Loading AI tools
pesawat tempur generasi 4 buatan McDonnell Douglas Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
F-15 Eagle adalah pesawat tempur taktis supersonik segala cuaca yang dirancang untuk menciptakan dan mempertahankan superioritas udara dalam pertarungan di langit. Pesawat ini dikembangkan untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, dan pertama kali terbang pada Juli 1972. F-15E Strike Eagle adalah variannya yang merupakan pesawat tempur serang yang mulai dipakai pada tahun 1989. Angkatan Udara Amerika Serikat berencana untuk tetap menggunakan F-15 sampai tahun 2025.[1]
Tipe | Pesawat tempur superioritas udara |
---|---|
Terbang perdana | 27 Juli 1972 |
Diperkenalkan | 9 Januari 1976 |
Status | Aktif |
Pengguna utama | Amerika Serikat |
Pengguna lain | Israel Jepang Arab Saudi Singapura Korea Selatan |
Tahun produksi | 1972–Sekarang |
Jumlah produksi | 1,198 |
Harga satuan | US$125 juta (Rp1,94 Triliun) (2019) |
Varian | F-15E Strike Eagle F-15S/MTD F-15SE Silent Eagle |
Dengan tujuan untuk melakukan penggantian pesawat F-4 Phantoms, AU AS mengeluarkan kebutuhan pesawat baru dengan jenis pesawat tempur superioritas udara jarak-jauh pada 1965. Performa yangdibutuhkan adalah kemampuan udara-ke-udara visual, kemampuan "dogfight" jarak dekat, mesin kembar, meriam internal, mempunyai jarak jangkau yang jauh sehingga dapat ke Eropa tanpa proses pengisian bahan bakar, dan kecepatan maksimum hingga 2.5 Mach. McDonnell Douglas dipilih dari rivalnya North American and Fairchild Republic untuk memproduksi pesawat yang kemudian dikenal dengan F-15 Eagle.
McDonnell Douglas menggunakan sistem aerodinamik yang memberikan F-15 sayap yang besar/lebar sehingga pesawat mempunyai agilitas baik untuk pesawat sebesar F-15. Akan tetapi, masalah "buffet and flutter" transonik yang terjadi pada penerbangan test awal sehingga memputuhkan rem-udara yang lebih besar, memotong "trailing edges" pada ujung sayap dan menambah "notched dogtooths" pada ekor pesawat. Penambahan inlets adjustable kompresi eksternal dan penggunaan titanium pada skala besar membuat F-15 dapat mencapai kecepatan 2.5 Mach pada altitude tinggi, tetapi kecepatannya hanya terbatas sampai 1.78 Mach ketika dipersenjatai. Desain kokpit revolusioner milik F-15 menghasilkan visibilitas bagus dengan menempatkan pilot di bawah atap/kanopi besar dan penggunaan Hands On Throttle and Stick (HOTAS) menempatkan semua kontrol vital pesawat dekat dengan tanga pilot.
Walaupun AU AS sebenarnya memesan 730 pesawat F-15A tempat duduk tunggal dan F-15B tempat duduk dua untuk trainer, hanya 410 saja yang telah dibuat, sebelum produksi diubah menjadi model F-15C/D yang lebih baik. Pesawat model C/D ini mempunyai sebuah receiver peringatan radar baru, update software dan tangki bahan bakar konformal sepanjang samping inlet mesin yang meningkatan kapasitas bahan bakar tanpa mengganggu kapasitas senjata. Model F-15C/D juga mempunyai mesin F100-220 yang lebih bertenaga ditambah dengan radar APG-70 yang lebih cepat dengan resolusi yang lebih baik dan memori yang lebih besar disbanding dengan radar terdahulu, APG-63.
Model F-15A/B dan F-15C/D juga diupgrade mengikuti ambisi Mid-Service Improvement Program (MSIP), dengan mengupgrade radar, sistem avionic, dan mengganti komputer analog dengan prosesor pusat digital. Selain itu, dengan penambagan layer display senjata, meningkatkan countermeasures internal dan penambahan kompatabilitas dengan AIM-120 AMRAAM.
Pesawat F-15A/C mulai digantikan dengan F-22 pada sekitar 2010 dan pesawat yang tidak diganti akan diubah untuk digunakan sebagai pesawat kejut pertahanan udara.
Pada Perang Korea, pesawat tempur Amerika Serikat yang dapat mengalahkan pesawat tempur MiG-15 Soviet hanya F-86 Sabre. Kemudian pada tahun 1965, komunitas pesawat tempur dikejutkan dengan hancurnya pesawat-pesawat modern F-105 Thunderchief oleh MiG-17 era pasca-Perang Korea, pada Perang Vietnam. Intelijen Angkatan Udara Amerika Serikat kemudian mengetahui bahwa Uni Soviet sedang dalam tahap mengembangkan pesawat tempur yang lebih besar, yang dinamakan MiG-25. Pada Perang Vietnam, pesawat yang memiliki persenjataan, jarak jangkau, dan kelincahan yang cukup untuk mengalahkan pesawat tempur buatan Soviet hanyalah F-4 Phantom II. Namun, pesawat ini masih memiliki banyak kelemahan.
Angkatan Udara AS membutuhkan pesawat yang lebih baik dari F-4 Phantom. Setelah menolak program VFX Angkatan Laut AS (yang akhirnya menghasilkan F-14 Tomcat), Angkatan Udara AS membuat program mereka sendiri, yaitu FX (Fighter Experimental), dengan spesifikasi untuk pesawat tempur superioritas udara yang relatif ringan. Tiga perusahaan menyerahkan proposal, yaitu Fairchild Republic, North American Rockwell, dan McDonnell Douglas. Angkatan Udara AS mengumumkan bahwa mereka telah memilih McDonnell Douglas pada tanggal 23 Desember 1969. Disain yang terpilih menggunakan sayap ekor ganda mirip dengan F-14, namun tidak menggunakan sayap lipat.
Versi paling pertamanya, yang diberikan nama F-15A untuk varian kursi tunggal dan F-15B untuk varian berkursi ganda, digerakkan oleh mesin yang baru, Pratt & Whitney F100, yang dapat mencapai perbandingan dorongan dengan berat rasio 1 banding 1. Meriam tanpa selongsong 25 mm Ford-Philco GAU-7 yang awalnya dikembangkan untuk pesawat ini dibatalkan karena menemui masalah pengembangan, dan digantikan meriam M61 Vulcan standar. F-15 juga melanjutkan pemakaian empat rudal Sparrow, sama seperti Phantom. Sayap tetap F-15 terpasang pada badan pesawat yang dibuat lebar dan datar, yang membantu sayap memberikan dorongan ke atas. Pengembangan F-15E Strike Eagle juga akhirnya menghasilkan pesawat untuk menggantikan F-111 Aardvark.
Namun, perdebatan di dalam tubuh Angkatan Udara Amerika Serikat mengenai F-15 yang terlalu besar sebagai pesawat tempur superioritas udara, dan dinilai terlalu mahal untuk diproduksi secara menyeluruh menggantikan F-4 dan A-7 mengakibatkan dimulainya program Light Weight Fighter (Pesawat Tempur Ringan), yang akhirnya akan menghasilkan pesawat tempur ringan F-16 Fighting Falcon dan pesawat tempur menengah F/A-18 Hornet.
Pada 2 November 2007, F-15C jatuh pada latihan di Missouri. Sang pilot selamat melontarkan diri, tetapi kecelakaan ini memicu pelarangan terbang (grounded) bagi pesawat F-15. Kecelakaan pada awalnya dipercaya karena kegagalan struktur pesawat sehingga pecah saat terbang. Pada 3 November 2007, semua F-15 dilarang terbang untuk semua misi yang tidak kritis (non-mission critical).[2] Hari berikutnya larangan ini diperluas pada pesawat yang beroperasi (non-critical mission) di timur tengah.[3] Pada 13 November 2007 lebih dari 1,100 pesawat dilarang terbang di seluruh dunia setelah Israel, Jepang dan Saudi Arabia juga melarang terbang pesawat F-15 mereka.[4] Pada 14 November, Model F-15E diperbolehkan terbang setelah setiap pesawat di inspeksi.[5]
Data dari USAF fact sheet,[6] Jane's All the World's Aircraft[7]
Ciri-ciri umum
Kinerja
Persenjataan
Avionik
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.