Menurut Dr. Sebastien Billioud, Ikuanisme dapat dilihat sebagai versi terbaru dari tradisi Tridharma (sinkretisme Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme). Pada kasus Ikuanisme, ajaran agama Kristen dan Islam juga diadopsi menjadi satu kesatuan dari lima ajaran.[2] Seiring perkembangannya, terjadi perbedaan pendapat sehingga terbentuk aliran Ikuanisme baru seperti Maitreya Great Tao atau Mi Le Ta Tao (彌勒大道) yang memisahkan diri.
Di Indonesia, meskipun timbul beberapa kontroversi dari berbagai aliran arus utama Buddhisme, Ikuanisme secara resmi diakui oleh Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) dan dikenal sebagai Aliran Buddha Maitreya dengan Jalan Ketuhanan di bawah naungan Majelis Agama Buddha I Kuan Tao Indonesia.[3][4] Selain itu, Maitreya Great Tao (彌勒大道) juga diakui di bawah naungan Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia.[5] Ikuanisme di Indonesia berasal dari Taiwan sekitar tahun 1950-an. Akan tetapi, di Taiwan, Ikuanisme berdiri sendiri sebagai sebuah agama resmi yang diakui pemerintah dan terpisah dari agama Buddha.