Gempa bumi dan tsunami Tōhoku 2011
gempa bumi berskala 9.0 - 9.1 yang melanda wilayah pesisir Jepang tahun 2011 / From Wikipedia, the free encyclopedia
Gempa bumi dan tsunami Tōhoku 2011 (東北地方太平洋沖地震code: ja is deprecated , Tōhoku Chihō Taiheiyō-oki Jishin[7], secara harfiah "Gempa Bumi lepas pantai Samudra Pasifik wilayah Tōhoku") adalah sebuah gempa bumi berdorongan besar berkekuatan 9,0 yang mengakibatkan gelombang tsunami setinggi 40 meter (130 ft).[8] Gempa ini berkekuatan 7[9] berdasarkan skala intensitas seismik Badan Meteorologi Jepang di utara Prefektur Miyagi, Jepang. Laporan awal menyatakan kekuatan sebesar 7,9,[9] sementara peringatan tsunami JMA menyebutkan 8,4,[10] dan akhirnya 9.0. Fokus gempa Bumi dilaporkan berada di lepas pantai Semenanjung Oshika, pantai timur Tōhoku pada 11 Maret 2011, pukul 05:46 UTC (14:46 waktu setempat) pada kedalaman 244 kilometer (152 mil).[11] Laporan Japanese National Police Agency (JNPA) pada tahun 2021 mengkonfirmasi 19,759 tewas, 6,242 luka-luka dan 2,553 dinyatakan hilang di enam prefektur,[12][13][14][15]
東北地方太平洋沖地震 東日本大震災 | |
Waktu UTC | 2011-03-11 05:46:24 |
---|---|
ISC | 16461282 |
USGS-ANSS | ComCat |
Tanggal setempat | 11 Maret 2011; 13 tahun lalu (2011-03-11) |
Waktu setempat | 14:46 JST |
Lama | 6 menit |
Kekuatan | 9.0–9.1 Mw |
Kedalaman | 29 km (18 mi) |
Episentrum | 38.322°N 142.369°E / 38.322; 142.369 |
Jenis | Megathrust |
Wilayah bencana |
|
Kerusakan total | $360 miliar USD |
Intensitas maks. | |
Percepatan puncak | 2.99 g |
Tsunami | Ya, lebih dari 40 m (130 ft) di Miyako, Iwate, Tōhoku |
Landslides | Yes |
Gempa susulan | 13,386 (hingga 6 Maret 2018[update])[2] |
Korban | 19,759 tewas 6,242 luka-luka 2,553 hilang |
Sumber | [3][4][5][6] |
Gempa berkekuatan 9,0 ini menjadikan sebagai gempa terbesar yang mengguncang Jepang sepanjang sejarah[8] dan satu dari empat gempa terbesar di dunia sejak pencatatan gempa modern dimulai.[16] Gempa ini dianggap sebagai yang terbesar yang mengguncang Jepang dalam 1.200 tahun terakhir.[17]
Gempa tersebut memicu gelombang tsunami kuat yang mencapai ketinggian hingga 40.5 meter (133 kaki) di Miyako di Prefektur Iwate, Tōhoku, dan di daerah Sendai. Tsunami itu bergerak dengan kecepatan hingga 700 km/jam (435 mph), dan berkecepatan 10 km (6 mil) ketika naik ke daratan. Penduduk Sendai hanya mendapat peringatan 8 sampai 10 menit sebelum tsunami datang, dan lebih dari seratus lokasi evakuasi hanyut. Hujan salju yang menyertai tsunami dan suhu beku sangat menghambat upaya penyelamatan, misalnya, di Ishinomaki, kota dengan kematian terbanyak bersuhu hingga 0 °C (32 °F) ketika tsunami menerjang.
Tsunami menyebabkan Bencana nuklir Fukushima Daiichi, terutama hancurnya tiga reaktornya, keluarnya air radioaktif di Fukushima dan zona evakuasi terkait yang berdampak pada ratusan ribu penduduk. Penduduk dalam radius 20 km (12 mil) dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi dan radius 10 km (6,2 mil) dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daini dievakuasi.[18][19]
Perkiraan awal menyebutkan kerugian yang diasuransikan akibat gempa bumi saja mencapai USD$14,5 hingga $34,6 miliar. Bank of Japan memperkirakan sekitar ¥15 triliun Yen (USD$183 miliar). Perkiraan kerugian ekonomi mencapai lebih dari USD$300 miliar, menjadikannya sebagai bencana alam paling merugikan sepanjang sejarah dunia.[20][21]