Kabupaten Bengkulu Selatan
kabupaten di Provinsi Bengkulu, Indonesia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Kabupaten Bengkulu Selatan adalah sebuah kabupaten di provinsi Bengkulu, Indonesia. Ibu kota Bengkulu Selatan berada di kecamatan Kota Manna. Kabupaten Bengkulu Selatan berdiri berdasarkan Keputusan Gubernur Militer Daerah Militer Istimewa Sumatera Selatan pada tanggal 8 Maret 1949 Nomor GB/27/1949 tentang pengangkatan Baksir sebagai Bupati Bengkulu Selatan (sebelumnya bernama kabupaten Manna Kaur 1945–1948 dan kabupaten Seluma Manna Kaur 1948–1949). Pada perkembangan selanjutnya dikuatkan dengan Surat Keputusan Presiden RI tanggal 14 November 1956 dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1956 (Tambahan Lembaran Negara 109).
Kabupaten Bengkulu Selatan | |
---|---|
Motto: Sekundang Setungguan | |
Koordinat: 4.35°S 103.03333°E / -4.35; 103.03333 | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Bengkulu |
Tanggal berdiri | 26 Juni 1959[1] |
Dasar hukum | UU Nomor 28 Tahun 1959[1] |
Hari jadi | 8 Maret |
Ibu kota | Kota Manna |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Gusnan Mulyadi[2] |
• Wakil Bupati | Rifai Tajudin[3] |
• Sekretaris Daerah | Sukarni |
Luas | |
• Total | 1.186,70 km2 (458,19 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 166.249 |
• Kepadatan | 140/km2 (360/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 98,81% Kristen 1,19% - Protestan 0,96% - Katolik 0,20% Hindu 0,01% Buddha 0,01% Kepercayaan 0,01%[5] |
• Bahasa | Indonesia, Melayu, dan lain-lain. |
• IPM | 74,06 (2023) tinggi[6] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0739 |
Pelat kendaraan | BD |
Kode Kemendagri | 17.01 |
APBD | Rp 814.780.000.000-(2015) |
DAU | Rp 579.298.669.000,- (2020) |
Situs web | www |
Berdasarkan kesepakatan masyarakat tanggal 7 Juni 2005, dikuatkan oleh Perda No. 20 tanggal 31 Desember 2005 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah No. 13 Tanggal 2 Januari 2006 Seri C maka tanggal 8 Maret ditetapkan sebagai hari jadi kabupaten Bengkulu Selatan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2003 kabupaten Bengkulu Selatan mengalami pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Kaur, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Bengkulu Selatan.
Bahasa daerah di kabupaten Bengkulu Selatan adalah bahasa Melayu Tengah yang terdiri dari dua dialek yaitu dialek Besemah yang banyak dipakai dari muara sungai Kedurang sampai dengan perbatasan kabupaten Kaur, sedangkan dialek Serawai mayoritas digunakan di kabupaten ini.