![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ae/Jewish_calendar%252C_showing_Adar_II_between_1927_and_1948.jpeg/640px-Jewish_calendar%252C_showing_Adar_II_between_1927_and_1948.jpeg&w=640&q=50)
Kalender Yahudi
salah satu metode penentuan tanggal / From Wikipedia, the free encyclopedia
Kalender Yahudi atau Kalender Ibrani (bahasa Ibrani: הלוח העברי ha'luach ha'ivri) adalah kalender lunisolar yang digunakan oleh bangsa Yahudi.[1] Kalender ini memiliki 12 bulan, dengan setiap bulannya berjumlah 29 atau 30 hari dan kurang lebih berjumlah 354 hari setiap tahunnya.[2]
![Thumb image](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ae/Jewish_calendar%2C_showing_Adar_II_between_1927_and_1948.jpeg/640px-Jewish_calendar%2C_showing_Adar_II_between_1927_and_1948.jpeg)
Sistem penanggalan kalender ini disebut lunisolar karena berpatokan pada perubahan musim yang dipengaruhi oleh putaran matahari dan bulan.[3] Sebelum abad ke-7 SM, kalender dimulai dari musim gugur yang kemudian diikuti oleh perayaan-perayaan pertanian.[3] Namun, dalam penggunaan kedua sistem tersebut secara bersamaan, ada perbedaan jumlah hari di antara penanggalan dengan sistem Matahari dan bulan.[3] Perbedaan yang terjadi di setiap tahunnya berjumlah 11 hari, sehingga ada bulan ke-13 yang ditambahkan pada tahun kabisat.[4] Setelah zaman pembuangan, Sabat -sistem tujuh hari selama seminggu dan 354 hari dalam setahun- menjadi patokan kalender Yahudi.[3]
Peredaran bulan menjadi dasar pergantian hari yang dimulai dengan malam (dalam tradisi Yahudi kuno, hari baru dimulai setelah Matahari terbenam, hingga terbenamnya Matahari kembali di keesokan harinya).[3] Karena perpaduan antara sistem kalender Matahari dan bulan tersebut, kalender Yahudi selalu beriringan dengan Kalender Gregorian walaupun tetap memiliki perbedaan.[3]