Jalan Raya Cililitan–Tanjung Priok
jalan raya di Indonesia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Jalan Raya Cililitan–Tanjung Priok adalah sebuah ruas Jalan Raya di wilayah Provinsi DKI Jakarta, Indonesia yang memiliki panjang 18,08 km[lower-alpha 1] yang menghubungkan Jalan Dewi Sartika dan Jalan Raya Bogor di kawasan Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur hingga ke kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Jalan ini terbagi menjadi empat bagian, yakni Jl. Mayjen Sutoyo, Jl. D.I. Panjaitan, Jl. Jenderal Ahmad Yani, dan Jl. Yos Sudarso. Jalan Raya ini diresmikan oleh Presiden RI yang pertama, Ir. Soekarno pada 21 Oktober 1963.[1] Di sepanjang jalan raya ini juga dilewati oleh Jalan Tol Layang Ir. Wiyoto Wiyono yang dibangun di atas Jalur Jalan Raya ini.
Jalan Raya Cililitan–Tanjung Priok | |
---|---|
Djakarta Bypass | |
Informasi rute | |
Panjang: | 18.08 km (11,23 mi) |
Berdiri: | 21 Oktober 1963 [1] – sekarang |
Persimpangan besar | |
Simpang Cililitan (Jalan Raya Bogor/Jalan Dewi Sartika) Simpang Cawang Simpang Kalimalang (menuju Jalan Laksamana Hayati/Jalan Raya Kalimalang) Simpang Susun Pasar Gembrong (menuju Kampung Melayu/Basuki Rachmat/ ![]() Flyover Jatinegara Simpang Utan Kayu Simpang Jalan Pemuda/Pramuka Simpang Kayu Putih Simpang Cempaka Putih (menuju Jalan Letjen Suprapto/Jalan Perintis Kemerdekaan) Simpang Kelapa Gading Simpang Jalan Enggano Simpang Pelabuhan Tanjung Priok | |
Letak | |
Kota besar: | Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Utara |
Sistem jalan bebas hambatan | |
Jalan Raya ini dibangun dengan tujuan untuk memperlancar aktivitas dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju ke pusat kota Jakarta, dan sekaligus menjadi tolak ukur dari perkembangan kota Jakarta di sebelah timur, terutama kawasan Cempaka Putih, Pulo Mas, Senen, Rawamangun dan Salemba.[2][3] Jalan ini juga berperan penting untuk menciptakan jalan yang bercabang dengan orientasi barat-timur dari kota Jakarta yang didominasi poros jalan utara-selatan.[3]