berpengaruh adalah meningkatnya suhu laut akibat dari perubahan iklim..[3] Perubahan sebesar 1 °C dapat mengakibatkan fenomena pemutihan karang.[3] Menurut Program Lingkungan PBB, antara tahun 2014 hingga 2016, pemutihan karang secara global membunuh koral dengan jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada tahun 2016, pemutihan karang di Great Barrier Reef membunuh sekitar 29 hingga 50 persen dari terumbu karang disana.[4][5][6][7] Pada tahun 2017, pemutihan merambah hingga ke bagian tengah terumbu karang.[8][9] Rata-rata pemutihan telah berkurang setengah sejak 1980 hingga 2016.[10] Terumbu karang yang paling tahan terhadap fenomena ini dapat dijumpai di bagian selatan Persia/Semenanjung Arab. Beberapa dari karang disana hanya akan memutih pada temperatur diatas ~35 °C.[11][12]
Karang yang terdampak pemutihan tetap bisa hidup, tetapi karang-karang tersebut lebih rentan terserang penyakit dan kekurangan makanan.[13][14] Zooxanthellae memberikan hingga 90 persen energi pada karang,[2] sehingga karang akan kekurangan nutrisi ketika mereka melepaskan zooxanthellae.[15] Beberapa karang akan kembali seperti semula (berwarna)[1] ketika kondisi kembali normal,[13] dan beberapa karang dapat berfotosintesis.[13] Meskipun begitu, karang yang kekurangan zooxanthellae tidak dapat berfotosintesis.[13]