Juan Carlos I dari Spanyol
From Wikipedia, the free encyclopedia
Juan Carlos I (pengucapan bahasa Spanyol: [xwanˈkarlos]; Juan Carlos Alfonso Víctor María de Borbón y Borbón-Dos Sicilias, lahir 5 Januari 1938 ) adalah Raja Spanyol yang memerintah dari 1975 hingga 2014. Ia turun takhta sebagai raja dan digantikan oleh anaknya Raja Felipe VI. Setelah abdikasi tersebut, Juan Carlos dan istrinya Sofía mempertahankan gelar mereka Raja dan Ratu.[2][3]
Juan Carlos I dari Spanyol | |||||
---|---|---|---|---|---|
Raja Spanyol | |||||
Berkuasa | 22 November 1975 – 19 Juni 2014 (38 tahun, 209 hari) | ||||
Pendahulu | Alfonso XIII | ||||
Penerus | Felipe VI | ||||
Informasi pribadi | |||||
Kelahiran | 5 Januari 1938 (umur 86) Roma, Italia | ||||
Wangsa | Wangsa Bourbon[1] | ||||
| |||||
Ayah | Infante Juan, Comte Barcelona | ||||
Ibu | Putri María de las Mercedes dari Bourbón dan Orléans | ||||
Pasangan | Sophia dari Yunani dan Denmark | ||||
Anak | Elena, Adipati Wanita Lugo Cristina, Adipati Wanita Palma de Mallorca Felipe VI dari Spanyol | ||||
Agama | Katolik Roma | ||||
Tanda tangan |
Keluarga Kerajaan Spanyol |
---|
Baginda Sang Raja Baginda Sang Permaisuri
Baginda Raja Juan Carlos 1 dari Spanyol
The Late Children of The Duchess of Badajoz.
Paduka Sang Adipati Wanita dari Soria
Paduka Sang Janda Istri Adipati dari Calabria
|
Diktator Francisco Franco mengambil alih pemerintahan Spanyol dari Republik Spanyol Kedua dengan kekerasan pada tahun 1939. Pada tahun 1969 ia menominasikan Juan Carlos, cucu dari Raja Alfonso XIII, untuk menjadi kepala negara berikutnya,[4] melewati ayahnya, dan mengharapkan dia untuk melanjutkan rezim otoriternya sendiri. Juan Carlos menjadi Raja pada 22 November 1975, dua hari setelah kematian Franco, pemerintahan monarki pertama sejak 1931. Segera setelah penobatan, Juan Carlos memperkenalkan reformasi untuk membongkar rezim Francisco Franco dan memulai transisi Spanyol menuju demokrasi. Hal ini menyebabkan persetujuan dari Konstitusi Spanyol 1978 dalam sebuah referendum, yang mendirikan monarki konstitusional. Juan Carlos juga memainkan peran utama pada tahun 1981 dalam mencegah kudeta yang berusaha untuk kembali ke pemerintahan Francisco Franco.
Selama pemerintahannya Juan Carlos menjabat sebagai presiden Organisasi Negara Ibero-Amerika, yang mewakili lebih dari 700 juta orang di 24 negara-negara anggota yakni Spanyol, Portugal, dan bekas koloni mereka di Amerika. Pada tahun 2008, ia dianggap sebagai pemimpin paling populer di seluruh Ibero-Amerika.[5]