![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/59/Qatar_diplomatic_crisis.svg/langid-640px-Qatar_diplomatic_crisis.svg.png&w=640&q=50)
Krisis diplomatik Qatar
From Wikipedia, the free encyclopedia
Krisis diplomatik Qatar mulai pada 5 Juni 2017 ketika beberapa negara secara tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Negara-negara ini awalnya termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, dan Maladewa. Pemutusan hubungan tersebut termasuk penarikan duta besar, memberlakukan larangan perdagangan dan perjalanan.
Krisis diplomatik Qatar 2017–18 | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Konflik proksi Iran–Arab Saudi, Hubungan luar negeri Qatar | ||||||||
![]() Qatar Negara yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar Negara yang menurunkan tingkat hubungan diplomatik atau menarik duta besarnya dengan Qatar | ||||||||
| ||||||||
Pihak-pihak yang terlibat dalam pertikaian diplomatik | ||||||||
![]() |
Mediator:[6]![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
![]() Didukung oleh: ![]() ![]() ![]() | ||||||
a Yaman terdampak oleh perang saudara yang sedang berlangsung. Pemerintahan yang diakui secara internasional telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. b Pemerintahan berbasis di Tobruk kehilangan pengakuan internasional setelah terbentuknya Pemerintahan Perjanjian Nasional pada Januari 2016. Pemerintahan berbasis di Tobruk mengklaim telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar meskipun tidak memiliki perwakilan diplomatik di negara tersebut. |
![Thumb image](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/55/Qatar_in_its_region.svg/320px-Qatar_in_its_region.svg.png)
Dua negara anggota Dewan Kerja sama Teluk, Kuwait dan Oman, tidak bergabung dengan sanksi yang dipelopori Saudi terhadap Qatar, di mana Kuwait berusaha melakukan mediasi perundingan antara Qatar dan Arab Saudi untuk meredakan ketegangan.[15] Iran juga menyerukan dialog untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.[16]
Arab Saudi dan negara-negara lain telah mengkritik Al Jazeera dan hubungan Qatar dengan Iran, dan menuduh Qatar mendanai organisasi teroris. Qatar membantah mendukung terorisme, mengingat bahwa pihaknya telah membantu Amerika Serikat dalam Perang melawan Terorisme dan intervensi militer terhadap NIIS yang sedang berlangsung.
Turki, Rusia, dan Iran telah menyerukan untuk menyelesaikan krisis melalui dialog. Presiden Amerika Serikat Donald Trump awalnya mengkritik Qatar dan berpihak pada Arab Saudi, namun sehari kemudian berbalik arah dalam sebuah pembicaraan telepon dengan Emir Qatar untuk membantu para pihak menyelesaikan perbedaan mereka.[17]