Bolesław I
From Wikipedia, the free encyclopedia
Bolesław I Chrobry (aka Bolesław I yang Berani atau yang Gagah) (bahasa Polandia: Bolesław I Chrobry, bahasa Ceko: Boleslav Chrabrý) (967 – 17 Juni 1025), kurang sering dikenal sebagai Bolesław I yang Agung (Wielki), merupakan seorang Adipati Polandia dari tahun 992-1025 dan Raja Polandia pertama dari tanggal 19 April 1025 sampai kematiannya. Ia juga memerintah sebagai Boleslav IV, Adipati Bohemia selama tahun 1002-1003. Ia merupakan putra pertama Mieszko I dengan istri pertamanya, Doubravka, putri Boleslav I, Adipati Bohemia. Ia dinamakan sama seperti kakek maternalnya. Menurut teori ilmiah, Bolesław memerintah Małopolska pada tahun-tahun terakhir pemerintahan ayahandanya. Mieszko I, yang meninggal pada tahun 992, membagi Polandia di antara putra-putranya, tetapi Bolesław mengusir istri terakhir ayahandanya, Oda dari Haldensleben, dan saudara-saudara tirinya dan mempersatukan kembali Polandia di antara tahun 992 dan 995.
Bolesław I (sang Pemberani) | |
---|---|
Raja Polandia | |
Berkuasa | Adipati: 992 – 18 April 1025 Raja: 18 April 1025 – 17 Juni 1025 |
Penobatan | 18 April 1025 Katedral Gniezno, Polandia. |
Pendahulu | Mieszko I |
Penerus | Mieszko II Lambert |
Pemakaman | |
Istri | |
Keturunan | Dengan istri kedua: Bezprym Dengan Enmilda: Regelinda, Mieszko II Lambert, Otto Bolesławowic Dengan Oda: Matilda |
Dinasti | Wangsa Piast |
Ayah | Mieszko I |
Ibu | Doubravka Přemyslovna |
Ia mendukung pandangan-pandangan misionaris seperti Adelbertus, Uskup Praha, dan Brun dari Querfurt. Kemartiran Adalbertus pada tahun 997 dan kanonisasi yang akan segera digunakan untuk mengkonsolidasikan otonomi Polandia dari Kekaisaran Romawi Suci. Hal ini mungkin terjadi paling jelas selama Kongres Gniezno (11 Maret 1000), yang berakibat pembentukan struktur gereja Polandia dengan sebuah Tahta Metropolis di Gniezno. Tahta ini tidak tergantung pada Keuskupan agung Magdeburg, Jerman yang mencoba menuntut yuridiksi atas gereja Polandia. Setelah Kongres Gniezno, Keuskupan juga didirikan di Kraków, Wrocław dan Kołobrzeg, dan Bolesław secara resmi menolak membayar upeti kepada Kekaisaran Romawi Suci. Setelah kematian Otto III, Kaisar Romawi Suci pada tahun 1002, Bolesław melancarkan serangkaian pertempuran melawan Kekaisaran Romawi Suci, sepupu dan ahli waris Otto, Heinrich II, mengakhirinya di dalam Perjanjian Bautzen (1018).
Pada musim panas tahun 1018, di dalam salah satu ekspedisinya, Bolesław I menangkap Kiev, di mana ia menempatkan menantunya Sviatopolk I sebagai penguasa. Menurut legenda, Bolesław menggores pedangnya saat menyerang Zoloti vorota. Kemudian, untuk memperingati legenda ini, pedang yang disebut Szczerbiec ("Pedang bergerigi") akan menjadi pedang penobatan raja-raja Polandia.
Bolesław I adalah seorang politikus, ahli strategi dan negarawan yang luar biasa. Ia tidak hanya mengubah Polandia menjadi sebuah negara yang sebanding dengan monarki barat yang lebih tua, tetapi ia mengangkatnya ke peringkat depan negara-negara Eropa. Bolesław melakukan kampanye militer yang berhasil di barat selatan dan timur. Ia mengkonsolidasikan tnaah Polandia dan wilayah yang dikuasai di luar perbatasan Polandia modern, termasuk Slowakia, Moravia, Rutenia Merah, Meißen dan Lausitz dan juga Bohemia. Ia adalah seorang mediator yang kuat dalam urusan-urusan Eropa Tengah.
Akhrinya, sebagai puncak pemerintahannya, pada tahun 1025 ia menobatkan dirinya sendiri sebagai Raja Polandia. Ia adalah penguasa Polandia pertama yang menerima gelar rex (bahasa Latin: "raja").
Ia adalah seorang administrator handal yang menciptakan "Hukum Pangeran" dan membangun banyak benteng, gereja, biara dan jembatan. Bolesław I memperkenalkan Sistem keuangan Polandia yang pertama, grzywna dibagi menjadi 240 denarii, dan mencetak koinnya sendiri.
Bolesław I secara luas dianggap sebagai salah satu penguasa dari Wangsa Piast Polandia yang paling cakap dan berprestasi .