Pemilihan Pemimpin Partai Konservatif Britania Raya Juli–September 2022
From Wikipedia, the free encyclopedia
Pemilihan Pemimpin Partai Konservatif Britania Raya Juli–September 2022 digelar untuk menentukan pengganti Pemimpin Partai Konservatif sekaligus Perdana Menteri Britania Raya, Boris Johnson. Pemilihan ini disebabkan oleh mundurnya Boris Johnson sebagai Pemimpin Partai Konservatif sekaligus Perdana Menteri Britania Raya pada 7 Juli 2022. Pemilihan dimulai pada 12 Juli 2022 dan hasil diumumkan pada 5 September 2022. Meskipun telah menyatakan mundur, Boris Johnson tetap melaksanakan tugas sebagai Perdana Menteri hingga diumumkannya pemenang kandidat Perdana Menteri selanjutnya.
Pemilihan Pemimpin Partai Konservatif Juli–September 2022 | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
12 Juli – 5 September 2022 (2022-9-5) | |||||||||||||
Hasil lengkap semua calon di bawah | |||||||||||||
Kehadiran pemilih | 82,2% (Suara anggota) | ||||||||||||
Kandidat | |||||||||||||
| |||||||||||||
|
Boris Johnson terpilih untuk menggantikan Theresa May pada tahun 2019 setelah May tidak mampu mengamankan suara mayoritas untuk perjanjian penarikan diri Brexit. Johnson mengalahkan Jeremy Hunt pada pemilihan pemimpin Partai Konservatif 2019 dan kemudian mengadakan pemilihan umum 2019 dengan usaha menyelesaikan penarikan Britania Raya dari Uni Eropa setelah kehilangan mayoritas kerjanya karena pembelotan dan penangguhannya sendiri terhadap anggota parlemen pemberontak (rebel MPs). Partai Konservatif memenangkan mayoritas kursi dalam pemilihan umum dan Johnson mampu meloloskan versi revisi dari perjanjian penarikan May. Pandemi COVID-19 menyebar ke Britania Raya pada awal tahun 2020. Pemerintah memberlakukan pembatasan kesehatan masyarakat termasuk pembatasan interaksi sosial, yang Johnson dan beberapa stafnya ditemukan melanggar dalam skandal partygate. Johnson memenangkan mosi tidak percaya oleh anggota parlemen Konservatif pada Juni 2022. Pada Juli 2022, sejumlah besar menteri Konservatif mengundurkan diri dan banyak anggota parlemen yang sebelumnya mendukung meminta Johnson untuk mengundurkan diri setelah skandal Chris Pincher dan krisis pemerintah Britania Raya 2022 di samping dukungannya yang konsisten untuk anggota parlemennya yang dituduh melakukan pelanggaran seksual. Akibatnya, Johnson mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri sebagai pemimpin partai pada 7 Juli 2022.[1] Liz Truss diumumkan sebagai pemenang pada 5 September 2022 setelah meraih 57,4% dari suara terakhir.